SC-06

1K 157 14
                                    

Dua minggu sudah hubungan Xiao zhan dengan Wang Yibo berjalan dengan baik. Meski hanya sebagai teman, namun keduanya sudah merasa semakin nyaman satu sama lain. Hingga tak pelak membuat beberapa orang menatap kedua pemuda itu dengan berbagai macam tatapan. Ada yang menatap aneh, heran, iri, benci, dan ada pula yang kagum.

Salah satu diantara mereka yang membenci kedekatan Wang Yibo dengan Xiao zhan adalah Zheng Shuang. Ya.. gadis itu benar-benar membenci fakta bahwa rencananya gagal. Rencana agar Wang Yibo menjauhi Xiao zhan karena pekerjaan pemuda cantik itu tak berjalan dengan baik bahkan bisa dibilang gagal. Sebab faktanya, kedua pemuda itu semakin dekat bahkan terlihat seperti sepasang kekasih dibandingkan teman.

Perhatian dan perlakuan Wang Yibo kepada Xiao zhan benar-benar membuat para gadis di sekolah itu menjerit histeris karena begitu alami dan sangat manis. Bahkan Xiao zhan yang biasanya dingin dan ketus, kini berubah menjadi Xiao zhan yang manis dan banyak tersenyum jika hanya sedang bersama dengan Wang Yibo. Dan jelas saja, melihat Xiao zhan yang berubah manis seperti itu membuat teman-teman sekolahnya jelas kaget bahkan sampai ada yang berbalik dari membencinya jadi mengidolakannya karena terpikat oleh senyuman Xiao zhan yang begitu manis dan cantik disaat yang bersamaan.

"Kau tau? Aku sedang kesal sekarang." Celetuk Wang Yibo begitu duduk di depan Xiao zhan setelah meletakkan nampan makan siangnya juga Xiao zhan di atas meja kantin.

"Eoh? Kesal? Padaku?" Tanya Xiao zhan yang bingung karena sikap Wang Yibo.

"Hn. Aku kesal karena kau terlalu cantik."

"Haha.. bodoh. Aku pria sama sepertimu. Bagaimana mungkin kau berkata seperti itu padaku?"

"Kau benar. Kau pria. Tapi kau terlalu cantik untuk seorang pria. Bahkan wanita saja kalah cantik darimu. Dan itu membuatku kesal. Karena sejak kau mulai tersenyum, semua orang akan menatapmu seolah mereka ingin menculikmu. Aku tak suka. Jadi mulai sekarang jangan pernah berani tersenyum kalau tak bersamaku. Karena senyummu hanya untukku, bukan yang lain. Kalau kau sedang sendirian, kau harus kembali memasang wajah datarmu agar tak ada yang--"

"Baiklah.. baiklah.. cukup.. aku mengerti. Bisa kita makan sekarang? Aku lapar." Sela Xiao zhan yang membuat Wang Yibo semakin cemberut. Namun tak ada yang bisa Wang Yibo lakukan selain diam dan menuruti kemauan sang pujaan hati.

Disaat keduanya tengah menyantap makan siang mereka dengan diselingi canda tawa, tiba-tiba Zheng Shuang dan beberapa temannya datang ke meja kedua pemuda itu dengan membawa nampan mereka masing-masing.

"Yibo.. bolehkah aku dan teman-temanku bergabung denganmu di meja ini?" Tanya Zheng Shuang dengan senyum manis yang terpasang di wajah cantiknya.

Wang Yibo melirik sekilas sebelum mengedarkan pandangannya ke arah lain.

"Kurasa masih ada beberapa meja kosong di sana." Ucap Wang Yibo sembari menunjuk ke arah meja yang benar-benar masih kosong dengan menggunakan dagunya.

"Oh.. ayolah Yibo.. apa yang salah dengan makan bersama satu meja denganmu? Kita sudah saling mengenal sejak kecil. Apa ada yang keberatan dengan itu, huh?" Rengek Zheng Shuang yang hanya dibalas dengan tatapan datar oleh pemuda pucat itu sebelum beralih menatap pemuda cantik yang diam tak peduli dan terus melanjutkan makannya.

"Hn. Baiklah." Gumam Wang Yibo sebelum dia berdiri dari duduknya dan berjalan memutari meja untuk beralih duduk di samping Xiao zhan.

"Duduklah. Bukankah kalian ingin duduk disini?" Lanjut Wang Yibo sembari melanjutkan makan siangnya yang tertunda sejenak.

Melihat sikap Wang Yibo yang terlihat posesif, membuat Zheng Shuang geram. Namun dia tak bisa melakukan apapun selain duduk di bangku yang ada di depan kedua pemuda itu dengan raut kesal.

SECRETDonde viven las historias. Descúbrelo ahora