25

11.1K 2.6K 545
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨✨

D-9

+++++++++++++

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+++++++++++++

Setelah berteleportasi, mereka semua sampai didepan sebuah rumah reyot yang tidak layak huni. Karena Jaehyuk berjalan masuk kesana yang lain juga ikutan ngikutin Jaehyuk.

Dibuka pintu rumah tersebut, terlihat ada Junkyu, Mashiho, Doyoung, dan Jeongwoo dengan keadaan terluka. Haruto sudah tidak memikirkan lengan nya yang patah, dia segera berlari menghampiri Jeongwoo yang tak sadar kan diri. Junghwan langsung dipeluk sama Junkyu. Junkyu benar benar bahagia dia masih bisa bertemu dengan Junghwan.

Disisi lain, Jihoon memperhatikan teman teman nya satu persatu. Lalu keluar helaan nafas gusar dari Jihoon.

"yang lain mana?"tanya Jihoon.

"hilang."jawab Jaehyuk.

Teman teman nya hilang, hanya dengan satu kalimat tersebut, otak dan hati Jihoon bisa dikacaukan.

Perlahan Jihoon duduk diatas lantai rumah yang berdebu. Dia menundukan kepala nya,

Yoonbin, Yedam, Yoshinori, Asahi, dan Hyunsuk.

Mereka tidak ada disini. Pemikiran Jihoon menjadi bercabang, entah itu bercabang kearah positif atau negatif. Pikiran positif nya, mereka semua pasti bisa bertahan, Jihoon yakin mereka bukan orang lemah. Pikiran negatif nya, Jihoon takut dia kehilangan mereka.

"gua sama Junkyu ketemu Raja Hunter. Jeongwoo ketemu sama Raja Penyihir."ujar Jaehyuk.

Tidak peduli dengan keadaan yang masih terbalut kecemasan. Doyoung beranjak dari duduk nya menghampiri Mashiho dan Jeongwoo yang masih tidak sadar kan diri.

"Bang Mashi, makin enggak terasa detak nadi nya."ujar Doyoung.

Kemudian Doyoung menghampiri Jeongwoo, memeriksa tubuh lelaki yang tengah tak sadar kan diri.

"Jeongwoo, dia....lemah."ujar Doyoung.

Tidak tidak, Haruto tidak ingin kehilangan Jeongwoo. Kalau Jeongwoo kenapa napa, Haruto bisa di gampar pake tuperwer sama mami nya Jeongwoo. Mereka semua malah terdiam, tidak ada satupun dari mereka yang tahu menahu cara mengobati luka. Apalagi ini, bukan luka biasa.

"maaf,"kata Jihoon.

"maaf buat apa hoon?"Tanya Junkyu.

"gua belum bisa jaga kalian semua."jawab Jihoon.

Melihat Jihoon yang tertunduk sambil mengusap air mata nya. Jaehyuk sebagai orang yang duduk disamping Jihoon beranjak untuk mengusap punggung lelaki tersebut.

"lu udah luar biasa."ujar Junkyu.

Penuturan Junkyu memang bertujuan untuk menyemangati mereka semua. Tapi didalam keadaan seperti ini, perkataan Junkyu tidak berguna. Mereka bukan superhero yang bisa membasmi para penjahat didunia ini. Mereka hanya remaja yang dipaksa berperang untuk keadilan. Lalu dihadapkan dengan keadaan diantara hidup dan mati. Semuanya takut, bodoh jika tidak takut. Mereka ingin lari tetapi bagaimana jika mereka lari dari kenyataan dunia ini akan hancur?

(1) ɪᴍᴍᴏʀᴛᴀʟ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang