ㅡ ❝ kak, tolong jangan kasih perhatian kayak gini kalau kakak sukanya sama orang lain. ❞
ㅡ R E P U B L I S H + R E V I S I
ㅡ non baku
ㅡ other pairing included (hyunlix, little bit chanjin, and minsung)
Jisung baru aja selesai mandi. Setelah dimarahin Hyunjin selama 30 menit tanpa henti gara-gara dia kehujanan akhirnya Hyunjin bisa diam juga karena bibir cowok ganteng itu disumpal oleh Jisung pakai roti tawar. Perihal Minho, untungnya Hyunjin udah telepon dokter pribadi keluarga mereka biar Minho bisa segera ditangani.
Cowok mirip tupai yang sekarang lagi ngeringin rambutnya pakai handuk itu duduk disamping ranjang. Udara dingin efek hujan berasa nusuk-nusuk kulit soalnya dia cuma pakai kaos oversized panjang warna hitam dan boxer pendek.
Beberapa menit yang lalu Hyunjin pamit buat mandi soalnya dia ikut kebasahan waktu ngangkat Minho ke dalam mobil.
Ngerasa rambutnya udah agak kering, Jisung mutusin buat naruh handuknya di gantungan setelah itu dia balik lagi ke ranjang. Pas balik dia nemuin Minho yang lagi ngerang kesakitan.
"Kak, kenapa? Ada yang sakit? Dimana?" Jisung panik. Dia udah duduk disamping ranjang sembari genggam tangan Minho yang bebas dari selang infus.
Cowok yang dipanggil Minho itu perlahan buka kedua matanya. Masih sambil ngerang dia perhatiin keadaan sekitarnya.
"Ini.. dimana?" Tanya cowok itu pakai suaranya yang serak.
"Di rumah Jisung. Tadi Jisung nemuin kakak pingsan dijalan. Ugh, berdarah-darah gitu lagi. Mending kakak minum dulu ya."
Jisung ngambil segelas air putih di nakas, dia bantuin Minho buat bikin posisi tidurannya ganti jadi setengah duduk. Minho ngangguk aja pas Jisung bantuin dia minum air dari gelasnya. Setelah air itu tandas Jisung balik lagi duduk di kasur kayak semula.
Minho mau ketawa tapi di urungkan soalnya bibirnya yang sobek kerasa sakit pas dipaksain buat ketawa atau senyum.
"Jangan marah dong." Minho tarik pelan telunjuk Jisung pakai jari-jarinya, soalnya cuma itu yang bisa dia raih. Badannya sakit semua buat gerak.
"Ish!" Jisung tarik tangannya lagi. Tapi diam-diam rona merah samar udah merambati pipi gembilnya.
Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Lagu 'Sorry' dari The Rose ngisi ruangan luas yang beratatus sebagai kamar Bangchan sejak 30 menit yang lalu. Iya, kalian gak salah baca. Jadi udah 30 menit Bangchan ngulang-ngulang lagu itu.
Kalau ditanya alasannya kenapa, ya nggak kenapa-kenapa sih, Bangchan suka aja. Cowok berkulit putih menjurus ke pucat itu lagi nelungkupin badannya di kasur sambil serius mainin game kekinian yang bisa bikin anak-anak remaja lupa sama keadaan sekitar.
"Duh! Pada noob semua nih!" Chan gigitin bantal Kakao Ryan yang dia pakai buat topang dagunya.
"Berisik banget." Tiba-tiba aja Chan ngerasain pinggangnya dipeluk dari samping. Napas hangat dari sosok lain kerasa ngebelai lehernya.
