Bag 4

44.1K 3.9K 342
                                    

Jungkook masih termenung di tempat tidurnya. Belum makan sedikitpun sedari tadi. Bahkan orang tuanya sudah membujuknya terus-terusan.

"Bagaimana ini, yeobo?"

Appa Jeon terlihat gusar di tempat duduknya. "Apa perlu kupanggilkan psikiater?"

"Jungkook bukan gila, yeobo"

"Tapi dia trauma.. apa yang harus kulakukan?"

Segala cara sudah mereka coba. Dari mengundang teman-teman Jungkook untuk menghiburnya. Namun hasilnya nihil.

"Bagaimana kalau kita panggil polisi itu lagi. Siapa tahu dia bisa membantu Jungkook"

"Untuk apa?"

"Yah, kita coba saja"

Eomma Jeon menghela nafasnya. "Apa boleh buat.."

🐙🐙🐙

"Jungkookie sayang.." eomma Jeon masuk kedalam kamar Jungkook dan mendapati Jungkook di posisi yang sama.

Ia mengelus surai hitam gelam anak bungsunya yang terlihat menyedihkan. Sesekali memalingkan wajahnya ke atas guna menahan air mata yang melesak jatuh ke pipinya.

"Gwaenchana?"

Tak lama kemudian, Taehyung dan appa Jeon masuk kedalam kamar Jungkook. Eomma Jeon langsung menghampiri sang polisi.

"Bisa kau bujuk Jungkook untuk makan sedikitpun? Dia belum makan dua hari belakangan ini.."

Menyedihkan sekali Jeon satu ini. Taehyung hanya mengangguk. Dan mereka berdua dibiarkan bersama dalam kamar itu.

"Jungkook.." Taehyung membelai pipi Jungkook.

"A-aku kotor, jangan sentuh.." Tampaknya, hanya Taehyung yang mampu membuat Jungkook berbicara.

"Makan yuk? Sedikit saja, agar perutmu terisi"

Taehyung menyendokkan bubur hangat dihadapan Jungkook. Namun Jungkook hanya menggeleng tidak mau.

"A-aku kotor.."

Taehyung meletakkan bubur itu kembali di nakas samping kasur Jungkook. Membelai rambut Jungkook dengan pelannya.

"Kau tidak kotor, Jungkook"

"A-aku kotor.."

Telunjuk Taehyung membungkam bibir Jungkook. "Stt.. kau tidak kotor, Jungkook. Kau berharga. Tidak ada yang akan menolongmu pada saat itu kalau kau kotor. Aku menyelamatkanmu, karena kau berharga, Jungkook. Mungkin--"

Terbungkamlah mulut Taehyung karena ucapannya yang keceplosan. Namun mampu membuat Jungkook menoleh penasaran kepadanya.

"Mungkin, apa?"

Taehyung menggeleng. Lalu beralih mengambil mangkuk bubur itu. Lalu menyuapinya pada Jungkook.

"Tapi, darimana kau tahu namaku?" Pertanyaan Jungkook mampu membuat Taehyung bungkam. Tidak mungkin kan, ia bilang kalau ia mengincar Jungkook dari dulu?

"Ah.. itu, temanmu kemarin memberitahukan namamu"

Jungkook mengangguk saja lalu melahap suapan yang diberikan Taehyung.

Jujur saja, bau parfum Taehyung sangat menggoda indra penciuman Jungkook. Membuat ia serasa melayang-layang di udara. Perlakuan lembut Taehyung juga mampu membuat Jungkook nyaman.

"Ah iya, kau belum tahu namaku, kan? Namaku Kim Taehyung"

🐙🐙🐙

Taehyung memutuskan untuk membawa Jungkook jalan-jalan agar dirinya tidak terkurung terus menerus didalam kamar. Bahkan Jungkook juga bersemangat untuk dibawa jalan-jalan keliling kota.

Mungkin saja ia terlalu trauma dengan kejadian beberapa hari yang lalu.

"Mau makan ice cream?"

Jungkook manggut lucu kearah Taehyung. Jujur saja, semua yang bertentangan dengan Taehyung mampu membuatnya nyaman.

Taehyung memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus kafe itu. Melangkah keluar mobil untuk membukakan pintu Jungkook.

Pipi Jungkook bersemu merah lalu menunduk. "Terima kasih.."

Taehyung masih terpaku di tempat saat Jungkook melangkahkan kakinya meninggalkan Taehyung dengan menutup pipinya.

Oh My God.. -Taehyung







TBC♡

Juki mah kalo udah sama Tae pasti nyaman. Tae kalo udah deket sama Juki juga bucin. Yah, itu siklus Taekook:v

Take care of yourself💜

Chief Kim (Taekook)Where stories live. Discover now