SC-19

1.1K 139 13
                                    

"Kau... Kau masih hidup?"

"Ssii.. siapa kau?"

"Kau tak mengingatku?"

"Aa.. aakuu.. aku tak mengenalmu.. aku--"

"Kau tak mengenalku tapi kau tinggal di rumahku, apa itu masuk akal?"

"Ss.. siapa kau sebenarnya?"

"Kau sungguh tak mengingatku? Aku Wang Darren. Ayahmu. Kau ingat sekarang?"

"Tak mungkin. Ini rumah Lan Wangji. Ini--"

"Lan Wangji siapa yang kau maksud, HAH? Rumah dan tanah ini masih atas nama putraku. Dan dia adalah Wang Yibo. Jadi berhenti bicara omong kosong dan pergi dari rumah sekaligus kehidupan putraku. Atau aku akan membunuhmu saat ini juga." Ancam tuan Wang yang terus berusaha meraih Xiao zhan hendak mencelakainya. Namun usahanya sia-sia karena rantai yang mengikat di kedua kakinya tak cukup panjang jika untuk mencapai Xiao zhan yang berdiri di ambang pintu.

Sedang Xiao zhan, pria buta nan cantik itu sama sekali tak bergeming bahkan dirinya hanya bisa berdiri kaku setelah mendengar ucapan tuan Wang. Sungguh dirinya saat ini bukan takut akan ancaman tuan Wang, melainkan dirinya terlalu shock begitu tau kalau selama ini dia tinggal di tempat yang sama sekali tak dia inginkan. Bukan hanya itu saja, dia juga tak menyangka kalau selama ini dirinya harus tinggal dengan orang yang benar-benar ingin dia hindari. Yaitu Wang Yibo, pria tampan yang sudah menjerat hati kecilnya dengan segala rasa cinta juga kasih sayang yang pria tampan itu berikan kepadanya selama ini.

Seluruh ingatan masa lalu yang susah payah Xiao zhan coba lupakan, kini mulai muncul dan kembali berputar-putar dalam otaknya. Semua kenangan pahit yang mulai dia lupakan, kini berlomba-lomba untuk keluar dan kembali mengingatkannya atas semua masa lalu kelamnya termasuk sumpah serta janji yang dia buat atas nama mendiang ibunya.

"Tuan, tuan Xiao zhan.. apa yang tuan lakukan disini? Tuan besar akan marah kalau sampai dia tau ada yang masuk kesini tanpa ijin darinya. Mari tuan.. saya antar tuan ke kamar." Ucap kepala pelayan yang panik sekaligus khawatir jika Wang Yibo sampai tau kalau ada orang lain yang masuk ke ruang bawah tanah itu.

Dengan segera kepala pelayan menyuruh dua orang pelayan pria untuk membopong tubuh Xiao zhan yang lunglai ke kamarnya. Kemudian kepala pelayan itu bergegas menutup serta mengunci ruangan tersebut tanpa mempedulikan tuan Wang yang meraung marah sembari menjulurkan kedua tangannya untuk menggapai Xiao zhan.









Sesampainya di kamar, para pelayan segera meninggalkan Xiao zhan sendirian di kamarnya agar pria cantik itu bisa istirahat.

Sedang Xiao zhan, pria cantik itu masih dengan pikiran kalutnya hingga membuat kepalanya pening. Sejak pertemuannya dengan tuan Wang, seluruh tubuhnya terasa lemas tak berdaya. Bahkan lidahnya terasa kelu walau hanya sekedar untuk mengucapkan satu huruf pun dia juga tak sanggup.

Selang beberapa menit setelah kejadian itu, Wang Yibo datang dengan tergopoh-gopoh dan langsung menghampiri Xiao zhan yang duduk bersandar di atas ranjang. Pria tampan itu terlihat begitu khawatir ketika melihat kondisi Xiao zhan yang hanya diam dengan tubuh gemetar. Bahkan ketika Wang Yibo menyentuh wajah tirus milik Xiao zhan, pria cantik itu tetap diam tak bergeming.

"Xiao zhan, kau kenapa? Apa kau baik-baik saja? Apa dia menyakitimu?" Tanya Wang Yibo yang terlihat begitu khawatir dengan keadaan pria cantik itu.

Hening. Tak ada jawaban atau respon apapun dari Xiao zhan yang membuat Wang Yibo menjadi semakin khawatir.

"Xiao zhan, bicaralah. Katakan padaku apa yang terjadi? Apa ayah menyakitimu? Katakan Xiao zhan, katakan padaku apa yang sudah ayah perbuat padamu sampai kau seperti ini? Xiao--"

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang