CHAPTER 16

9K 512 0
                                    

"Kau tidur!" ketus Ally dan terus menceramahi sahabatnya. Sudah tidak asing lagi melihat Alec yang tertidur di bioskop. Terutama jika itu film romance.

"Sepertinya magnet tidur lebih kuat dari pada filmnya," jawabnya asal karena sudah tahu apa yang akan dilakukan Ally setelah melihatnya tertidur ketika menonton film.

"Mac n Cheese dua ya, Take away." Ally memesan makanan pada sebuah restoran yang tidak jauh dari mall.

Ally menatap kesekitar lalu memeluk lengan kiri Alec secara tiba-tiba. Ally menatap seseorang yang menatap Alec dan menatap sinis Ally. Wanita itu semakin mengeratkan pelukannya. Tidak hanya memeluk, dia juga menyandarkan kepalanya dilengannya itu.

Alec tidak mengerti mengapa Ally melakukan hal ini secara tiba-tiba, "Mengapa?" pria itu menyerahkan kartu membayar makannya.

Ally menatapnya dengan mata yang menggemaskan, "Ada mantanmu!"

Alec menatap ke sekeliling, matanya menemukan Jetro. Mantan kekasihnya itu menatapnya dan Ally dengan pandangan kesal.

"Ayo!" Ally mengambil pesanan dan dengan cepat menarik Alec untuk keluar.

"Apa? CLBK?" canda Ally.

"Dia mantan!"

"Yak! Kau benar! Aku bangga padamu nak!" Ally mengacak rambut Alec seperti biasanya. Cemburu pada mantan? Terutama mantannya itu adalah lelaki? Tidak.

"Banyak-banyakin kaya gini Al..."

Ally menatapnya, "Kenapa?"

"Kau terlihat manis..." Alec menyetir mobil dan sesekali menatapnya.

"Aku memang manis tahu!"

Alec menaikan alisnya, "Kau biasanya seperti nenek sihir!"

Pria itu memancing keributan! Ally mendengus kesal, "Jadi selama ini kau menganggapku bar-bar?" tanyanya tidak percaya.

"..."

"Lihat saja jika aku mengganti penampilanku menjadi lebih sedikit feminim. Ku jamin, kau akan bertekuk lutut padaku!"

Alec memandangnya, memang Ally itu menarik disamping sikap masa bodonya. Dan yang menjadi nilai tambahannya adalah tidak semua pria mendapatkan perhatian wanita itu.

Lihat saja, jika Ally yang masa bodo dengan penampilannya sudah menjadi perhatian bagi para pria. Apalagi jika dia merubah penampilannya. Tidak bisa dibayangkan berapa banyak mata keranjang yang melihat sahabatnya itu.

"Jangan! Biar begini saja?" sahut Alec cepat.

Ally menatapnya bingung, Apa pria itu tidak ingin melihatnya tampil sedikit lebih feminim? Biasanya para pria menyukai perempuan yang feminim. Mungkin dia akan sedikit merubah sikapnya menjadi lebih anggun.

"Aku tidak dapat melihat banyaknya mata keranjang yang menatap lapar sahabatku!" jelas Alec.

Mata keranjang?

"Tetaplah jadi Ally yang seperti ini, Tidak seru jika kau menjadi sedikit feminim. Tidak aka nada yang menjahiliku lagi!" ucapnya melankonis. Ally mengangguk tidak mengatakan apapun.

"Alec, tadi kau mengatakannya sebagai seorang sahabat atau sebagai seorang pria?"

Alec berpikir, "Sebagai seorang sahabat."

"Baiklah." Ally menghela napas. Dia memaklumi, menaklukan Alec membutuhkan usaha yang lebih keras.

"Dan sebagai seorang pria," guman pria itu pelan tidak mengerti akan apa yang dia rasakan.

XOXOXO

"Aaaaa...." Ally menyuapi Alec yang sedang bermain PS dan memintanya untuk menyuapinya.

Belum sempat Ally memakan makanannya kembali, Alec kembali membuka mulutnya mengisyaratkan jika dia sudah selesai memakan suapan tadi.

Ally melotot menatap pria itu, namun dia meletakan sendoknya dan memakai sendok Alec dan menyuapi lagi pria itu.

"Kau ini tidak tidur malah main... ckckck!" kesalnya. Alec meletakan stick ps nya dan mengambil piring milik Ally.

Ally menatapnya bingung, "Gantian," jelas Alec. Ally mengangguk senang lalu menonton TV dengan Alec yang menyuapinya.

"Aaaaa..." Alec memutar-mutarkan sendok itu diudara seolah-olah Ally merupakan anak bayi.

"Alec minumnya!" perintah Ally dan pria itu memberikannya minum.

"Alec kembaliin!" Ally memberikan gelas yang diterima Alec.

"Alec pegel!" Alec mengerti apa yang diminta Ally. Alec memijat punggung wanita itu.

"Mulai besok kita berangkat dan pulang bersama!" ucap Alec yang terdengar seperti perintah. Ally yang mulai mengantuk hanya mengangguk.

"Besok aku..." belum sempat Alec menyelesaikan kalimatnya, Ally sudah tertidur.


TBC

28/07/2020

Precious Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang