SC-05

1K 161 10
                                    

Tubuh Xiao zhan menegang, lidahnya kelu, jantungnya berdebar dengan sangat kencang hingga membuat kakinya lemas dan nyaris saja jatuh jika Wang Yibo tak segera menarik pinggangnya untuk lebih mendekat dan menopangnya. Xiao zhan tak tau harus bagaimana atau melakukan apa selain hanya diam dan terus memperhatikan wajah tampan Wang Yibo dari jarak sedekat ini. Bahkan Xiao zhan diam-diam mengagumi ciptaan Tuhan yang satu ini. Karena meski Wang Yibo menutup matanya, dia tetap tampan seperti ketika dia membuka mata.

***

Cukup lama Wang Yibo mencium Xiao zhan hingga dirasa pemuda cantik itu sudah cukup tenang, dengan segera Wang Yibo melepaskan bibir Xiao zhan yang mulai membengkak karena ulahnya. Wang Yibo menatap wajah Xiao zhan dengan intens dan mengulurkan salah satu tangannya untuk menghapus lelehan salivanya yang ada di bibir Xiao zhan. Sedang tangan lainnya tetap dia letakkan di pinggang ramping pemuda cantik itu.

"Kalau aku mengatakan aku mencintaimu dan memintamu menjadi kekasihku, apa kau akan menerimanya? Apa kau akan berhenti mengatakan kalau aku bukan siapa-siapa untukmu?" Tanya Wang Yibo lembut sembari terus mengusap pipi tirus Xiao zhan yang merona ntah karena apa.

"Eoh?" Gumam Xiao zhan linglung. Seolah otak jeniusnya berhenti berfungsi setelah ciuman dadakan yang Wang Yibo lakukan barusan.

Melihat Xiao zhan yang merona seperti ini semakin terlihat menggemaskan menurutnya. Dan Wang Yibo sangat ingin sekali mengabadikan moment ini lewat ponselnya. Namun, tidak. Karena jika dia melakukannya, maka Xiao zhan akan kembali menjadi manusia kaku dan pemarah seperti biasanya. Dan Wang Yibo tak ingin hal itu terjadi, karena sudah pasti dia akan kesulitan menjinakkan pemuda cantik itu lagi.

"Apa kau tau kalau aku sangat marah saat melihat mereka menyentuh bahkan meraba-raba tubuhmu? Aku cemburu dan aku tak suka saat kau disentuh orang lain. Dan aku sangat membenci fakta bahwa aku kalah dari mereka. Mereka bisa melihat senyummu dengan seenaknya. Sedangkan aku? Aku tak pernah mendapatkan senyummu. Bahkan aku tak pernah melihat senyummu. Tapi mereka.. mereka.. aiiiisssshhhhhh... Aku benar-benar membencinya." Lanjut Wang Yibo yang frustasi dan berakhir meletakkan keningnya di bahu sempit Xiao zhan.

Sedangkan Xiao zhan, pemuda cantik itu hanya bisa diam tanpa tau harus melakukan apa selain menghela nafas karena jujur saja, dia sangat gugup sekarang. Bahkan suaranya seolah tercekat di tenggorokannya.

Mengetahui Xiao zhan hanya diam saja, membuat Wang Yibo mengangkat kepalanya dan melihat Xiao zhan yang mengalihkan wajahnya. Melihat hal itu, membuat Wang Yibo hanya bisa tersenyum kecut karena dia tau kalau sekali lagi Xiao zhan menolaknya, menolak keberadaannya.

"Ayo aku antar kau pulang." Ucap Wang Yibo yang masih berusaha tegar.

"Kenapa?" Gumam Xiao zhan setelah dari tadi hanya diam tak bergeming.

"Eoh? Tentu saja karena ini sudah larut malam. Dan akan sangat berbahaya jika kau harus berjalan sendirian."

"Tidak, bukan itu. Maksudku, kenapa kau masih baik padaku? Bahkan saat kau tau apa pekerjaanku, kau masih berani mengatakan kalau kau mencintaiku. Ini.. ini sungguh aneh untukku. Aku.. aku bahkan sempat berpikir kalau aku tengah bermimpi. Aku--"

"Kau tak bermimpi. Aku sungguh-sungguh. Mungkin ini terdengar aneh, tapi ini benar-benar terjadi. Aku sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu. Aku juga tak pernah percaya dengan yang namanya love at first sight. Tapi ketika aku bertemu denganmu untuk pertama kalinya, aku percaya bahwa hal seperti itu ada. Karena aku sudah mengalaminya sendiri." Sela Wang Yibo yang kembali bersemangat begitu mendengar ucapan Xiao zhan yang seolah-olah memberinya secercah harapan.

Xiao zhan hanya menatap Wang Yibo tanpa berkedip karena sungguh sejak pemuda pucat nan tampan itu masuk ke dalam hidupnya, reaksi tubuh Xiao zhan menjadi aneh.

SECRETWhere stories live. Discover now