25: baku hantam

1.7K 266 17
                                    

Changbin itu tipe orang yang nggak terlalu suka sendiri. Pokoknya kemana-mana harus ada teman, minimal satu. Kecuali kalau ada urusan pribadi atau hal tertentu barulah dia nggak masalah untuk pergi sendiri.

Dulu semasa SMP Changbin punya banyak teman dan populer akibat kejeniusannya. Dia anak karate, anak basket juga, karena itu dia semakin dikenal.

Tapi semenjak masuk SMA, semua berubah. Kalau dulu dia populer karena jenius, sekarang nggak begitu. Memang masih, tapi beda kayak dulu. Persaingan akademik di SMA kuat, nggak jarang murid-muridnya saling jatuhin satu sama lain demi dapatkan predikat siswa terbaik. Bagi orang-orang berprestasi sekaligus kesayangan guru semacam Changbin malah di anggap musuh buat siswa yang lain.

Alhasil Changbin perlahan berubah, nggak seceria dulu dan nggak sehangat dulu. Dia jadi pendiam dan dingin, sibuk sama hal-hal yang berkaitan dengan akademik. Teman pun Changbin nggak punya banyak, cuma beberapa tapi bisa dia percaya buat dia jadikan sahabat.

Sikap dinginnya sedikit berkurang semenjak Felix pernah ngambek dan ancam dia kalau si manis itu nggak bakalan mau bicara lagi ke Changbin.

Oh ya, Changbin juga urakan; dia ngerokok, kadang baku hantam di sekolah, tapi statusnya sebagai murid masih terselamatkan akibat predikat siswa unggulan yang dia sandang.

Lagi-lagi Felix bikin dia berubah, Changbin nggak seberandal dulu. Terlebih sekarang dia udah tingkat akhir, dan itulah saat-saat para siswa biasanya tobat dan jadi anak baik-baik karena bakal ninggalin sekolah dalam waktu dekat.

Sampai sekarang Changbin masih dengan sifat yang sama. Dingin, nggak banyak bicara, keras kepala, mau menang sendiri, dan kadang pembangkang.

Lampu-lampu kota berwarna oranye terang berdiri kokoh di sepanjang pinggiran jalan guna kasih pencahayaan buat para pengendara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu-lampu kota berwarna oranye terang berdiri kokoh di sepanjang pinggiran jalan guna kasih pencahayaan buat para pengendara. Malam minggu kali ini cukup ramai, tapi nggak sampai bikin macet. Changbin bahkan bisa lajuin kendaraannya dengan agak cepat.

Sedari tadi dia udah coba hubungin Seungmin, udah di chat juga. Tapi cowok manis yang berstatus sebagai pacarnya itu sama sekali nggak kasih balasan apapun, panggilannya pun di abaikan. Padahal niat Changbin baik mau ajak Seungmin makan sekalian nge-date, kan malam minggu.

Rasanya malas kalau harus makan sendiri. Nggak ada yang bisa di lihat, atau seenggaknya bikin obrolan karena Changbin nggak pandai mulai pembicaraan.

Jalan-jalan sekaligus makan ini juga dia jadikan alibi buat ngalihin pikirannya dari Felix. Makin lama otaknya makin sering visualisasikan sosok manis itu. Changbin nggak ngerti kenapa, dia bahkan sebenernya marah sama Felix karena insiden di gerbang sekolah tadi sore, tapi tetap aja, senyum sedih Felix selalu hantui pikirannya.

Cowok yang malam ini pakai setelan casual itu nepiin mobilnya di salah satu restoran langganan keluarganya. Tempatnya besar, makanya Changbin benci makan sendirian. Tapi kalau makan di tempat lain Changbin nggak biasa.

heal me protect me | changlix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang