35.[•jessica]

189 28 24
                                    


"Jessica.."ucap Fatur dengan nada dingin.

"Iya"ucap Nathan menunduk.

Fatur terdiam dengan raut wajah yang sulit diartikan.dhilak berdiri dari kursi roda dan mengelus pundak fatur agar lebih tenang.dhilak tentu tau saat ini Fatur tengah menahan amarahnya.

"Niel hubungi penjaga rumah untuk menutup akses perjalan menuju rumah,dan jangan ada satu pun dari mereka keluar, bodyguard maupun pembantu jangan sampai mereka pergi dari rumah,"ucap Fatur dingin dan datar.

"Sabar tur,"lirih dhilak.

"Dan bawa Kiara jauh dari sana, jangan sampai putri ku masuk ke dalam rumah kotor itu lagi,”ujar Fatur dan pergi keluar.

"Siap tuan,"ucap Niel dan mengikuti Fatur dari belakang.

Dhilak mengejar Fatur,"Fatur tenangkan emosi kamu,"teriak dhilak.

"Sayang biar aku yang urus semua ini,kamu disini dengan Nathan jangan datang kerumah kotor itu,"ucap Fatur memeluk dhilak lalu pergi meninggalkan Fatur.

"Siap kan anak buah mu untuk menjaga dhilak dan Nathan,"utus Fatur terhadap Niel dan masuk ke dalam mobil.

"Baik tuan"

Dhilak memandang Fatur menjauh hingga tak terlihat.tiba tiba ibu mertua memeluknya.tentu jelas ibu mertua lebih tau saat Fatur marah seperti apa.

"Kamu tenang nak, Fatur pasti bisa mengurusnya,"ucap sang mertua mengelus punggung dhilak.

"Tapi mah,mama tentu taukan kalo Fatur marah gimana?"gumam dhilak sambil meneteskan air mata.

"Mama jangan nangis,"ucap nathan.

"Iya sayang,"

"Tapi Fatur gak akan membunuhnya nak,"ujar sang mertua.

"Tapi mah,dhilak sangat ingat betul sebelas tahun lalu Fatur mencoba membunuh kak___"ucap dhilak terpotong.

"Sssst jangan bahas itu,ada anak anak disini,"ucap sang mertua.

Saat dhilak ingin berjalan namun dhilak tak bisa menahan lagi dan berakhir jatuh di lantai membuat seisi ruangan terkejut dan berteriak saat dhilak terjatuh.

"Mama!!mama gapapa kan,"ucap Nathan dan mendekati dhilak.

"Mama gapapa sayang, seharusnya mama berhati hati,mama lupa kalo mama butuh dua bulan lagi untuk terapi,"ucap dhilak memegang kakinya.

"Seharusnya kamu duduk saja nak,"ucap sang mertua.

"Udah mah,dhilak gapapa,"ucap dhilak berdiri dibantu oleh sang mertua.

"Mama kamu tau kalo kamu disini?"tanya sang mertua.

"Belum mah,jangan dikasi tau dulu mah sebelum masalah ini selesai,"lirih dhilak.

"Yaudah kamu istirahat"

"Iya mah"

Dhilak pun berjalan di bantu oleh ibu mertuanya dan diikuti Nathan dan Michel di belakang,dhilak duduk di kingsize sambil mengelus kakinya.

"Mama gapapa?sini biar Nathan pijitin,"ucap Nathan sambil memegang kaki dhilak.

"Gapapa sayang,biar mama aja,"ucap dhilak.

"Gapapa mah,"ucap Nathan antusias.

"Tapi__"

Drrrt drrt

Handphone dhilak berbunyi bukan telepon tapi notif pesan.dan anehnya ini nomor tidak dikenal tanpa nama membuat dhilak bingung tanpa pikir panjang dhilak membukanya.dhilak terkejut saat membacanya.

GARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang