You're mine

6.1K 271 30
                                    

Jungkook mengerjapkan matanya, sinar matahari pagi masuk melalui jendela yang kini telah terbuka lebar. Kesadaran mulai menghampirinya perlahan lahan, membuat pipinya kini bersemu merah mengingat kejadian semalam, ia tersenyum, matanya yang besar kini berbentuk layaknya bulan sabit terbalik dengan kerutan lucu di ujungnya, berusaha membayangkan kembali apa yang telah ia dan Seokjin lakukan, tertawa senang sambil membenamkan kepalanya di bantal.

"Aww." ia mengernyit, merasakan rasa nyeri di bawah sana, lalu mencoba bergerak dengan lebih pelan dan duduk. Ia bangkit perlahan, berjalan agak tertatih menuju kamar mandi, melepas celana tidurnya dan mengatur kehangatan air shower lalu mengarahkannya ke bagian belakang tubuhnya. Ia mendesah, merasakan air hangat yang mengalir, mengernyitkan dahinya lalu menarik napas, berdiam diri selama beberapa saat hingga hangatnya air mulai mengurangi nyeri dan merilekskan tubuhnya sebelum ia membasahi bagian tubuhnya yang lain.

*

*

*

Jungkook menemukan Seokjin di dapur, sedang memasak sarapan seperti biasa, laki laki tersebut bersenandung pelan, menyanyikan salah satu lagu milik Daley, penyanyi favoritnya.

"Hei.." sapa Seokjin begitu melihatnya, ia tersenyum geli melihat Jungkook yang terlihat salah tingkah.

"Bagaimana perasaanmu?" tanyanya, matanya yang indah mengamati raut wajah Jungkook yang kini kembali bersemu kemerahan.

"Uhmm... baik, hanya sedikit mmm... " Jungkook menggigit bibirnya, malu mengakui kalau bagian tubuhnya yang menyatu dengan Seokjin semalam masih terasa sedikit nyeri.

"Sakit?" tanya Seokjin memastikan.

Jungkook mengangguk sambil tertawa pelan, terlihat malu. Ia berjalan menghampiri Seokjin lalu memeluknya dari belakang, menyandarkan kepalanya di punggung Seokjin.
"Aku mencintaimu hyung..."

Seokjin mematikan kompor lalu berbalik menghadap Jungkook, balas memeluknya dengan erat, "Aku juga mencintaimu Jungkookie." jawabnya lalu mengecup ujung hidung Jungkook.
Keduanya saling memandang sambil tersenyum, merasakan jantung mereka berdetak lebih cepat.

"Kau kuliah pagi?"

Jungkook mengangguk.

"Aku antar ya?"

Jungkook menggelengkan kepalanya, "Kampusku kan dekat, aku tidak mau merepotkanmu."

"Aku tidak merasa repot, lagi pula aku tidak ingin kekasihku berjalan dalam kondisi kesakitan," Seokjin mengedipkan matanya.

"Aahhh hyuuung, jangan menggodaku." Jungkook mengerucutkan bibir sambil menundukkan kepalanya.

Seokjin tertawa, "Maafkan aku, tapi kau benar benar menggemaskan." ia mengangkat dagu Jungkook dan mengecup bibirnya lembut,

"Tidak boleh menolak, aku ingin mengantarmu hari ini, lagi pula aku ada urusan juga, jadi bisa sekalian." Ia menggesekkan hidungnya ke hidung Jungkook.

*******

Jungkook berjalan menuju gerbang kampusnya, ia baru saja selesai kuliah dan melihat banyak orang bergerombol di dekat gerbang seakan memperhatikan sesuatu yang menarik di depan kampus. Ia sempat mendengar beberapa potongan kata seperti "Luar biasa tampan, mau pingsan, sudah punya pacar belum, siapa yang dijemput", dan potongan kata lainnya yang membuatnya heran, ini baru pertama kali terjadi, jadi ia merasa sedikit penasaran melihat apa yang menjadi pusat perhatian mereka.

Ia berjalan keluar gerbang dan dengan segera melihat sebab kekacauan tersebut, seorang laki laki yang memang sangat tampan dengan bahu lebar dan tubuh tinggi semampai sedang bersandar di pintu mobilnya.
"Jin hyung?" gumamnya, ia tidak tahu Seokjin akan menjemputnya, walaupun ia memang menanyakan jam berapa Jungkook selesai kuliah hari ini.

My Handsome Housemate - JinkookKde žijí příběhy. Začni objevovat