09

456 65 8
                                    

“sayang~”

“kenapa?”

“aku tadi ditelpon Yeonjun”

“terus?”

“dia nyeritain semuanya” Beomgyu hanya menatap sang kekasih bingung.

“Yeonjun bilang kalau dia suka sama Soobin dari SMP, tapi Yeonjun gak bisa bilang langsung aja, dia takut, gak tau juga takut kenapa”

“terus gimana Hyun?”

“nah kata Yeonjun, Soobin tadi pulang juga bareng Yeonjun dan pulangnya baru-baru ini, trus pas Yeonjun mau cerita masalah tadi siang sama perasaannya, Soobin langsung masuk aja ke kamarnya, kek gak mau dengerin apa-apa gitu”

“hahh... tuh anak nyusahin banget sih, trus gimana?”

“Yeonjun bilang kalau dia juga cemburu liat Soobin sama Doyoon tadi, makanya dia sengaja manas-manasin suasana, trus–”

“CHOI YEONJUN ANJING SUMPAH!!”

bear~ bahasanya”

“Hyun aku gak suka” ucap Beomgyu dengan mata memelasnya dan Taehyun pun mulai mengusap kepala kekasihnya lembut.

“aku lanjutin dulu ya? Jadi Yeonjun emang sengaja buat ngebuktiin doang kalau Soobin bener-bener suka sama dia atau nggak, dan ternyata iya, dan sekarang dia malah bingung harus gimana”

“ribet banget sih anjir...” keduanya terdiam sebentar saling menatap lekat pasang mata yang ada dihadapannya.

“emm.. sekarang menurut kamu gimana? Kan kasian kalau dua-duanya sama-sama kegantung karena ego nya masing-masing”

“kita bantu aja mereka, gimana?” gagasannya membuat Beomgyu mengangguk semangat dan menyambar ke pelukan sang kekasihnya dan menduselkan kepalanya di dada yang lebih pendek darinya itu.

“aku pulang sekarang ya? Udah malem soalnya.” Beomgyu langsung menggeleng kuat lalu mendongkakkan kepalanya.

“gak Hyunniee, pwease stay here until tomorrow, Eung~?”tanyanya dengan puppy eyes-nya. Taehyun? Senyum kecil di luar, mati di dalam. Dan akhirnya pengantin baru ini tidur di kamar Beomgyu.

--:::------::------------------->♡<--------------------::------:::---

“mau kemana?”

“sekolah”

“bareng siapa?”

“Doyoon”

“Bin” pemuda yang dipanggil diam tak memalingkan wajahnya.

”lo marah?” tanyanya.

“nggak” jawabnya dan melanjutkan langkahnya menuju pintu depan.

“terus kenapa ngehindar?” tanya Yeonjun dan membuat Soobin menghentikan langkahnya.

“emangnya gak boleh ya?!” tanya Soobin yang akhirnya membalikkan tubuhnya.

“kalau gak ada apa-apa, lo gak akan ngehindarin gue” ucap Yeonjun.

“terus kenapa harus Doyoon? Lo tau kan dia itu gimana orangnya?” lanjutnya.

“bangsat lo Jun!” Soobin menunjuk sahabatnya itu lalu pergi meninggalkan Yeonjun di rumahnya.

Soobin pun pergi keluar rumahnya dan membanting pintu utama dengan kasar. Lalu Ia membuka pagar rumahnya dan “pagi Soobin” ucapnya dengan senyum lebar di wajahnya saat Soobin sudah menutup pagar rumahnya.

“pagi juga Doy” balas Soobin dengan senyum manisnya. Soobin pun menaiki motor Doyoon dan pergi meninggalkan rumahnya menuju sekolah.

Yeonjun hanya bisa menghela nafas kasar saat melihat Soobin bersama orang lain “kenapa gua ngelakuin itu coba! Anjing lo Yeonjun!” ucapnya pada dirinya sendiri. Ia pun mengambil jaket dan kunci motornya untuk pergi ke sekolah.

--:::------::------------------->♡<--------------------::------:::--

“Bin”

“ya?”

“boleh pengang tangan kamu gak?”

“emm... boleh” Doyoon pun langsung memeluk tangan Soobin dengan tangannya, tak lupa Ia usap dengan lembut. Perasaan Doyoon sangat kacau disaat Ia menyentuh kulit putih nan mulus crush-nya itu.

Mereka pun sampai di kelas “belajar yang bener ya Soobin” ucap Doyoon dengan senyumnya dan pergi ke tempat duduknya.

“lo deket sama dia?” ucap Beomgyu di belakang Soobin, memandangi teman sebangkunya itu.

“baru kemarin sih, gak deket banget cuman temenan doang Gyu. Kenapa emang?” jelas Soobin sembari mendudukkan dirinya pada bangkunya.

“lo tau kan dia orangnya gimana?”

“ya taulah! Tapi bisa aja dia berubahkan Gyu? Tiap orang itu pasti berubah!!"

"gimana kalau nggak?" Soobin terdiam karena ucapan Beomgyu yang terkesan datar, lalu mendudukkan dirinya pada bangkunya.

Beomgyu menghela nafas kasar “lo pasti belum cerita ke Yeonjun juga kan?”

“jangan ngomongin itu please, masih jijik gua, lagian nih ya–”

“Kasian Yeonjun Bin, dia sahabat lo dari zigot, tapi lo nya ngejauh cuman gara-gara itu doang? Emang lo gak mikirin perasaannya dia?”

“DIA AJA GAK PEDULI SAMA PERASAAN GUA!!” teriak Soobin dan membuat seluruh atensi kelas mengarah kepadanya.

“Bin, tenang dulu napa” ucap Beomgyu dan mengangkat tangannya untuk mengelus punggung chairmate-nya. Belum sampai, tangan Beomgyu sudah di tepis duluan oleh Soobin.

“bomat lah anjir kesel gua. Gak lo ga dia sama aja hiks...” ucapnya dan mulai menangis.

“ehh Bin jangan nangis maaf gu–”

“lo apain Soobin hah?!” bentak Doyoon.

“gua cuman ngomong doang Doy! Dan lo gak usah deket-deket sama Soobin!!” ucap Beomgyu. Namun Doyoon malah membawa Soobin ke dalam pelukannya.

“gue gak peduli, dan... chairmate macam apa lo ini?! Ngebuat chairmate nya nangis gini?!”

“t-tapi Doy, gua cuman ngomong baik-baik!!!” Beomgyu pun mulai menaikkan suaranya dan berusaha menahan tangisnya. Jangan lupa seisi kelas yang masih menatap mereka.

“sialan banget lo Gyu!” bentak Doyoon dan membawa Soobin menjauh darinya. Beomgyu hanya bisa diam melihat teman sebangkunya dibawa paksa oleh pria sialan itu.

--:::------::------------------->♡<--------------------::------:::--

“hai sayang~” ucap Taehyun yang semi berteriak saat melihat kekasihnya berlari ke arahnya.

Grep

bear? What’s wrong?” tanya Taehyun saat Beomgyu mulai memeluknya dan merasakan bahwa bajunya basah.

“Gyu?” tanya Taehyun namun Beomgyu masih nyaman dengan posisinya sekarang.

“hiks... Hyunie~” akhirnya Beomgyu pun melonggarkan pelukannya.

“g-gua takut Hyun.. hiks.. gua takut” lirihnya dengan tangan yang menggenggam kuat tangan kekasihnya itu. Jangan lupakan mata sembabnya dan wajahnya yang memerah.

“takut kenapa? Kan ada Hyunie di sini, kamu tenang aja, ya?” ucap Taehyun lembut dan mengelus kedua tangan kekasihnya itu.

“So-Soobin deket sama Doyoon Hyun” ucapnya yang membuat Taehyun memundurkan tubuhnya.

“kamu mungkin gak tau... soalnya kamu itu hiks... adik kelas... t-tapi Doyoon itu gak sebaik yang kita liat Hyun...” jelas Beomgyu yang membuat Taehyun menambah kerutan di dahinya.

“maksudnya gimana bear?”

Bestfriend(?)Where stories live. Discover now