xxii. trust issues

665 209 66
                                    

Days 16______________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Days 16
______________

📍

Berkat kebaikan hati Jaehyuk yang menawarkan tempat tinggalnya kepada para Listener, hari ini ketiga orang itu memiliki tempat untuk berlindung. Bagaimana bisa mereka bertemu dengan Jaehyuk? Tentu saja karena insiden Blanker itu keluar dari portalnya yang tidak jauh dari tempat ketiga Listener itu berada. Dengan alasan saat itu hari sudah gelap, Jaehyuk tidak membiarkan mereka berkeliaran di jalan dan membawa mereka ke rumah miliknya.

"Terima kasih kau sudah mengizinkan kami beristirahat disini." ucap IN dengan senyumnya.

"Kau memasak? Semua ini? Sendirian?" takjub Jaehyuk yang melihat berbagai makanan di meja makan.

"Tentu. Daehwi dan Jeongwoo masih terlelap di kamar masing masing."

"Wah kau sangat baik menyiapkan ssmua ini untuk kami."

"Sudah seharusnya orang yang lebih kuat merawat dan membimbing mereka yang lebih lemah. Makanlah yang banyak. Aku tahu kau pasti lelah terus melewati berbagai portal."

Jaehyuk dengan senang hati mencoba seluruh makanan yang IN buat sedangkan IN beranjak untuk membangunkan Daehwi. Kemarin IN hampir saja lepas kendali karena laki laki itu. Hari ini, IN harus berjuang lebih keras untuk menahan dirinya lagi.

Begitu IN membuka pintu kamar Daehwi, ia melihat Daehwi yang terduduk di kasur sambil mengusap matanya. Pandangan mereka beradu. Teringat dengan kejadian kemarin dimana IN memukul Daehwi dengan tongkat baseball.

"Kau ingin memukulku lagi? Jika iya, lebih baik sekalian saja bunuh aku."

"Tidak. Aku hendak membangunkanmu. Namun, sepertinya kau sudah bisa bangun sendiri sekarang? Kalau begitu aku ke kamar Jeongwoo."

Saat IN hendak pergi dengan cepat Daehwi menahannya. Ia menarik IN masuk dan mengajaknya berbicara empat mata. IN yang ditarik cukup keras mengerutkan dahinya sambil menatap Daehwi bingung.

"Kenapa kau tidak mengungkit kembali masalah kemarin siang? Apa gertakanku kemarin kurang?"

"Aku tidak ingin kita mempunyai masalah. Sudahlah, yang terpenting untuk saat ini adalah Jeongwoo."

"Jeongwoo, Jeongwoo, Jeongwoo. Aku bosan mendengar namanya."

IN memejamkan matanya. Berusaha menahan mati matian emosi yang memenuhi hati dan kepalanya. Daehwi terus saja mengoceh tentang mengapa IN memperlakukan Jeongwoo seperti itu? Mengapa IN bertindak tidak adil? Apakah Daehwi tidak ada artinya di mata IN?

Tᕼᙓ ᒪOᙀᗪᑎᙓSS SIᒪᙓᑎᙅᙓ ✓Where stories live. Discover now