Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
000
Perjalanan kembali dilanjutkan, Jeongwoo sedang duduk duduk manis di kereta kuda kedua. Ya harus nya sih kereta tersebut hanya bisa menampung empat orang, dari pada Jeongwoo ditinggal mending mereka sempit sempitan.
"woo, lu beneran enggak inget?"tanya Hyunsuk.
"beneran bang, pokoknya gua cuma inget bayangan hitam berdiri didepan gua terus gua tiba tiba pingsan."kata Jeongwoo.
"lagian lu ngapain keluar malem malem?"tanya Doyoung.
"itu si Junghwan nangis."
"nangis kenapa?"tanya Junkyu.
"mikirin bapak nya."
"kasian banget, masih muda udah stres."ujar Doyoung.
Akhirnya Doyoung mendapati beberapa pukulan yang diberikan teman teman nya. Untung saja pukulan tersebut tidak terlalu sakit.
"menurut kalian, siapa pelaku nya?"tanya Yoshi.
"kalian kan pada nuduh gua."kata Mashiho.
"menurut gua nih ya, pelaku nya kalau enggak pangeran nya atau Raja nya. Kalau pangeran sih itu yang paling mungkin."ujar Doyoung.
Teori Doyoung sangat masuk akal. Tiba tiba orang orang yang berada dikereta kuda dua terdiam. Masing masing orang tenggelam dalam pikiran nya.
Sementara, suasana di kereta kuda pertama tidak jauh berbeda dari kereta kuda kedua. Bahkan suasana kereta kuda pertama lebih mencengkam dari kereta kuda kedua. Gimana ya, Jaehyuk mau bacot pun enggak berani. Disini ada dua orang yang terdiam sambil memikirkan salah satu orang kesayangan nya.
Apalagi dari tadi mata Yoonbin enggak balik jadi normal alias tetep merah. Jaehyuk udah bisik bisik ke Yedam untuk selalu siap siaga. Asahi yang disamping Yoonbin mah santai santai aja ngelihat pemandangan diluar.
"e-ekhem,"
Semua mata langsung menatap Jaehyuk. Membuat si pembuat suara pertama gelagapan sendiri.
"anjing,"lirih Jihoon yang masih dipenuhi emosi.
Jaehyuk mengeluarkan sebuah buku tua dari tas nya. Otomatis mereka semua mendekat untuk melihat buku yang dibawa Jaehyuk.
"lihat ini,"kata Jaehyuk.
Tangan Jaehyuk menunjuk sebuah gambar yang berada didalam buku.
"Foto guardian?!"seru Yedam.
"heem, kalau enggak salah ini kakek sama nenek nya Junkyu."
"terus?"saut Yoonbin.
Jaehyuk berdecak kesal ingin mengumpat tapi tidak jadi dilakukan mengingat Yoonbin masih dalam keadaan emosi.
