CHAPTER 20

9.3K 523 11
                                    

"All!" panggil Elsa sambil menepuk-nepuk lengannya.

Ally yang merasa dipanggil mellihat kearah temannya itu. "Whut?"

"Ini! Bebebs Alec nge-post story!" jawabnya heboh. Ally yang memang belum membuka handphonenya lagi sampai saat ini hanya memandang temannya dengan raut wajah bertanya.

"Lalu?" tanyanya tidak mengerti.

"Lo belum lihat?"

Ally menggelengkan kepala. Mereka memasuki lift untuk turun ke lobi, karena memang ini sudah jam pulang.

"Nih!" Elsa menunjukan layar handphonenya.

Mata Ally menyipit memperhatikannya. Wanita itu terkejut, dia mengetahui foto itu. Lebih tepatnya, dia tidak mengira Alec akan menguploadnya ke instagram dengan tulisan "Thank you!"

Wanita itu merasa jika kupu-kupu beterbangan di perutnya. Dia sangat ingin tersenyum lebar saat ini, namun dia tetap menjada ekspresi wajahnya.

"Lalu?" tanyanya lagi.

"lo lihat, dia bawa bekal!"

"Ok, lalu?" tanya Ally lagi.

Elsa mengacak rambutnya yang sudah tergerai, "Tempat bekalnya sama kayak punya lo!"

Ally menepuk tangan dalam hati memuji kemampuan analisis temannya ini. "Lah, kalau sama emang kenapa?" tanyanya.

"Tebakan gue, lo ada hubungan dengan Alec!"

"Coba deh, ada berapa tempat bekal yang sama seperti milik dia? Banyak kan? Sama bukan berarti kebetulan," katanya menyanggah.

"Gatau, firasat gue mengatakan begitu," jawabnya.

"Ya, lo benar," ucap Ally santai.

"Demi Apa!" Elsa heboh sendiri. Pintu lift terbuka.

Ally menatapnya, "Tapi bohong!" ucapnya lalu terekekeh.

Elsa menghentakkan kaki ke tanah menunjukan jika dia kesal. Ally memandang sekeliling dan hampir menyemburkan tawanya.

"Pssst! Sa!"

"Apa?" jawabnya.

Ally mendekatkan wajahnya ke telinga Elsa, "Lo tadi jadi perhatian Cherry di lift. Dia disana tadi!" bisiknya.

Mata Elsa melotot lalu memandang sekelilingnya dan menemukan Maylyn dan Mario yang posisinya tidak jauh dari lift.

"Kok lo ga bilang, sih!" kesalnya.

Ally mengendikkan bahu, "Gue aja nyadarnya waktu kita keluar lift. Salah lo sendiri kehebohan."

"Ihhh!"

Ally melihat ke arah parkiran, "Gue tinggal dulu ya," pamitnya.

"Iye..."

Ally menghampiri mobil Alec diparkiran. Dia membuka pintu mobil dan senyuman Alec menyambutnya.

"Sore bebek cantikku," ejek Alec.

Ally duduk lalu mendengus, "Dasar anak ayam!" dan sekarang mereka memiliki nama pangilan baru.

Badan Alec menuju belakang dan mengambil sebuah box makanan. Ally melihatnya dan bau harum tercium lewat indra penciumannya.

"Nih..." Alec memberikan box itu pada Ally.

Mata Ally berbinar lalu menatap Alec, "Makasih anak ayam!" Lalu mata Ally yang berbinar masih menatap Alec.

Mengerti apa yang diinginkan Ally, Alec lalu mengangguk. "Ya, Kau boleh memakannya di mobil."

"Aku padamu lec!" pujinya. Alec tersenyum melihat wajah wanita itu yang berseri-seri.

Ally membuka penutupnya, dan aroma harum langsung memenuhi mobil itu. Dia mengambil sendok dan memakan Mac n Cheese yang te.

Mencium bau makanan yang sekarang sedang dimakan oleh Ally membuat Alec ingin mencoba mencicipinya. Namun, sayangnya dia sedang menyetir.

Ally melihat Alec yang sesekali mencuri pandang ke arahnya dan jangan lupakan makanannya.

"Kau mau?" tanyanya tanpa tampang dosa.

Alec menggeleng, "Tidak usah."

Ally mengangguk lalu memakan makanannya lagi. Mobil itu berhenti di lampu merah. Melihat lampu hijau yang masih lama, Ally menggunakan kesempatan ini untuk menyuapi Alec.

"Aaaaa" Ally memutar-mutarkan sendok seperti pesawat. Alec membuka mulutnya dan memakannya.

"Anak ayam yang baik!" pujinya melihat Alec yang penurut.

Ally kembali memakan makanannya. Alec memandangnya meminta disuapi lagi, dia belum puas memakannya. Ally menatap makanannya yang hanya tinggal sedikit lalu menatap tajam Alec.

"Tidak. Tadi sudah...Kau mengatakan jika tidak mau memakannya!" ucapnya pelit.

Namun, Sepelit-pelitnya Ally dia tidak akan tahan dengan wajah Alec yang memelas. Seperti saat ini.

Ally menatap makanannya yang memang benar-benar akan habis disuapan terakhir. Dia mengambilnya dengan sendok dan menyuapkan kepada Alec.

"Aaaa..." Ally tersenyum melihat Alec yang memakannya. Dia serasa memiliki seorang anak.

"Tadi itu suapan terakhir..."

"Nanti kubelikan lagi!"

Wajah wanita itu langsung berbinar mendengar perkataan Alec. Lalu Ally kembali melihat sendoknya. Mereka memang sangat jarang memakan memakai satu sendok yang sama. Terakhir kali itu... Ally sudah tidak ingat.

Bukankah jika begini... Mereka berciuman secara tidak langsung? Pikirnya.




TBC

06/08/2020

Jujur Rhae kaget Precious Heart dapat ranking #7 di Chicklit  XD


Precious Heart [Completed]Where stories live. Discover now