30.[•tersadar]

171 24 18
                                    


Keesokan harinya Fatur sampai di ibu kota Rusia yaitu Moskow tepat pukul lima sore.sekarang,Fatur berada di mobil menuju rumah miliknya dan dhilak.fatur melihat kota yang tampak ramai seperti biasanya.

"Sudah sampai tuan,"ucap sopir dan bodyguard yang berada diloby membukakan pintu untuk fatur.

"Ridho sudah datang?"tanya Fatur sambil berjalan masuk rumah.

"Sudah tuan,pak ridho ada diruangan nyonya dhilak,"ucapnya sambil menunduk.

"Oke"

Fatur berjalan sambil melepaskan jeketnya dan memberikan kepada pembantunya.kemudian koper yang sudah di bawakan oleh niel.fatur berjalan menuju kamar dhilak yang berada dilantai tiga.

"Tuan,"ujar pembantu.

"Ada apa?"

"Nyonya sudah sadar,"ucapnya sambil menunduk.

"A_apa?"ucap Fatur terkejut.

Fatur berlari menuju ruangan dhilak,rumah Fatur terbilang mewah yang berada dirusia,tinggi lima lantai bahkan memiliki lift hingga rooftop rumahnya.pintu gerbang yang sangat tinggi hingga loby tak terlihat.memiliki mobil bermacam macam,apalagi dua mobil bodyguard yang untuk menjaganya dari media atau paparazi.

Dan masih banyak lagi seperti,taman yang luas,lapangan golf,mini bar,kolam berenang,bagasi mobil bawah tanah dan jika dihitung diperkirakan hingga berhektar-hektar.bahkan Fatur memperkerjakan banyak pembantu untuk membersihkan seluruh ruangan hingga taman dan yang lainnya begitu juga bodyguard Fatur yang berada di setiap sudut untuk berjaga.

"Dhilak!!"ucap Fatur dan terkejut melihat dhilak sudah tertawa bersama ridho.

"Kamu udah pulang,"ucapnya dengan menunjukkan senyum manisnya.

"Sayang,"ucap Fatur langsung memeluk dhilak yang sedang bersandar.

"Aku gapapa!"ucap dhilak tenang.

"Kamu gapapa kan?ada yang sakit?dimana sakitnya?dhilak?"tanya Fatur bertubi-tubi.

"Aku gapapa tur,hanya saja aku harus ulang dari awal lagi,"ucap  dhilak melihat kakinya.

"Maksudnya?"tanya Fatur lagi.

"Nyonya dhilak sudah bertahun tahun diatas tempat tidur yang membuat syarafnya tegang dan kaku karena tak pernah di gerakan,nyonya dhilak hanya butuh beberapa kali terapi dan membantu kakinya untuk bisa berjalan lagi,"ucap dokter yang selama ini Fatur siapkan bersama perawat untuk dhilak.

"Tapi gapapa kan dok?"tanya Fatur.

"Tidak tuan,"ucap dokter tersebut.

"Yaudah dok kita keluar mereka butuh waktu untuk berbicara,"ucap ridho berjalan keluar dan diikuti dokter beserta perawat.

Fatur membelai pipi dhilak sambil meneteskan air mata.fatur sudah putus asa terhadap dhilak,Fatur berpikir dhilak tak akan bangun lagi.

"Jangan sedih,kan aku udah bangun,"ucap dhilak dan menghapus air mata Fatur mengunakan tangan kanannya.

"Aku rindu kamu,"ucap Fatur dan memeluk dhilak erat.

"Kelamaan ya aku tidurnya,"ujar dhilak sambil terkekeh.

"Jangan tidur lagi sayang,"lirih Fatur disela pelukannya.

"Tur..."

"Iya sayang"

"Kamu masih cinta kan sama aku,"gumam dhilak yang masih didengarkan oleh Fatur.

"Kamu bilang apa?aku masih tetap sayang kamu,cinta kamu sama seperti sebelumnya,"ucpa Fatur sambil memegang kedua pipi dhilak.

GARISUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum