03

739 90 11
                                    

Setelah bergelut dengan semua materi di kelas masing-masing siswa, akhirnya mereka mendengar bel yang menandakan bahwa waktu belajar mengajar sudah selesai. Para guru di tiap kelas pun pamit undur diri dari kelas. Tiap siswa langsung membereskan barang-barangnya untuk bergegas pulang ke rumah nya masing-masing atau melanjutkan kegiatan mereka.

“bin gua duluan ya!” teriak Beomgyu dari luar kelas IPA 1. Soobin hanya melihat kearahnya dan mengangguk sebagai jawaban. Ia pun langsung membawa barang-barang nya untuk pergi ke kantin untuk membeli botol minum.

“kak Soobin!” seru seorang pemuda dengan suara cempreng nya. Yang dipanggil pun menoleh ke arah pusat suara tersebut. Kai, Heuning Kai, adik kelas nya yang sekelas dengan mas crush teman sebangkunya itu. Soobin menganggap Heuning Kai seperti adiknya sendiri. Kai pun berlari menghampiri Soobin yang masih melihatnya dengan senyum dimple nya.

“hai, Kai!” ucap Soobin kepada yang lebih muda yang sedang memeluknya dari belakang seraya mengelus-elus perutnya.

“kakak mau kemana?” tanya nya seraya mendongkak sedikit ke atas karena tinggi nya yang tak jauh beda dengan Soobin.

“kantin terus ke lapang basket” ucap Soobin dan langsung melanjutkan jalannya menuju kantin. Kai hanya mengangguk untuk jawabannya, Ia tau alasan Soobin melakukan ini, yaitu untuk sahabatnya Yeonjun. Ini sudah biasa terjadi.

Mereka pun berjalan dan membicarakan beberapa hal. Tak lama, mereka pun sampai di kantin sekolah nya ini. Kai pun menunggu Soobin yang tengah membeli air minum tersebut. Setelah membeli nya, mereka pun pergi menuju lapangan basket untuk menemui Yeonjun. Setelah sampai mereka tengah melihat Yeonjun dan anak-anak basket lainnya yang sedang melakukan pemanasan dan peregangan.

“kai gak pulang hm?” tanya Soobin dengan nada lucu kepada adik kelasnya itu.

“nggak, nanti aja bareng kak Soobin!” ucap nya yang masih memeluk tubuh jangkung itu.

“ututu... lucunya adik kelas kakak ini” ucap Soobin lucu sambil mengelus rambut Kai.

Tanpa diketahui mereka ada tatapan cemburu dari seseorang yang masih asik dengan kegiatannya itu.

“bangsat” gumamnya.

“Yeonjun! Fokus sama bola nya!” bentak pelatih basket.

“e-ehh.. iya pak maaf hehee...” balas nya canggung.

“lo kenapa jun?” tanya teman Yeonjun, Hwang Hyunjin.

“gpp”

“dih”

Mereka pun kembali melanjutkan latihan basketnya.

--:::------::------------------->♡<--------------------::------:::---

Matahari sudah mulai tenggelam dan menampilkan warna oranye nya, tak lupa dengan bulan yang sudah mulai memancarkan sinar pantul dari matahari, hal ini menandakan bahwa hari sudah sore dan menandakan bahwa semua kegiatan di sekolah harus dihentikan. Para pelatih eskul memberhentikan kegiatannya, dan menyuruh mereka untuk pulang. Soobin dan Kai pun mendekati Yeonjun yang tengah membereskan barang bawaannya.

“Njun!” panggil Soobin dengan nada imutnya. Yeonjun pun menoleh untuk melihat si pemanggil.

“nih!” Soobin pun memberikan botol minum yang ia beli tadi kepada sahabatnya itu.

“makasih” ucap nya tak acuh sembari mengambil botol minum yang diberikan Soobin. Soobin hanya mengangguk.

Yeonjun pun membuka botol tersebut dan langsung meminumnya. Soobin dan Kai menunggu Yeonjun untuk pergi ke parkiran bersama. Tak lama, Yeonjun selesai dengan barang-barangnya.

“ayo” ajak nya seraya menatap Soobin, saja.

Soobin pun langsung menarik tangan kai untuk mengikutinya ke arah parkiran sekolah. Tidak cukup jauh jarak nya, hanya semenit juga sudah sampai di tujuan. Dan memang benar, sekarang mereka sudah sampai di parkiran. Kai pun izin pamit pulang duluan. Tersisa Soobin dan Yeonjun saja yang masih dalam pikirannya sendiri.

Yeonjun pun langsung menaiki motor nya dan menyalakannya, lalu Ia menunggu Soobin untuk naik. Soobin pun naik saat Ia pikir Yeonjun siap. Setelah dirasa siap, Yeonjun langsung memajukkan motor nya menuju pekarangan rumah Soobin.

“Jun” tak ada balasan dari pengemudi.

“tumben lo diem gini. Ada masalah?” tanya Soobin lembut.

“gak ada. Kenapa emang?”

“lo kek beda aja gitu dari biasanya. Asli gak ada masalah?” anggukan yang Soobin dapatkan sebagai jawaban. Sudah setengah perjalanan, mereka masih diam, tak ada yang berbicara, hanya ada suara dari kendaraan yang berlalu lalang dengan pemandangan langit yang masih berwarna oranye.

“Bin”

“ya?”

“gua nginep tempat lo sekarang” Soobin hanya mengangguk sebagai jawaban.

“lah baru inget gue! Buku-buku lo gimana?” tanya Soobin.

“besok Sabtu bin” Soobin terdiam sebentar lalu terkekeh. Ia lupa bahwa besok sudah weekend.

“Jun” panggil Soobin

“beli roti dulu boleh?” Yeonjun mengangguk dan langsung membawa motornya itu ke sebuah mini market terdekat untuk membeli beberapa roti untuk dibawa pulang.

Yeonjun menepikan motornya saat ia sudah dekat dengan mini market. Mereka pun turun dan langsung melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam mini market. Kulit mereka terasa dingin saat melewati pintu mini market dan langsung mencari incaran Soobin. Setelah menemukannya, Soobin langsung menagmbil beberapa bungkus.

“jun boleh kan?” tanya Soobin sembari menampilkan puppy eyes-nya. Yang ditanya hanya mengangguk.

“ini boleh? Es krim juga boleh?” lanjut pertanyaannya dengan lucu.

“ambil aja” ucapnya dan membentuk senyum pada bibirnya.

Memang, mereka memang seperti ini. Seolah seperti sepasang kekasih, yang padahal mereka hanyalah sahabat, menurut Soobin saja. Berbeda dengan Yeonjun yang mengharapkan itu benar-benar terjadi. Setelah Soobin mengumpulkan barang yang Ia inginkan, mereka langsung membayarnya pada kasir dan langsung bergegas pulang karena langit sudah gelap.

--:::------::------------------->♡<--------------------::------:::---

Mereka sudah sampai di kediaman Soobin. Mereka membawa barang-barang nya dan langsung melangkah ke kamar Soobin, tak lupa juga pemilik rumah mengunci pintu utama rumahnya. Disinilah mereka sekarang, dikamar sang pemilik rumah. Oh iya, hari ini Soobin sudah tinggal sendirian, dikarenakan orang tua nya yang sudah pergi pagi-pagi sekali tadi. Sekarang mereka tengah berada dikasur Soobin sambil memainkan hp nya masing-masing.

“gak ada kerjaan lo?” tanyan Soobin yang masih melihat kearah hp nya tersebut.

“kerjaan apa? gak ada.”

“ya kali aja lo ada kerjaan gitu...”

“hm, tadi sama si itu ngapain aja pas pulang?”

“si ‘itu’? siapa dah?”

“pura-pura tulalit nih anak”

“oh, Kai?!” Yeonjun mengangguk

“cuman ngobrol doang, nganterin gua ke kantin terus ke lo”

“hm”

Keduanya terdiam kembali, tenggelam pada pikirannya masing-masing. Tak lama, tiba-tiba ada bunyi benda terjatuh, dan setelah Yeonjun cek ternyata itu hp Soobin yang terjatuh ke lantai disebelahnya. Yeonjun melihat bahwa sahabatnya itu sudah tertidur pulas sekarang, pantas saja hp nya terjatuh. Ia pun mengelus pelan pipinya dan membaringkan tubuh sahabatnya itu dengan benar. Ia langsung mematikan lampu kamar dan ikut berbaring untuk pergi mengikuti sahabatnya ke alam mimpi.

“good night, baby” ucapnya lalu mengecup pipi sahabatnya itu. Mereka pun tidur dengan Yeonjun yang memeluk pinggang sahabatnya.

Bestfriend(?)Where stories live. Discover now