bonus 1: wait for me

2.2K 251 5
                                    


Pernah mendengar kutipan yang berbunyi:

"Everything will be okay in the end. If it's not okay, it's not the end" ?

Karena mulai sekarang itu akan menjadi kutipan kesukaan Changbin.

Si kecil Changbin adalah anak yang menjunjung tinggi rasionalitas dan logika

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Si kecil Changbin adalah anak yang menjunjung tinggi rasionalitas dan logika. Mana mau dia percaya dengan takhayul dan cerita legenda yang terdengar mustahil? Meski terkadang beberapa kali Mamanya sampai harus jewer telinga Changbin sampai merah karena si anak bilang dia tidak percaya dengan hal semacam itu.

Dan sifat ini terbawa sampai dia besar. Changbin anti dengan hal tidak pasti, apalagi kalau sudah berbicara masalah takdir. Namun semua berubah gara-gara kunjungannya ke perpustakaan kota di suatu sore hari yang mendung.

Kebetulan dirinya sedang bebas tugas, jadi Changbin memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kota, sekedar refreshing dari penatnya jadwal perkuliahan. Mungkin jika beruntung, dia bisa temui buku menarik untuk bahan bacaan di rumah.

Entah bagaimana caranya Changbin bisa menemukan salah satu buku yang menarik perhatian. Buku itu berwarna oranye kusam dengan ornamen merah di sekelilingnya. Gambarnya kurang jelas, tapi Changbin bisa simpulkan kalau itu adalah gambar seorang kakek tua berjenggot putih panjang dengan background bulan putih dibelakangnya. Di ujung jari kelingking sang kakek tua terikat sebuah benang merah yang menjulur panjang.

Judul bukunya unik dan masih ditulis dengan aksara tradisional;


"姻缘 红线 "
(yīnyuán hóngxiàn)


Changbin nggak bisa membaca aksara Mandarin kok, kebetulan saja ada pinyin yang bisa membantunya. Dia buka buku itu perlahan dan dibacanya sedikit. Semakin jauh dia baca, malah semakin membuatnya penasaran.

Changbin pun memutuskan untuk meminjam buku itu tanpa alasan spesifik. Yang pasti dia tertarik dengan isinya. Setelah habis dibaca, Changbin bisa menyimpulkan isi dari buku tersebut. Bahwa pada zaman China kuno, orang-orang percaya akan adanya "Takdir".

Segala sesuatu yang belum diketahui dalam hidup sudah ditentukan sebelumnya. Dimana menurut mitos legenda Tiongkok, para dewa mengikat tali merah yang tak terlihat di sekitar pergelangan kaki orang-orang yang ditakdirkan untuk bertemu satu sama lain dalam situasi tertentu atau saling membantu dengan cara tertentu.

Beberapa halaman juga berarti memiliki makna bahwa garis jodoh seseorang telah ditentukan sejak mereka lahir dan tidak dapat di ganggu gugat. Benang merah tidak akan pernah salah.

Setelah melakukan sedikit pencarian, ternyata makna kasar dari yīnyuán hóngxiàn adalah benang merah pengikat takdir, yang mana lebih mengacu kepada takdir dalam hal percintaan. Klise sekali. Tapi dengan ajaibnya Changbin percaya.

heal me protect me | changlix ✔️Where stories live. Discover now