12

655 67 14
                                    


Hari ini, anggota Shinsengumi dan Yorozuya yang menginap pulang bersama ke Edo. Mereka menggunakan bus yang sama. Yaah, tentunya Gintoki duduk paling belakang dengan Hijikata.

"Kau besok masih libur? Memangnya ada apa sampai Shinsengumi libur tiga hari?" Gintoki memulai pembicaraan. "Masih, Shinsengumi libur lima hari. Mungkin Matsudaira-san hanya memberi kami waktu istirahat" Hijikata menjawab sambil menyalakan putung rokoknya.

"Souka.." Gintoki membalas singkat. "Lalu? Kenapa kau pulang hari ini juga?" Gantian Hijikata yang bertanya. "Entahlah, aku hanya ingin pulang. Shinpachi dan Kagura tidak keberatan juga, mungkin mereka berdua merindukan Sadaharu karena anjing itu dititipkan pada kusobaba" Jawab Gintoki sembari menatap jendela bus.

"Ummhh??" Bibir Gintoki tiba-tiba dibungkam oleh bibir Hijikata. "Mmhhh.. Hi-Hiji.. kita sedang di bus-hnggh" Gintoki susah payah mendorong bahu Hijikata tetapi sia-sia.

Sougo diam-diam melirik dua insan yang sedang bercumbu itu dan mengambil gambar mereka dalam ponsel. "Ada apa, Sougo?" Kondou yang duduk dengan Sougo bertanya heran. "Lihat ini, Kondou-san" Sougo menunjukkan foto yang dia ambil. "To-Toshi dan Yorozuya?! So-Sougo! Kau tak boleh mengintip orang sembarangan!" Teriak Kondou setengah berbisik. "Hm, tak apa Kondou-san, buat kenang-kenangan" Balas Sougo santai dan dibalas gelengan kepala oleh Kondou.

"Konoyarou! Jangan asal nyosor aja! Aku kaget!" Gintoki menekukkan alisnya dan menggembungkan kedua pipi chubby nya. Hijikata terkekeh geli, Gintokinya ini sangat imut kalau marah. "Jangan terkekeh kekeh begitu, nikotin!" Marah Gintoki tidak terima. "Gomen gomen, habisnya kau sangat manis sih" Balas Hijikata menggombal. "J-jangan bercanda!" Gintoki menutup wajahnya dengan kedua tangannya, menahan malu. 

"Oi Toshi, Gin-chan, kalian kenapa sih ribut-ribut begitu?" Kagura menolehkan kepalanya ke belakang, melihat dua insan yang tengah ribut di kursi belakang. "Ti-tidak ada apa-apa! Nikotin sialan ini menyebalkan" Gintoki membuka tangannya sedikit. "HIIYYY!" Gintoki terlonjak, Hijikata membuka resleting kaos didalam kimononya.

"Gin-san, kenapa berteriak?? Apa yang terjadi??" Shinpachi ikut menoleh ke belakang, panik dengan teriakkan Gintoki. "Tidak ada apa-apa Pattsuan, aku hanya berhalusinasi melihat hantu tadi" Gintoki menahan air mata sambil menutup mulutnya, saat ini Hijikata menghisap puting dada kirinya.

"Kenapa kau menutup mulut seperti itu Gin-san? Dan kenapa wajahmu merah begitu? Kau sakit?" Shinpachi kembali panik. "Tidak, aku hanya kedinginan. Ini kan masih musim dingin" Gintoki pura-pura batuk. "Oh, jangan sampai pakaianmu terbuka, Gin-san" Shinpachi menghadapkan kembali kepalanya ke depan.

'SAAT INI PAKAIANKU SUDAH TERBUKA, BAKAYAROU!' Gintoki berteriak dalam hati.

"Hi-Hijikata, hentikan umhh--kita sedang di bus!" Gintoki berbisik sembari menarik sedikit rambut Hijikata, tetapi diabaikan. Hijikata masih setia menghisap puting dadanya. Gintoki pasrah, biarkan saja Hijikata berbuat semaunya.

~~

"Kami akan kembali ke markas, yaah walaupun waktu libur kami masih tersisa 2 hari, kami akan menghabiskan waktu di markas" Ucap Kondou turun dari bus. Kini mereka semua sudah sampai di Edo. "Hai, bersenang-senanglah kalian. Kami Yorozuya juga akan melanjutkan pekerjaan kami" Shinpachi membungkukkan badan.

Hijikata sedari tadi diam sambil menatap Gintoki yang memalingkan wajah, sepertinya dia masih malu dengan apa yang Hijikata lakukan di bus. 'Aaah, manis sekali' Pikir Hijikata.

"Kalau begitu, sampai jumpa Yorozuya" Kondou berpamitan dan berjalan berbalikkan arah dengan Yorozuya. "Sampai jumpa juga kalian, terima kasih atas kebersamaan di penginapan" Shinpachi dan Kagura melambaikan tangan kepada empat insan tersebut.

"Gin-san kenapa sejak turun dari bus kau diam saja?" Shinpachi menaikkan sebelah alisnya. "Iya-aru, kau kenapa dengan Toshi? Apa di bus kalian bertengkar-aru ka?" Kagura ikut bertanya. "Tidak, kami tidak bertengkar" Gintoki berjalan sambil menatap sekeliling. Dia sekarang sedang memikirkan orang yang selalu terobsesi dengannya. Ya, Takasugi Shinsuke.

"Aaaahh aku rindu Sadaharu!!" Kagura mengerucutkan bibirnya. "Haha, Kagura-chan kita sekarang akan bertemu Sadaharu" Shinpachi terkekeh. "Oi Pattsuan, kau masih ingat saat kau mengatakan berita tentang Takasugi dua hari yang lalu di penginapan kan?" Gintoki tiba-tiba bertanya.

"Masih kok, ada apa memangnya?" Shinpachi menekkukan alisnya. "Takasugi membunuh pelanggan si banci itu di hari yang sama dengan kita pergi ke penginapan kan?" Gintoki menatap langit, ekspresinya tidak terdefinisikan. "Iya, kenapa sih?" Shinpachi mulai malas mendengarkan pertanyaan Gintoki.

"Kau tahu kan kalau dia membunuh orang yang 'menyukai'ku? Apa kau tak tahu suatu 'rumor' tentang Takasugi?". "Tidak, yang kutahu Takasugi adalah pendiri organisasi Kiheitai yang mengarungi galaksi" Shinpachi terlihat berpikir.

"Rumor Takasugi ya? Aku tak tahu apapun tentang Takasugi-aru" Kagura ikut dalam pembicaraan duo Yorozuya itu."Pattsuan, kalau ada berita dari Takasugi lagi beritahu aku" Ekspresi Gintoki mulai serius. "O-oke, akan ku beritahu" Shinpachi membalas kikuk, dia jadi takut dengan wajah Gintoki sekarang. Tapi dia tidak ingin bertanya lebih jauh, mungkin itu urusan pribadi mereka berdua.

~~

"Okaerinasai Gintoki-sama, Kagura-sama, Shinpachi-sama" Tama membungkuk di depan kedai Otose menyambut kepulangan tiga semprul Yorozuya tersebut.

"SADAHARU!" Kagura berteriak riang memeluk Sadaharu di kedai Otose. "Auk!" Sadaharu menggonggong senang. "Gomen ne tidak mengajakmu menginap, Sadaharu" Raut wajah Kagura terlihat menyesal. "Ssstt, yang penting sekarang kau bertemu dengannya kan?" Gintoki tersenyum tipis dan menaiki tangga menuju rumah sewaannya.

"Apa kalian bertiga bersenang-senang disana?" Tanya Otose sambil menghisap rokoknya. "Ah hai, kami bersenang-senang. Kebetulan ada Shinsengumi juga di penginapan" Shinpachi membalas sopan. "Shinsengumi? Semua anggotanya?" Otose menaikkan sebelah alisnya. "Iie, hanya Kondou-san, Hijikata-san, Okita-san, dan Yamazaki-san."

"Apa yang dilakukan pasangan bodoh itu?" Otose kembali menghisap rokoknya. "Pasangan bodoh? Maksudmu Hijikata-san dan Gin-san??!!" Mata Shinpachi membulat. Darimana Otose tahu kalau dua orang itu punya hubungan?

"Tentu saja, siapa lagi? Jangan tanya aku tahu darimana, mereka berdua selalu membuat suara berisik saat malam" Otose menjawab dengan malas. "Su-suara berisik?!" Shinpachi menutup mulut dengan kedua tangannya. "Ssstt, sudah jangan dibahas. Ada Kagura kan?" Otose membalikkan badan. "Ah i-iya" Shinpachi memalingkan matanya, berjalan menaikki tangga dan masuk ke rumah Yorozuya.

"Hueeekkk!" Terdengar suara orang yang sedang muntah di kamar mandi. "Gin-san, kau baik-baik saja?" Shinpachi mengelus punggung Gintoki. "Aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing" Gintoki memegang kepalanya. "Kalau begitu ayo ke rumah sakit" Ajak Shinpachi khawatir. "Tidak usah, palingan aku hanya kedinginan. Ini kan musim dingin--Huekkk" Gintoki kembali muntah.

"Gin-san... akan kubuatkan teh hangat" Shinpachi berlari ke dapur. "Hah..haaah..apa aku punya penyakit? Maklum saja Gin-san ini sudah mulai tua" Gintoki menyandarkan punggung di dinding pintu kamar mandi.

'Kok perasaanku tidak enak ya? Apa Gin-san punya penyakit? Atau.. tidak, tidak, tidak, tidak mungkin.. TIDAK MUNGKIN KALAU GIN-SAN HAMIL, KAN?' Shinpachi berteriak dalam hati sambil membuat teh dengan tangan gemetar.

~~

"Bansai, apa sudah siap?" Seorang pria bersurai dark-purple berdiri dengan menghisap pipa rokok favoritnya. "Sudah, Shinsuke. Tapi, apa kau yakin ingin menyerang Shinsengumi hanya karena Hijikata Toshirou sang Oni No Fukuchou menjalin hubungan dengan Shiroyasha?" Kawakami Bansai melipat kedua tangannya di dada. "Tentu, aku tidak mau Gintoki dimiliki siapapun selain aku. Kalau aku tidak bisa, siapapun juga harus tidak bisa memilikinya" Mata Takasugi menajam.

"Baiklah, itu adalah keputusanmu" Bansai memutar lagu dan memakai Headphone nya.

"Kali ini, aku tidak akan membiarkanmu menghalangiku, Gintoki" Takasugi tersenyum menyeringai.


TBC

Seme Or Uke? Where stories live. Discover now