04

889 95 4
                                    


Di hari minggu yang cerah dua semprul Yorozuya itu sedang santuy-santuy di rumah mereka. Tetapi satu orang pria ber-megane itu sedang rajin bersih-bersih dengan wajah yang kesal karena melihat dua orang lainnya hanya bermalas-malasan saja.

"Gin-san, Kagura-chan, bantuin bersih-bersih kek!" Shinpachi meluapkan kekesalannya itu kepada mereka berdua. "Hah? Malas ah" Gintoki dengan santuy bangun dari sofa panjangnya dan pergi keluar tanpa mengucapkan apapun lagi. "Gin-chan kau mau kemana-aru?" Kagura yang melihat Gintoki pergi langsung berlari menyusul pria perak tersebut.

"Huh! Dasar seenaknya terus!" Shinpachi masih berusaha sabar dengan para pemalas itu dan melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya.

"Gin-chan, kau pasti mau ke pachinko ya?" Kagura mengikuti langkah Gintoki di jalan Kabuki-chou yang ramai. "K-kagura? Kenapa kau mengikutiku?" Gintoki baru sadar kalau Kagura mengikutinya. "Tadi kan aku nanya kau mau kemana, lalu aku langsung mengejarmu. Aku bosan dirumah-aru."

"Em Kagura, bisakah kau jalan-jalan sendiri? Aku ada urusan" Gintoki sengaja ingin Kagura berhenti mengikutinya karena ia harus berkencan dengan 'kekasih' barunya. "Hee nande-aru ka? Gin-chan ada urusan apa? Apakah bermain pachinko?" Kagura sangat penasaran apa urusan yang ingin dikerjakan pria perak itu. "A-ah bukan urusan penting, jadi kau jalan-jalan bersama Sadaharu saja oke?". "Hm, ya sudah lah" Kagura berbalik pulang ke rumah untuk mengajak Sadaharu jalan-jalan.

Nyatanya, Kagura benar-benar tidak pulang ke rumah. Ia mengikuti Gintoki diam-diam tanpa disadari pria itu.

'Aku harus tau urusan apa yang Gin-chan kerjakan-aru!' Batin Kagura.

~~

"Yo" Gintoki menyapa seseorang dengan raut wajah yang datar. "Oh kau sudah datang" Balas orang itu. "Jadi, Hijikata-kun kita akan kemana?" Gintoki bertanya pada orang tersebut yang ternyata adalah Hijikata. "Kemana pun yang kau mau" Hijikata menjawab dengan senyum tipis sambil menggandeng tangan Gintoki. Pria perak itu langsung membuang muka menahan blushingnya dan mereka berdua melangkah pergi dari tempat pertemuan itu.

'GIN-CHAN PEGANGAN TANGAN DENGAN TOSHI? TERNYATA DUGAANKU DAN SHINPACHI BENAR-ARU! GIN-CHAN DAN TOSHI BERPACARAN!' Kagura menjerit dalam hati.

"Hei, mau nonton film?" Tawar Hijikata masih menggandeng tangan Gintoki. "Boleh, aku juga sedang ingin menonton film" Balas Gintoki. "Mau nonton film apa?" Tanya Hijikata. "Gundam" Gintoki asal menjawab ingin menonton anime sebelah. "Hah? Gundam? Bukankah lebih baik menonton film romansa?" Hijikata tak terima kalau ia harus menonton robot-robot an.

"Hei! Bukankah kau yang menawarkan ingin menonton apa!" Gintoki membalas ngegas. "Iya tapi jangan Gundam juga! Kau pikir kita ini sedang menonton film bersama orang tua kita?". "Tch! Film apa pun tidak penting! yang penting kita bisa menontonnya kan?" Gintoki sudah beraut wajah kesal. "Lebih baik menonton film bertema romansa!" Hijikata tetap pada penolakkannya.

Orang-orang yang lewat disitu menatap dua orang tersebut dengan raut wajah yang tidak terdefinisikan. Berbeda dengan Kagura yang melihat adu mulut mereka berdua dengan raut wajah yang datar.

"Terserah kau ingin menonton apa, aku ikut saja!" Kali ini Gintoki mengalah. "Kenapa tidak dari tadi sih? Kalau begitu mari kita menonton dorama itu" Hijikata menunjuk poster dorama berjudul 'Gozen 0-ji kisu shi ni kite yo'.

~~

"Dorama tadi boleh juga, aku sempat baper" Mereka berdua keluar dari bioskop dengan wajah sedikit terharu. "Tentu, aku yang memilihnya" Ucap Hijikata dengan bangga. "Iyaiya" Gintoki membalas dengan bola mata yang memutar malas. "Ingin kemana lagi?" Tanya Hijikata. "Ini sudah lumayan sore, bagaimana kalau kita makan?" Tawar Gintoki. "Baiklah, setelah makan kau mau kemana lagi? Ingin ke love hotel hm?" Balas Hijikata menyeringai kecil. "Ba-baka ka omae?!" Gintoki menunduk dengan wajah memerah. "Hahaha, tidak apa kan ke love hotel hm? Lagipula status kita kan sudah berbeda."

"Hmh! Jangan buat aku malu lebih dari ini, konoyarou!" Gintoki kini sudah blushing parah. "Kalau kau malu malu begitu aku makin bergairah lho."

Gintoki makin blushing mendengar perkataan Hijikata. Gintoki berusaha mengalihkan pembicaraan vulgar itu dengan menarik pria mayones tersebut ke salah satu restoran.

"Aku lapar, aku ingin makan" Ucap Gintoki. "Baiklah, pesan sesuatu saja". "Kau ingin pesan apa? Aku pesan parfait saja" Satu-satunya makanan yang terlintas dipikiran Gintoki adalah parfait, karena di restoran ini tidak ada menu 'Nasi Kacang Merah Gintoki Spesial' jadi ia harus memakan parfait.

"Kau tidak ingin makan makanan yang berat? Seperti omelette? Aku akan pesan omelette, tentu saja dengan mayones yang ku bawa ini" Hijikata mengeluarkan botol mayones dari kimono hitam nya. "Mayones mayones dan mayones~" Ledek Gintoki. "Kau keberatan dengan itu hah?!" Sengak Hijikata. "Hm hm~ kalau begitu akan ku pesankan. Sumimasen! Pesan tiga parfait dan dua omelette, yang satu omelettenya gosongin aja buat orang yang didepanku" Gintoki memesan dengan wajah tanpa dosa. "Woi! Apa-apaan kau ini! Omelette ku akan menjadi abu!" Ngegas Hijikata tak terima. "Hihihi, biar kau tidak bisa memakannya dengan mayones."

Kagura sampai sekarang masih mengikuti mereka berdua, padahal saat ini Shinpachi sedang kesal pada mereka berdua karena tidak pulang-pulang.

~~

"Jadi, apakah kau ingin ke love hotel, sayang?" Mereka baru keluar dari restoran tempat mereka makan. "B-baka! Kalau Kagura dan Shinpachi curiga aku tidak pulang-pulang bagaimana?!". "Tidak apa, bilang saja kau mabuk malam ini" Hijikata dengan cerdas memberi saran kepada pacarnya itu. "Ugh, terserah kau saja" Gintoki sudah tidak kuat, ia juga ingin ke love hotel bersama Hijikata.

'Mereka serius ingin ke love hotel-aru???!!! Apakah sampai sini saja aku menguntit mereka? Aku pasti akan di usir jika masuk ke love hotel! Aku harus segera pulang' Batin Kagura.


TBC

Seme Or Uke? Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu