SC-11

874 135 32
                                    

Mobil Mercedes-Benz Maybach Exelero berwarna hitam meluncur membelah jalanan kota Beijing yang cukup sepi mengingat sekarang masih jam kerja juga jam belajar-mengajar dengan kecepatan tinggi seolah tak takut pada apapun yang bisa saja terjadi di jalan nanti. Dan pengemudi itu adalah Wang Yibo, pemuda tampan bak dewa Yunani dengan kulit kelewat putih hingga nyaris pucat tersebut melajukan kecepatan mobilnya hanya untuk segera sampai di rumah Xiao zhan yang cukup jauh dari rumahnya. Ya.. sejak perdebatannya dengan tuan Wang tadi, Wang Yibo jadi malas ke sekolah dan memilih untuk menemui Xiao zhan di rumahnya. Karena dia yakin kalau pemuda cantik itu pasti berada di rumahnya sekarang.

Sesampainya di rumah Xiao zhan, Wang Yibo bergegas mengetuk pintu dengan tergesa karena dia sudah tak tahan menahan perasaan rindu juga penasaran yang datang bersamaan.

Cukup lama Wang Yibo mengetuk pintu rumah sederhana tersebut hingga akhirnya pintu terbuka dan menampilkan sosok pemuda yang sangat Wang Yibo cintai.

"Kau.." gumam Xiao zhan yang tak menyangka kalau Wang Yibo datang ke rumahnya dengan masih menggunakan seragam sekolah lengkap.

Dengan segera Xiao zhan menutup pintu rumahnya sampai tanpa sengaja membuat pergelangan tangan Wang Yibo terjepit.

"Awww.. ssshh.." pekik Wang Yibo ketika merasakan rasa nyeri di pergelangan tangannya. Namun jujur di dalam hatinya, Wang Yibo tengah bersorak gembira karena akhirnya Xiao zhan mau menemuinya.

"Yibo.. apa yang kau lakukan? Apa kau baik-baik saja? Astagaa.. maafkan aku.. aku tak sengaja. Aku minta maaf." Ucap Xiao zhan yang merasa bersalah sekaligus khawatir.

Wang Yibo hanya diam sembari menatap Xiao zhan yang tengah sibuk memeriksa pergelangan tangannya yang memerah.

"Ayo masuk. Aku akan mengobati lukamu." Ajak Xiao zhan yang mempersilahkan Wang Yibo untuk masuk ke dalam rumahnya.





"Kenapa kau datang ke rumahku? Kau bolos sekolah?" Tanya Xiao zhan sembari mengobati luka Wang Yibo yang sedari tadi hanya diam dan tak berhenti menatapnya dengan tatapan yang tak bisa Xiao zhan jabarkan.

"Yibo.. aku bertanya kenapa kau membolos dan datang ke rumahku?" Tanya Xiao zhan lagi setelah tak mendapatkan jawaban apapun dari pemuda pucat itu.

"Kenapa kau menghindariku?" Bukannya menjawab pertanyaan yang Xiao zhan lontarkan, Wang Yibo malah balik bertanya dengan suara lirih. Dan itu sukses membuat Xiao zhan menundukkan kepalanya semakin dalam, seolah berusaha untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena menahan air matanya yang sudah siap tumpah kapanpun.

"Katakan, kenapa kau menghindariku? Apa ini semua karena ayah?" Tanya Wang Yibo lagi dengan sedikit menaikkan intonasi suaranya hingga membuat Xiao zhan semakin menundukkan kepalanya dengan terus berpura-pura sibuk mengobati lengan pemuda pucat itu.

"Xiao--"

"Selesai. Sekarang pergilah. Aku ingin istirahat." Sergah Xiao zhan yang langsung berdiri dan hendak beranjak pergi meninggalkan Wang Yibo.

"Aku sudah tau semuanya. Kau tak perlu lagi menghindar hanya karena masalah itu." Seru Wang Yibo yang membuat Xiao zhan menghentikan langkahnya dan berdiri mematung karenanya.

"Kau tau?" Tanya Xiao zhan yang tak percaya dengan ucapan Wang Yibo yang kelewat santai untuk masalah yang dia sembunyikan selama ini.

"Hn. Aku tau semuanya. Bahkan meski hatiku hancur sekalipun, aku tetap akan menerimamu sebagai saudaraku. Aku--"

"Saudara? Apa maksudmu?" Tanya Xiao zhan yang menatap Wang Yibo, tak mengerti.

"Hn. Saudara. Kau tau kalau aku sangat mencintaimu dan aku ingin sekali menjadi kekasihmu. Tapi ternyata takdir berkata lain. Kita harus berbagi darah yang sama dan itu artinya mau tak mau aku juga harus menerima kenyataan bahwa kau adalah kakakku. Aku--"

SECRETWhere stories live. Discover now