08

492 66 17
                                    

“nempel trosss!!!”

“biarin kan udah official, ya gak bear?” yang ditanya mengangguk antusias.

“makanya pacaran Bin!” ucap Beomgyu.

“mending nunggu jodoh dateng aja gua mah”

“kelamaan, Bin! Cari aja dari sekarang buat pengalaman”

“udah lah kadling-kadlingan aja kalian sana!” usir Soobin.

“dih ngusir, ngiri lo!?” ucapannya tak didengar oleh Soobin yang sudah menjauh dari halaman sekolah, meninggalkan TaeGyu Couple yang sedang bermesraan layaknya pengantin baru.

Belakangan ini Soobin memang menghindar dari Yeonjun, maka dari itu, tuh anak ngikutin couple satu ini. Toh Soobin bisa ketemu Yeonjun di rumah, meski gak tau kenapa keduanya malah bungkam dan terdiam. Entah karena masalah tempo hari lalu, atau karena apa, tapi kedua nya lebih memilih diam. Yeonjun pun tidur berbeda kamar dengan Soobin.

“Bin!” Soobin pun berbalik untuk melihat yang memanggil.

“temenin gua yu? Sarapan” Soobin menganggukan kepalanya dan berjalan berdampingan dengan pria tersebut.

“tumben lo gak bareng bebek” sumpah Soobin bingung siapa bebek yang dimaksud.

“maksudnya?”

“Yeonjun, Bin” Soobin hanya ber-oh ria.

“gua kan sering ketemu di rumah, ya gua bosen lah Doy” Dooyon hanya mengangguk sebagai jawaban. Mereka pun terus berjalan menuju arah tujuan mereka. Setelah sampai, Dooyon menyuruh Soobin duduk di salah satu meja yang di tunjuk. Soobin pun duduk dan menunggu Dooyon yang sedang memesan makanan.

“nih Bin!” ucapnya sembari memberi beberapa roti.

“tapi gua gak laper Doy”

“buat simpenan”

“makasih Doy!!" ucapnya dengan nada sangat senang.

“sama-sama” ucapnya dan langsung memasukkan sendok yang terdapat makanan di atasnya.

“makannya pelan-pelan bisa gak Doy? Kotor tuh!” ucapnya dan langsung membersihkan kekotoran yang dibuat.

“makasih” ucapnya tersenyum dan tak lupa tangannya mengusap kepala Soobin lembut, dan berhasil membuat Soobin merona.

Tidak ada yang memperhatikan mereka kok sekarang. Yeonjun sedang berada di kelasnya bermain game online bersama kawan-kawan nya.

“lo tumben gak ngapelin Soobin” ucap Mark.

“hooh tumben banget, gua pepet ya?” ucap Hyunjin(g).

“brisik” ucapnya singkat padat dan jelas.

“lo pasti ada masalah, jangan cerita ya, kita-kita gak ada yang bakal ngebantu soalnya” ucap hyunjin lagi, dan membuat Mark dan Jeno yang ada di sebelah Hyunjin langsung menoyor kepalanya.

“dah lah males gua” Yeonjun pun meninggalkan ketiga temannya yang masih asik membully salah satu diantaranya.

“kamu sih!” ucap Jeno dan menunjuk ke arah Hyunjin.

“ehh, udah dulu! ini! permen–” ucap Mark mencoba meleraikan.

“kok malah kek endorse sih anjing!!” bentak Hyunjin.

Mereka asik bergelut dan melupakan salah satu teman circle mereka, bangsat emang. Yeonjun sekarang tengah berjalan keluar kelasnya, entah Ia mau pergi kemana karena Ia juga sedang bingung saat ini. Saat-saat yang tidak Yeonjun suka, yaitu dirinya dan Soobin membuat suatu jarak diantaranya.

“eh? Yeonjun mau kemana?” yang ditanya hanya mengangkat-turunkan bahunya kepada wanita di depannya.

“anter gue yuk? Ke kantin gua belom sarapan” Yeonjun pun menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti wanitu itu, Yeji.

Sepanjang perjalanan menuju kantin, Yeji terus saja mengoceh dan Yeonjun hanya mendiamkannya. Akhirnya mereka pun sampai di kantin.

“lo mau apa Jun?” Yeonjun hanya menggeleng pada pertanyan Yeji itu. Saat menunggu Yeji, Yeonjun melihat Soobin yang sedang berduaan dengan pria di halte saat itu. Hatinya terasa panas melihat hal itu. Yeji pun menarik lengan Yeonjun yang sedang memperhatikan sesuatu dan langsung menduduki salah satu meja di kantin tersebut, tidak terlalu jauh dari meja Soobin.

“nih Jun!” ucap Yeji yang sedang mencoba menyuapi Yeonjun. Yeonjun pun membukakan mulutnya dan menerima suapan dari Yeji dan tersenyum manis ke arah wanita tersebut, berusaha menghilangkan perasaan panas karena cemburu di hatinya, serta mencoba membalas dendamnya kepada sang sahabat. Yeji pun membalas senyumnya dan terus menyuapi dirinya dan juga Yeonjun.

Soobin yang bisa terbilang cukup dekat dengan meja Yeonjun, tak sengaja melihat ke arah Yeonjun dan wanita pelayan saat itu. Entah kenapa Soobin tiba-tiba mengeluarkan liquid bening dari matanya, dan membuat orang di depannya itu tersentak kaget.

“l-lo gak pa-pa Bin?” yang ditanya hanya diam menunduk. Soobin pun tak tau apa alasan Ia menangis. Hanya melihat sahabatnya dekat dengan wanita lain? Itu tidak mungkin. Batin Soobin terus saja berusaha mengalihkan perasaan cemburunya terhadap sahabatnya itu.

‘gak mungkinkan aku cemburu ngeliatnya?’ –batin Soobin.

Soobin pun langsung pergi meninggalkan kantin yang mulai penuh itu. Berlari meninggalkan tempat yang membuat hati Soobin sakit, hanya karena melihat sahabatnya dekat dengan perempuan.

Soobin pun sebenarnya terheran-heran dengan dirinya saat ini. Entah Ia mencintai Yeonjun sebagai sahabatnya atau mencintai Yeonjun lebih dari kata sahabat itu sendiri. Soobin terus memikirkan tentang apa yang aneh dengan dirinya. Ia terus berlari tanpa arah dengan pipi yang basah karena air matanya. Ia pun terhenti setelah Ia merasa cukup tenang.

“Bin? Lo kenapa?” tanya Beomgyu dan mendapatkan gelengan dari Soobin.

“Bin lo gak pernah nangis gini” lanjutnya. Beomgyu pun mendudukkan Soobin yang mulai terisak kembali itu di salah satu kursi di taman sekolah.

“G-Gyu.. hiks...” Soobin langsung menyambar tubuh yang lebih kecil darinya itu.

“kenapa Bin?” namun Soobin hanya terus memeluk chairmate-nya semakin erat. Taehyun datang membawa botol minum, dan meilhat sahabat pacarnya itu sedang memeluknya dan menangis. Ia pun melirik Beomgyu dengan tatapan bertanya. Namun Beomgyu hanya menaik-turunkan bahunya, menandakan arti tak tau.

“Bin lo kenapa?” ucap Taehyun lembut, berusaha menenangkan si bongsor yang tengah menangis. Akhirnya Soobin melepaskan pelukannya dari Beomgyu. Ia pun menceritakan semuanya kepada dua pemuda di dekatnya.

“itu artinya lo suka sama dia Bin” ucap Beomgyu yang mengelus-elus tangan Soobin untuk menenangkannya.

“t-tapi Gyu! Hiks... G-gue...”

“mending lo omongin ini sama Yeonjun baik-baik” ucap Beomgyu.

“bener Bin, tenang aja kita bakal ada di sebelah lo terus kok” ucap Taehyun dengan senyum tampannya.

“m-makasih” lirihnya dan diiringi senyum kecil.

“ya udah, Yok ke kelas, bentar lagi bel” ajak Taehyun dan diangguki oleh Beomgyu dan Soobin.

--:::------::------------------->♡<--------------------::------:::--

“pulang sama siapa?” tanya Yeonjun yang tengah diam di lawang pintu, menatap sahabatnya yang baru pulang jam delapan malam.

“bukan urusan lo ini” jawab Soobin dingin dan langsung berjalan cepat ke arah kamarnya.

Yeonjun hanya berdecak kesal melihat sahabatnya itu. Ia pun menyambar benda pipih persegi panjang di sakunya. Menekan nomor-nomor dan menempelkan benda tadi ke telinga kanannya.

“Hyun...”

“gua mau cerita”

Bestfriend(?)Where stories live. Discover now