xvii. guilty

720 218 30
                                    

Day 14________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Day 14
________________

📍


Sejak kematian Jinwoo, Jeongwoo tidak mengeluarkan suara sama sekali. Ia terus berdiam diri di dalam rumah dan enggan berkomunikasi dengan IN, Win serta Daehwi. Melihat dominant mereka yang tertekan membuat tiga Listener itu semakin bingung, bagaimana cara membuat Jeongwoo berhenti merasa bersalah sehingga laki laki itu dapat kembali melanjutkan hidupnya? Jeongwoo tidak bisa terus terusan seperti ini. Perilakunya itu tidak memperbaiki keadaan, tetapi sebaliknya.


"Aku tidak tahan lagi." ungkap IN.

"Biarkan dia tenang terlebih dahulu IN. Jika kau memarahinya, itu justru semakin memperburuk keadaan."


"Dia yang memperburuk keadaannya sendiri!" bentak IN membuat Daehwi terdiam.

"Kematian kita juga sudah di depan mata Daehwi, kita tidak bisa diam saja membiarkan orang lemah seperti Jeongwoo semakin lemah. Tidak ada gunanya menyesali masa lalu!"

"Kau tidak sedih!? Kau tidak merasa kehilangan!?"


"Tentu aku merasakan itu! Tapi apa gunanya berlarut dengan perasaan seperti itu?! Jika dengan kematian mereka kita tidak bisa menjalankan hidup dengan benar, kita justru menyia-nyiakan nyawa mereka! Kita tidak menghargai pengorbanan mereka!"

"Itu tidak benar! Kita harus ber-"

"Kau tahu apa tentang yang lain!? Kau hanya kaum Listener yang lebih memilih membantu hantu ketimbang perkembangan yang lain! Kau tahu apa hah!?"


"IN-"


"Jangan menyelaku Win! Laki laki ini harus tahu diri! Tidak semua yang menurut dia benar itu benar untuk kita! Aish, kalian semua membuatku muak!" marah IN lalu keluar dari rumah mereka.

Jeongwoo mendengar dengan jelas perdebatan mereka. Namun, Jeongwoo masih belum bisa menghilangkan rasa bersalah di dalam hatinya. Jika saja mereka menemukan Jinwoo lebih cepat dan tenang dalam melepaskan ikatan Jinwoo, pasti laki laki itu bisa selamat. Jika saja mereka bisa melawan atau menghalangi perilaku keji Eonian itu, pasti Jinwoo tidak perlu meninggal dengan cara yang sangat tragis seperti itu.

"Maafkan aku Jinwoo, aku tidak dapat menyelamatkan nyawamu." lirih Jeongwoo yang diiringi isak tangisnya.

Win yang membawa makanan untuk Jeongwoo mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar setelah mendengar isak tangis Jeongwoo. Ia memilih untuk berdiri di depan pintu kamar sambil mendengarkan ocehan Jeongwoo disela isak tangisnya. Berbagai penyesalan tentang kematian ketiga Listener mereka Jeongwoo ucapkan, hal itu membuat Win merasa sangat iba kepada Jeongwoo.

Tᕼᙓ ᒪOᙀᗪᑎᙓSS SIᒪᙓᑎᙅᙓ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang