Bag 14

27.1K 2.3K 241
                                    

Cklek

Jungkook menatap ke kanan dan kiri. Namun Taehyung sudah tidak ada disana. Ia bergegas menuju balkon kamarnya dan melihat mobil Taehyung mulai melaju keluar dari pekarangan rumahnya.

Rasa bersalah muncul di hati Jungkook. Ia tidak tega saat Taehyung berbicara seperti itu. Namun kini sudah terlambat. Apa ia harus mengejar? Atau harus menunggu?

Yoongi masuk tiba-tiba dengan jalan yang terpincang. Sepertinya mereka belum selesai 'bermain'. Namun Yoongi tak tega pada Jungkook.

"H-hyung.. apa a-aku terlalu kejam?"

Yoongi berjalan memeluk adiknya dengan erat itu. "Ani, kau tidak kejam. Hanya saja kau belum memahami situasi Taehyung"

"L-lalu apa yang harus aku lakukan?" Jungkook menunduk lalu mulai terisak.

Yoongi menepuk pundaknya. "Kejar dia kembali"

"T-tapi.."

"SUDAH KEJAR SAJA! Tidak perlu banyak drama!"

Jungkook beralih mengambil mantelnya dan berjalan keluar kamar. "Dadah hyung! Lain kali aku mampir lagi!"

"Iya! Hati-hati! Astaga bocah kasmaran"

Jungkook berjalan menuju tangga bawah dan melihat Jimin yang wajahnya masam itu keluar dari kamar Yoongi. "Lanjutkan main kalian! Jangan lupa pakai pengaman! Aku tak mau hyungku hamil duluan!"

Jungkook berlari keluar pagar lalu berlari menuju apartemen mereka berdua.

🐙🐙🐙

"Oppa, kumohon.."

Taehyung menghela nafasnya. "Baik! Lima menit!"

Haejin, yang konon katanya sekertaris baru Taehyung,  langsung menarik Tehyung menuju tempat duduk. Namun Taehyung segera melepas tangannya.

"Disini"

Haejin menghembuskan nafasnya kesal. "Baik! Aku ingin meminta oppa mengencaniku" Haejin menatap mata Taehyung.

"Aku gay"

Haejin seketika kaget. Ia tak menyangka bahwa orang setampan Taehyung bisa gay?

"Jangan bercanda oppa! Kau tampan! Mana bisa gay?!"

Taehyung melipat tangannya di dada. "Kau pikir hanya orang biasa saja bisa menjadi gay? Dimana letak otakmu, hah?"

"T-tapi.."

"Sudah jelas? Faktanya, bosmu ini, gay"

Haejin menggeram kesal. "Kuberitahu pada karyawanmu bahwa kau gay!"

"Beritahu saja. Mereka pun takut aku keluarkan"

Haejin menatap Taehyung. Namun tiba-tiba ia memeluk Taehyung dengan erat. Namun tidak Taehyung balas.

"Kau tahu oppa? Aku sudah mencintaimu sejak dulu! Kau tidak pernah mengubrisku sebentarpun! Aku cantik, imut, bahkan dadaku sangat besar. Bagaimana bisa!"

Mata Taehyung menangkap siluet kekasihnya yang sedang menatapnya kesal.

Taehyung langsung melepaskan pelukan Haejin dengan keras.

"Sudah kuberitahu, aku gay. Dan aku sudah memiliki kekasih yang lebih imut daripadamu. Yang menurutku lebih cantik daripadamu. Dan menurutku, dadanya lebih menggoda dari pada silikonmu!"

Jungkook yang hendak pergi pun berbalik kembali. Menatap dadanya yang sedikit besar lalu menutupnya dengan kedua tangan.

"Oppa menyebalkan! Tidak ada yang semenarik diriku!"

"Ada"

"Siapa dia?!"

"Yang sedang menatap kita saat ini"

Haejin langsung memutar badannya menghadap Jungkook yang bengong. Dia mendekati Jungkook bermaksud untuk melukai Jungkook. Namun ditahan oleh Taehyung.

"Sebaiknya kau pergi atau tinggal nama dalam sekejap?"

Haejin menghepaskan tangannya lalu berlari tak tentu arah.

Setelah itu Taehyung mendekati dengan posisi yang masih sama memegang kedua dadanya. "Jauh-jauh!"

Taehyung menatap Jungkook heran. "Kenapa?"

"Mesum sekali kau bilang bahwa dadaku lebih menggoda dari pada miliknya!"

Taehyung terkekeh. "Apa harus aku bilang bahwa silikonnya lebih menggoda dari pada milikmu yang super duper padat ini?"

"Dalam mimpi!!"

Taehyung terkekeh kembali lalu mengusak rambur Jungkook gemas. "Jadi, kita kembali?"

"Untuk apa aku disini?"

Taehyung memeluk Jungkook dengan erat. Jungkook yang dipeluk pun malu, "Kita menjadi pusat perhatian.."

"Biar saja. Biar mereka tahu bahwa Jungkook ini milik Kim Taehyung saja"

"Gombalanmu!"














TBC♡

Untuk menghapus dosa tidak update selama seminggu(?) Arell kasih satu episode lagi ya?

:3

Muah ayangiekk

Take care of yourself💜

Chief Kim (Taekook)Where stories live. Discover now