xxiv. everyone hate you

679 209 38
                                    

Days 17

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Days 17

______

📍


Jeongwoo membuka matanya ketika merasakan sebuah tendangan di kakinya. Ia melihat Yoshi yang sedang menggosok gigi. Karena Jeongwoo mulai hari ini akan tinggal berdua dengan Yoshi, ia berusaha sebaik mungkin untuk tidak merepotkan Yoshi.


"Kau sudah makan?" tanya Jeongwoo.

"Aku biasanya makan di luar. Kau pasti terbiasa makan di rumah bukan?"

Jeongwoo mengangguk. Yoshi kembali berjalan menuju kamar mandi untuk membuang busa yang ada di mulutnya. Sedangkan Jeongwoo, ia bangkit dari tidurnya untuk memasak makanan. Namun, saat ia melihat di meja makan ada sebuah roti membuatnya terheran.

"Biasanya aku makan itu di pagi hari. Siang hari aku akan keluar dari sekolah untuk makan dan sore saat hendak pulang ke rumah aku akan mencari bahan masakan."

"Ah begitu aku paham."

"Kaummu makan berapa kali dalam sehari?"

"Satu kali."

Mendengar itu Yoshi langsung tersedak. Bagaimana bisa seseorang hanya makan satu kali sehari? Bukankah mereka akan cepat lapar jika terlalu banyak beraktifitas?

"Tapi saat kami kabur dari rumah, kami sempat makan dua kali dalam sehari. Porsi makan kami sangat banyak, maka dari itu kami hanya makan satu kali."

"Jika kau makan lebih dari satu kali apa akan berefek buruk? Aku tidak ingin kau mengotori rumahku dengan muntahan."

"Jika kondisi kami baik baik saja kami akan muntah, tetapi jika kondisi kami sangat kelelahan, maka tidak akan membuat masalah." jawab Jeongwoo sambil membuka bungkus roti yang dibelikan Yoshi.

"Kau berangkat sendiri ya. Aku ada urusan." ucap Yoshi sambil membawa rotinya pergi.

Jeongwoo hanya mengangguk paham. Ia menghabiskan rotinya lalu bersiap siap untuk sekolah. Ia tiba tiba teringat dengan pesan Ibu Dara mengenai kalung botol yang diberikan kepadanya itu. Haruskah Jeongwoo menggunakan kalung itu?

Setelah berpikir panjang, Jeongwoo memutuskan untuk menggunakan kalung itu. Setelah Jeongwoo perhatikan, botol pada kalung itu kosong. Mengapa Ibu Dara memberikan kalung yang botolnya kosong seperti ini? Apa makna dibaliknya?

"Ah sudahlah. Aku lelah terus berpikir sejak kemarin. Sekarang aku harus tenang." batin Jeongwoo sambil menghembuskan napasnya.

Akhirnya Jeongwoo benar benar berangkat menuju sekolahnya seorang diri. Walaupun ia tinggal bersama dengan Yoshi, ia tidak berani untuk melakukan banyak interaksi dengan manusia es itu. Ia terlalu dingin untuk Jeongwoo yang terbiasa mengoceh tanpa sadar.

Tᕼᙓ ᒪOᙀᗪᑎᙓSS SIᒪᙓᑎᙅᙓ ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin