Tangan aku gatel banget pengen ngeup hehe Jangan lupa vote dan comment ya✨✨
D-2
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}
Mata Yoonbin menatap sekitarnya, menyadari orang orang telah terkena kutukan demon. Ada yang aneh, kenapa diri nya tidak ikut terkena? Apa karena kalung pemberian Yoshinori?
"bin, ada kesurupan masal?"tanya Junkyu.
"itu kekuatan demon woi,"
Yoonbin segera berlari menghampiri Eden yang tengah meringkuk sambil menahan sakit. Tangan Yoonbin menyentuh wajah Eden.
"pake kalung ini,"ujar Yoonbin ingin melepaskan kalung nya.
Tapi tangan Eden menahan tangan Yoonbin, dari tatapan nya, Eden tidak memperbolehkan Yoonbin melepaskan kalung itu. Hal tersebut membuat bingung Yoonbin, dia tidak ingin wanita nya merasakan sakit namun juga Yoonbin tidak berani melawan perkataan Eden.
Ya, tipe tipe suami takut istri si Yoonbin ini.
Tatapan penuh arti Yoonbin menatap wajah Eden yang semakin pucat terkena kekuatan Demon yang bersifat racun pada saraf. Sial, jika terus seperti ini, Eden tidak akan bisa selamat.
"BIN AWAS COK!"
Junkyu berdiri didepan Yoonbin menahan serangan Hyunsuk dari atas. Pertemuan cahaya hitam kekuatan Hyunsuk dan cahaya putih kekuatan Junkyu membuat keduanya mundur beberapa langkah.
Dapat menangkal kekuatan Hyunsuk membuat Junkyu terkejut. Tadinya dia cuma nekat berdiri didepan Yoonbin karena Hyunsuk mau nyerang Yoonbin. Tapi ternyata Junkyu bisa menahan serangan Hyunsuk.
Kelegaan Yoonbin langsung hilang kala Raja Demon menarik Eden dengan kekuatan nya.
"Jangan maen cewe ya! Cupu tau enggak?!"ujar Junkyu.
Melihat Eden tengah diambil paksa dari nya, Yoonbin dengan erat segera memeluk Eden. Junkyu sendiri tidak bisa membantu Yoonbin, dia sedang berhadapan dengan Hyunsuk.
"miris sekali melihat perdamaian akan di pimpin oleh orang orang seperti kalian."
"eyalah,sombong amat cuih."saut Junkyu.
Mulut Junkyu emang lancar banget kalau udah emosi kaya gini.
"Pak, gini ya, kata temen temen saya, yang jahat tuh bakalan kalah dan yang baik akan selalu menang."
"terlalu lugu untuk seorang pemimpin perdamaian."
"sok kenal gua nih. Bapak emang enggak inget berapa kali kita kita menang ngelawan anak buah tijel mu itu. Apalagi, ya aduh maap ya bang Uncuk. Gua enggak bermaksud nyinggung kok, apalagi ya pak, kita udah berhasil ngalahin istri nya tuh."
