20: rumit

1.6K 256 10
                                    

Hari ini Seungmin pulang lebih malam dari biasanya. Mood yang naik turun buat dia harus ngabisin waktu sendiri lebih banyak di luar dibandingkan harus pulang cepat ke rumah.

Disempatkannya mampir di kedai ice cream langganan dan ngehabisin satu cup banana split sendirian, setelah itu barulah dia pesan ojek online dan balik ke rumah.

Sapaan Mamanya nggak di gubris, terlebih tatapan sang Papa yang awalnya serius baca koran di ruang tengah sama sekali nggak dia pusingkan. Seungmin langsung naik ke kamarnya.

Bibirnya embuskan napas pelan, dengan gerakan malas dia lepas almamater sekolahnya untuk kemudian dilempar begitu aja ke lantai, nyisain kemeja fit body berwarna putih di badan. Tasnya dia letakkan asal di kursi dekat meja belajar.

Matanya sayu, tanda lelah karena aktifitas sekolah yang padat. Tapi dia nggak bisa langsung tidur dikarenakan harus belajar.

Bunyi pintu yang kebuka bikin dia noleh sekilas. Ketika tau siapa yang masuk, lagi-lagi Seungmin dengus dan langsung ngalihin pandangan.

"Kenapa pulang malem?"

Yang ditanyai sengaja nggak jawab.

"Jawab kalau kakak lagi nanya sama kamu."

"Nanya ya nanya, nggak usah pakai peluk-peluk."

Seungmin nampilin ekpresi risih ketika pria yang berstatus sebagai kakaknya itu mulai peluk pinggangnya erat.

"Kakak kangen kamu."

"Tapi aku enggak. Lagian kangen apa? Kita satu rumah dan ketemu setiap hari." Balasnya sarkas. Tenaganya nggak sebanding sama sang kakak, akhirnya dia cuma bisa pasrah biarin lengan besar itu kukung pinggang kecilnya.

Kakaknya, Mahesa Wonpil Pranaja, cuma bisa terkekeh kecil, "Hey, jangan kasar kesayangan kakak."

Wonpil tarik tengkuk adiknya, kemudian satuin belah bibir mereka. Dia kulum lembut bibir bawah adiknya selama beberapa detik setelah itu dia lepas.

Seungmin cuma bisa dorong dada sang kakak sekuat yang dia bisa walaupun itu sama sekali nggak membuahkan hasil. Buat nolak pun percuma, kakaknya bisa ngelakuin hal lebih parah kalau dia berontak.

"Kak, nggak capek?" Suara Seungmin bergetar, "ㅡUdah aku bilang berapa kali? Kita saudara kak." Lanjutnya pelan. Kedua maniknya mulai berembun.

"Tapi kakak sayang kamu."

"Sayang sebagai adik emangnya nggak cukup?"

Wonpil nunduk, "Maaf, rasa ini nggak bisa kakak hentiin Min, itu semakin dalam setiap harinya."

Nggak ada yang tau kalau Mahesa Wonpil Pranaja, anak sulung dari keluarga Pranaja yang sukses dan terkenal cerdas ternyata punya obsesi aneh sama adiknya sendiri.

Wonpil merupakan salah satu lulusan terbaik dari Universitas Negeri terkemuka di Indonesia, lulus dengan gelar dokter dan predikat cumlaude bikin orang tuanya mampu tersenyum bangga kala itu.

Tapi baik sang ayah maupun ibundanya, bahkan teman-temannya nggak sadar, di balik wajah teduh dan kelakuan luar biasa tertata seorang Wonpil, dia menyimpan rahasia yang mengejutkan.

Entah sejak kapan, tapi rasa obsesi berlebihan ke Seungmin muncul pertama kali sejak usianya injak 18 tahun, dan kala itu Seungmin masih 11 tahun.

Suatu hari Seungmin pulang ke rumah dengan keadaan kacau karena di bully teman-temannya. Entah kenapa rasa ingin melindungi itu muncul, dan seiring berjalannya waktu, semua jadi semakin rumit.

Seungmin tumbuh jadi remaja yang manis, itu bikin Wonpil ngerasa dadanya kerap kali berdetak dan menghangat tiap liat senyum adiknya.

Waktu berlalu banyak dan bukannya hilang, rasa ingin melindungi itu malah berkembang jadi rasa sukaㅡah bukan, tapi cinta. Wonpil bilang itu rasa cinta.

heal me protect me | changlix ✔️Where stories live. Discover now