SC-03

1.1K 171 14
                                    

Braaakkk

Suara benturan antara pintu dengan dinding gudang terdengar begitu nyaring ketika Zheng Shuang dan beberapa temannya mendorong tubuh kurus Xiao zhan dengan kuat hingga membentur pintu.

"Dasar jalang tak tau malu!!" Bentak Zheng Shuang tepat di depan wajah Xiao zhan yang tengah meringis menahan sakit di bagian punggungnya.

"Apa maksudmu?"

"Jangan pura-pura bodoh. Kau pikir aku tak tau akal busukmu itu? Kau bertingkah seolah menjadi korban dan tersakiti agar Yibo masuk ke dalam perangkapmu lalu kau memanfaatkan kebaikannya begitu saja, bukan?" Tuduh Zheng Shuang sembari mencengkeram kerah seragam Xiao zhan dengan kuat hingga membuat pemuda cantik itu kesulitan bernafas.

Xiao zhan bukan orang lemah, dia bisa saja membalas perbuatan orang-orang padanya. Namun sekali lagi Xiao zhan harus berpikir dua kali untuk melakukan itu. Dia tak ingin bertindak gegabah dan berujung beasiswanya dicabut. Karena Xiao zhan tau, harta dan kekuasaan adalah segalanya. Jadi meski beralasan melawan untuk membela diri, tetap saja dimata orang lain Xiao zhan tetaplah bersalah. Maka dari itu, mengalah adalah jalan satu-satunya yang harus dia lakukan demi mendapatkan masa depan yang lebih cerah.

"Uhuk.. uhuk.. a.. aku.. lepaskan aku.. uhuk.. uhuk.." rintih Xiao zhan yang memohon pada Zheng Shuang dan teman-temannya agar mereka mau melepaskannya.

"Zheng Shuang.. lepaskan dia. Kau tak ingin masuk penjara hanya karena dia mati bukan?" Celetuk salah satu teman perempuan Zheng Shuang yang berdiri di sebelah gadis angkuh tersebut.

Zheng Shuang, gadis itu melirik temannya lalu berdecak kesal sebelum melepas cengkramannya dari kerah baju Xiao zhan.

"Aku akan mengampunimu hari ini, tapi tidak lain kali. Jika aku masih melihatmu berada disekitar Yibo lagi, maka aku takkan segan-segan menendangmu keluar dari sekolah ini karena jangan pernah lupakan bahwa aku adalah anak dari pemilik sekolah ini. Kau mengerti?!" Ancam Zheng Shuang sembari mendorong tubuh kurus Xiao zhan hingga pemuda cantik itu jatuh ke lantai gudang yang kotor dan berdebu.

"Kenapa kau tak mengatakan itu pada kekasihmu?" Celetuk Xiao zhan ketika Zheng Shuang dan teman-temannya hendak pergi meninggalkannya sendiri.

"Maksudmu?"

"Maksudku, katakan pada kekasihmu itu untuk berhenti mengikutiku dan mencampuri urusanku. Katakan padanya untuk berhenti menggangguku dan kembali padamu."

PLAAAKKKKKK

Zheng Shuang menampar pipi kiri Xiao zhan dengan sangat kuat hingga darah mengalir dari sudut bibir pemuda cantik itu. Bahkan saking kuatnya, tangan lentik Zheng Shuang pun terasa kebas karenanya.

"Omong kosong apa yang kau bicarakan, HAH? Kau pikir aku tak tau seperti apa Yibo-ku? Kalau bukan karena kau yang menggodanya, tak mungkin dia sampai mau berada disekitarmu. Bahkan melihat wajahmu saja, dia takkan sudi melakukannya. Dasar tak tau malu! Kau dan ibumu sama saja, sama-sama jalang."

Mendengar kata-kata Zheng Shuang membuat Xiao zhan tak bisa menahan rasa geli juga kesalnya. Dia bahkan terkekeh sekaligus meludah di depan Zheng Shuang hingga membuat gadis angkuh itu mengernyit jijik.

"Apa yang kau tertawakan? Apa ada dari kata-kataku yang lucu?" Tanya Zheng Shuang sinis.

"Tidak. Tidak ada. Hanya saja aku rasa kau begitu lucu." Jawab Xiao zhan sembari bangun dari posisinya lalu menatap remeh ke arah Zheng Shuang yang juga balas menatapnya.

"Kau tau? Tuhan sangat baik padamu. Tuhan menciptakanmu dengan sangat teliti hingga membuatmu menjadi gadis tercantik yang pernah kutemui. Tuhan bahkan memberimu banyak berkah serta kenikmatan yang sangat di impi-impikan oleh semua orang di dunia ini. Tapi sayang, karena sepertinya Tuhan melupakan sesuatu.. yaitu hati. Tuhan sepertinya lupa memberimu hati karena terlalu fokus pada fisik dan materimu. Jadi sangat disayangkan bahwa kau hidup tak ubahnya seperti mannequin berjalan yang kosong. "

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang