31

7.4K 1.9K 291
                                    

Pengen cepet cepet end:)
Jangan lupa vote dan comment nya ya kawan kawan ✨✨

D-3

&&&&&&&&&&&&&&

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

&&&&&&&&&&&&&&

Tubuh Jihoon tergeletak begitu saja sesaat setelah sebuah pedang menguhunus bagian perut kanan nya. Darah segar milik Jihoon mulai membasahi tanah. Eden berlari menghampiri Erina yang sedang termenung sambil memegang pedang yang dipenuhi oleh darah, tentu saja darah tersebut darah Jihoon.

Plak..!

Tangan Eden menampar wajah Erina. Nafas nya mengebu ngebu marah akan hal yang barusan Erina lakukan.

"Dia Jihoon rin! Punya otak gak lo?"ujar Eden.

Asahi berlari kearah Erina dan Eden. Dia segera membuat Erina pingsan sebelum Erina kembali melayangkan pedang nya ke Eden.

"dia enggak sadar."kata Asahi.

Tangan Yedam segera mengeluarkan api nya saat melihat Ratu Ice mengeluarkan es nya. Mereka berdua beradu kekuatan. Yedam terdesak, dia sudah menduga kekuatan Ratu Ice memang besar tapi tidak sebesar ini. Yedam membutuhkan Yoshinori saat ini.

Diam diam, Jaehyuk mengamati Raja dan Ratu yang ada disini. Tidak lengkap, yang disini hanya sebagian kecil . Lalu dimana sebagian Raja dan Ratu lain nya? Disini hanya ada Ratu Ice,Raja Penyihir, Raja Hunter, dan Raja demon.

Dimana mereka? Apakah mereka sudah berhasil bebas dan sedang mengumpulkan kekuatan disebuah tempat? Jaehyuk khawatir jika mereka benar benar tidak akan datang, dia dan kedua belas temannya serta dua wanita ini akan habis tercabik cabik didalam hutan yang gelap ini.

"bang, ayo kabur."ujar Doyoung sambil meggendong tubuh Jihoon.

"kalau gua gendong Erina, bakalan di gampar sama Jihoon enggak ya?"tanya Mashiho.

"gampar balik aja. Udah ayo."

Mashiho membawa tubuh Erina. Mereka berdua berlari menjauhi medan perang. Setelah berhasil menjauh, Doyoung segera menurunkan tubuh Jihoon.

"Jihoon, Meninggal."ujar Mashiho.

Mulut Doyoung tertutup rapat rapat saat melihat Mashiho berbicara santai padahal keadaan tubuhnya berbanding terbalik dengan cara bicara Mashiho yang keterlaluan santai. Tangan Mashiho bergetar ketakutan, dia juga masih berkali kali mencoba untuk mengobati Jihoon.

"cui, minggir."saut Junkyu yang tiba tiba saja datang.

"bang? Bukannya lu disana?"bingung Doyoung.

"sorry ya ngelanggar rencana tapi gimana ya, gua enggak bisa diem aja liat temen gua mati."kata Junkyu.

Mashiho dan Doyoung mengerti perasaan Junkyu, mereka berdua mundur kebelakang Junkyu. Junkyu juga langsung memulai proses nya, dia membuat simbol Guardian disekitar Jihoon. Lalu Junkyu melukai lengan nya sendiri dan memberikan beberapa tetes darah ke Jihoon.

(1) ɪᴍᴍᴏʀᴛᴀʟ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang