CHAPTER 11

11.9K 721 12
                                    

Suasana ruang keluarga yang didominasi warna coklat kayu dan putih yang tampak elegan diruangan itu. Ditambah adanya beberapa tumbuhan yang ditempatkan disudut ruangan menambah kesan segar di ruangan tersebut.

Riana dan Albert telah memasuki kamar untuk beristirahat. Berbanding terbalik dengan tiga orang yang sedang bercakap ria sambil menikmati tontonan TV di ruangan itu. Adam yang senang menjahili orang seperti Alec pun menjahili sepupunya itu dengan bertanya kepada Ally.

"Gue sama Alec ganteng siapa?" tanyanya.

Orang yang ditanya-pun salah tingkah karena keduanya memang benar-benar tampan. Ally melihat Alec yang menatap tajam dirinya seolah berkata, "Aku yang lebih ganteng!"

Namanya juga Ally dengan segala tingkah jahilnya. Ally tersenyum jahil, "Ganteng Adam dong..." ucapnya dan Adam tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Alec.

Alec memiliki saingan! Alec mengakui Adam memang tampan... Namun dibandingkan dengannya jelas tampan dirinya!

"Ally benar, aku tidak ganteng. Tapi aku sangattttt Ganteng," bantahnya sambil tertawa melihat bibir sepupunya yang mengayun.

"Kalau kamu ganteng, Aku sangat-sangattt ganteng!" ketus Adam tidak mau kalah.

Ally menggelengkan kepala pusing melihat tingkah kedua pria yang seperti anak-anak. Dia memustuskan menikmati Mac n Cheese yang dibuatkan calon ibu mertuanya sambil menonton acara Televisi.

Lelah berdebat dengan Alec, Adam-pun ikut melihat televise bersama Ally dan mengabaikan Alec. Adam dan Ally yang tertawa menikmati film dan Alec yang memperhatikan mereka menertawakan tontonan itu. Alec tidak berhasil mendapatkan apa yang lucu dari tontonan tersebut.

"Apa yang lucu?" tanya Alec penasaran.

"Nonton aja nanti tahu sendiri," jawab Adam lalu kembali menonton. Alec mengubah tempat duduknya disebelah Ally dan mengganggu sahabatnya itu.

"Alec aku mau nonton," kesalnya tetapi pandangannya masih menatap TV.

Alec menyandarkan kepalanya di bahu Ally. Adam yang jahil seperti Alec ikut menyandarkan kepalanya seperti Alec. Tidak terima tingkahnya ditiru oleh Adam, Alec berdiri dan menyeret Adam sejauh mungkin dari Ally. Ally melongo melihat perlakuan Alec.

Adam menaik turunkan alisnya kepada Ally, "Ada yang cemburu nihhh..." godanya.

Alec memutar mata tidak berniat menanggapinya. Adam tidak tinggal diam karena diabaikan.

"Tante! Om! Alec—" Alec membungkam mulut Adam sebelum Adam menyelesaikan kalimatnya, "Lepas..." Adam mengatakan dengan tidak jelas.

Adam tidak tinggal diam. Dia menggigit telapat tangan Alec. Tidak hanya mengigit! ia menjilatnya! Dan berhasil membuat Alec jijik dan melepaskan tangannya.

"Adam!" ketusnya dengan jijik.

Adam tertawa. Tidak hanya Adam yang tertawa, Ally juga ikut tertawa melihat tingkah mereka.

"Lihat Al, Alec seperti anak kecil," goda Adam membuat Alec kesal.

Ally tertawa lalu melihat Alec, "Tangannya dicuci dulu," katanya. Alec mengangguk lalu berhenti dan berbalik menatap Adam dengan tajam

"Pergi husss...husss..." ejek Adam dengan nada mengusir, "Nona besar telah memerintah." Adam menaik turunkan alisnya mengejek Alec.

"Kamu juga! Lebih kekanak-kanakan dari pada Alec!" tegur Ally pada Adam. Alec tertawa lalu meninggalkan ruangan itu untuk mencuci tangan.

"Lec! Titip minum!" teriak Ally.

Ally kembali memakan makanannya dan Adam menghampirinya dengan membawa tasnya. Dia menatap Adam yang serius mencari sesuatu dalam tas nya. Salahkan tingkat kekepoan nya yang tinggi! Ally mencuri pandang! Terdapat sebuah laptop dan Adam mengambil salah satu buku didalamnya lalu menatap Ally serius.

Adam menatapnya dengan membawa sebuah buku. Dia terdiam merasakan tatapan intimidasi dari Adam yang berbeda dari beberapa saat sebelumnya dari tingkah konyolnya.

"Gue tahu kalau lo cinta sama Alec."

Adam menghela nafas lalu melanjutkan kalimatnya, "Buku ini akan bantu lo dapetin Alec. Dan usaha lo mungkin harus lebih dari buku yang gue beri." Suasana ruangan hening seketika.

Adam memberikan buku itu kepadanya. Ally menerima buku bersampul pink itu. "Gue yakin lo dapat membuat Alec kembali menjadi Alec yang dulu." Ally terdiam lalu mengerutkan Alis ketika membaca judul buku dan nama penulisnya.

1001 Cara Membuat Doi Jatuh Cinta

Setelah membaca judulnya, Ally membaca nama pengarangnya. Madamadam.

Tidak asing, batinnya.

Alec datang keruang keluarga dengan membawa segelas Air putih dan menaruhnya dimeja. Ia melihat Ally dengan sebuah buku.

"Adam! Jangan lo racuni Ally dengan buku karanganmu yang sesat!!!" Alec melotot. Ally menatap mereka. Dan anehnya ekspresi Adam berubah kembali menjadi Adam yang jahil.

"Ini buku karangan lo?" Ally bertanya tidak percaya.

Adam mengangguk, "Khusus buat kamu, sudah ada tanda tangan penulis di dalamnya," Adam tertawa sambil menaik-turunkan alisnya. Ally menggeleng melihat penguasaan emosi yang sangat bagus dari Adam.

"Alec sayang... Buku itu sudah menempati Best Seller di berbagai tempat. Jadi itu bukan buku sesat!" Adam menatap Alec, tidak terima karya miliknya dihujat, "Tambahan lagi, Readers yang melakukan tips didalam buku itu sebagian besar berhasil!" Adam berucap bangga.

Alec menghampiri Ally lalu mengambil bukunya tanpa meminta izin lalu membaca judulnya. Alec menggelengkan kepala dan mengembalikannya. Alec menghembuskan nafas. Adam kembali mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Terdapat sebuah buku yang mempunyai sampul bewarna putih dan memberikannya kepada Alec.

Alec menerimanya, "Buku apa ini?"

Adam menggelengkan kepala, "Khusus buat lo. Gue tahu sekarang lo lagi butuh apa. Baca buku itu sampai tuntas dan lo bakal dapet untung. Dan lo bakal ngucapin terima kasih sama gue karena gue kasih lo buku itu. gratis!" Adam menepuk pundak Alec.

"Tambahan, buku itu best seller selama beberapa bulan di berbagai tempat. Khusus buat lo dapet tanda tangan dan kecupan manis dari yang buat." Alec menatap Adam yang mengedipkan sebelah matanya merayu manja kepada Alec.

Ally menghampirinya dan ikut membaca judul buku itu.

1001 Cara Menjadi Pasangan yang Peka!

TBC

15/07/2020



Precious Heart [Completed]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon