CHAPTER 24

7.8K 476 6
                                    

"All? Beneran?" tanya Phoebe yang hanya dibalas gumanan oleh Ally.

Mata Andrea membesar, "Astaga, tebakan gue memang ga pernah salah!"

Ally mengangkat wajahnya menatap wanita berdarah setengah Indonesia itu. "An, mau ice cream."

Andrea mengangguk lalu memesankan ice cream untuk sahabatnya itu. "Kok bisa pacaran sih? Bukannya dari kemarin kalian sahabatan ya?" tanya Andrea.

"Kita ga pacaran!"

Phoebe menggelengkan kepala, "Lalu? Kalau ga pacaran kalian ngapain kayak gitu?"

Ally memandang Andrea dan Phoebe, lalu keluarlah cerita yang selama ini dia pendam. Rahasia yang disembunyikannya baik-baik. Hanya tentang apa yang diarasakan dengan Alec dan niatnya untuk membuat Alec jatuh cinta padanya. Kecuali tentang Alec yang mengaku gay.

"Sudah kita duga!" ucap Andrea heboh, "Ally...Ally... Lo kok ga cerita dari awal sih. Kan kita bisa bisa bantu!"

"Ssshh, Malu dia tu," goda Phoebe.

"Eh...kalau udah gitu, Apa Alec juga diam-diam suka lo ya?" tanya Andrea.

"Biasanya, kalau sudah begitu yaa kemungkinan terbesar dia juga suka sama lo," tanggap Phoebe.

Lihat sekarang, Bukan Ally yang heboh menceritakan Alec. Namun sebaliknya, Andrea dan Phoebe yang heboh.

Wajah Ally kembali memerah, "Mungkin..."

"Lo harus yakin All. Ingat perkataan adalah doa," jawab Andrea.

"Bener tuh," tanggap Phoebe.

Andrea terlihat memikirkan sesuatu, "Apa Alec itu beneran gay ya? Sampai lo ga yakin gitu," tanyanya tiba-tiba.

Muka Ally terlihat tegang, "Ga mungkin lah Alec gay!" Andrea menatap wajahnya dan mengangguk.

Phoebe memandang Ally, "Jadi, Lo benar-benar cinta?" tanya Phoebe serius.

"Ya, Aku mencintainya." Ally menundukkan kepala.

"Cinta siapa Al?" goda Andrea.

"Gue cinta Alec!" ucapnya lalu menatap Andrea dengan tangan yang memegang sebuah benda.

"Izin record suara. Bukti kalau Lo bisa jatuh cinta," jelas Andrea seperti tertangkap basah.

Phoebe tertawa melihat aksi ajaib Andrea. Ally tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya yang cerdas ini.

"Jadi, Rekaman ini bisa lo puter. Jadi penyemangat lo dapetin Alec," jelas Andrea.

Ally merentangkan tangannya dan memeluk Andrea. "Gue yakin lo bisa Al," bisik Andrea.

Ally melepaskan pelukannya dan memandang Phoebe. "Gue ga dipeluk nih?" tanya Phoebe. Ally meringis lalu berpindah disebelah Phoebe dan memeluk wanita itu.

"Jadi? Apa yang lo mau lakuin selanjutnya?" tanya Andrea lalu pandangannya dan Ally menatap Phoebe.

"Apa?" tanya Phoebe lalu membenarkan kacamatanya.

"Lo pakarnya kan?" kata Andrea.

"Gue nulis novel bukan berarti pakar cinta ya! Gue aja ga pernah jatuh cinta," jawab Phoebe memutus tatapan mata Andrea. Andrea mendengus seolah menandakan dia tidak percaya.

"Nulisnya aja hot-hot gitu," jawab Andrea tidak mau kalah.

Phoebe kembali memandang Ally, "Baca ini All!" Phoebe menyerahkan sebuah buku kepada Ally.

Ally merasa familiar dengan buku itu. "Kau membaca ini? Penulisnya yang memberikannya langsung," ucap Ally.

"Wanita itu sangat pintar dalam mengolah kata-kata di buku," jawab Phoebe.

Ally tertawa, Adam dikira seorang wanita? Salahkan saja nama penanya yang menggunakan nama Madam!

"Sebenarnya Ma—"

"Alec disini!" Andrea memotong perkataan Ally.

Ally memandang sekeliling dan mendapati Alec yang memperhatikannya. Tempat duduk pria itu cukup jauh dengan mereka. Ally kembali mengalihkan pandangannya.

"Sebenarnya, bulan depan gue sama Alec bakal pergi ke Jepang." Ally mengalihkan pembicaraan.

"Berdua?" tanya Andrea.

"Ya. Sepertinya," jawabnya pelan.

"Astaga Al! itu kesempatan lo Al!" sahut Phoebe.

"Kesempatan apa?"

"Tebar pesona!" jawab Phoebe heboh karena mendapat inspirasi untuk novel barunya.


TBC

14/08/2020

Precious Heart [Completed]Where stories live. Discover now