SC-20

2.1K 155 34
                                    

Sinar mentari pagi yang menerobos masuk melalui dinding kaca serta melewati tirai-tirai besar yang menggantung, membuat pria yang masih bergelung dengan selimut juga mimpinya itu terbangun. Pria itu adalah Wang Yibo, yang saat ini masih mencoba untuk mengumpulkan kembali kesadarannya sebelum dirinya benar-benar bangun. Wang Yibo mulai meregangkan otot-otot tubuhnya sebelum dia menoleh ke samping dimana seharusnya ada seorang pria cantik dengan tubuh telanjang di sana. Namun nihil. Pria cantik itu tak ada. Sempat Wang Yibo panik sebelum dia mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Wang Yibo tersenyum sembari memegang dadanya yang saat ini berdetak kencang karena perasaan bahagia yang selama ini belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Hmm.. pagi yang indah secerah mentari. Seperti itu pula yang tengah Wang Yibo rasakan saat ini. Hatinya begitu bahagia setiap kali dirinya mengingat kejadian semalam. Bagaimana tidak? Pria cantik yang sangat dia cintai akhirnya luluh dan jatuh ke dalam pelukannya. Bahkan keduanya telah menghabiskan malam yang panjang dengan kegiatan panas mereka.

Wang Yibo tak bisa berhenti tersenyum setiap kali mengingat kejadian itu. Bahkan dirinya juga tak berhenti menatap bercak di sprei dari sisa cairan kenikmatan yang mereka keluarkan bersama semalam.

Dddrrrrttt... Ddddrrttt.. ddddrrrrttttt..

Dering ponsel mengalihkan perhatian Wang Yibo sejenak sebelum dia kembali menikmati pemandangan pola abstrak dari sisa pergumulan semalam yang ada di atas sprei kasurnya.

Dddrrrrttt... Ddrrrrtttt.. ddrrrttt

Lagi-lagi dering ponsel yang ada di atas nakas mengganggunya hingga membuat Wang Yibo menggeram tertatahan. Dengan kesal Wang Yibo mengangkat panggilan dari sekretarisnya yang menurutnya sangat sialan tersebut.

"Ada apa?" Ketus Wang Yibo tanpa peduli jika dirinya harus memberi salam atau apapun sebagai tanda kesopanan.

[--]

"Apa kau tak bisa menggantikan rapat itu untukku?"

[--]

"Aishh.. hn. Baiklah aku akan berangkat sekarang. Siapkan semua dokumen juga presentasinya. Aku akan bersiap ke kantor." Ucap Wang Yibo yang langsung mengakhiri panggilan telpon itu sepihak.

"Aish.. sialan!! Kenapa harus ada rapat komisaris di hari cerah seperti ini? Apa mereka tak tau kalau aku sedang bahagia? Sialan!! Siapapun yang membuat jadwal rapat hari ini, terkutuklah dia." Gerutu Wang Yibo sebelum beranjak dari ranjang 'cinta'nya dan bergegas mengenakan boxernya yang tergeletak di lantai, lalu berlari keluar kamar untuk mandi di kamar sebelah.

Setelah beberapa menit melakukan persiapan rutinnya sebelum berangkat ke kantor, Wang Yibo kembali masuk ke dalam kamar Xiao zhan dan tak menemukan pria cantik itu di sana selain suara gemericik air yang masih berbunyi di dalam kamar mandi.

"Aish.. kenapa dia mandi lama sekali? Astaga.. kalau aku terus disini, bisa-bisa aku tak berangkat ke kantor dan memilih menerjangnya sekarang juga di dalam kamar mandi. Aish.. kendalikan dirimu Wang.. kendalikan dirimu. Kau bisa melakukannya nanti setelah rapat sialan itu selesai. Ya.. huft.. sabar Wang Yibo.. sabar.. oke aku harus berangkat sekarang sebelum otakku semakin berkeliaran." Gerutu Wang Yibo sebelum dia memutuskan untuk bergegas keluar dari kamar Xiao zhan dan berlari menuju mobilnya yang sudah terparkir rapi di depan pintu rumah.





Butuh waktu sekitar 30 menit untuk Wang Yibo sampai di perusahaannya. Begitu sampai di sana, seluruh karyawan berdiri dan membungkukkan tubuh mereka menyambut kedatangan atasan mereka.

"Tuan, rapat akan dimulai 15 menit lagi. Apa ada yang ingin tuan tambahkan lagi dari dokumen ini?" Tanya seorang wanita yang menjabat sebagai sekretaris Wang Yibo sembari menunjukkan beberapa berkas di tangannya.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang