Part 12. Seperti biasa.

104K 6.9K 90
                                    

Pagi ini Nisa kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan pemilik toko kue. Pagi-pagi sekali ia sudah bangun menjalankan tugasnya sebagai hambanya,menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan kini ia tengah menjapankan tugasnya sebagai seorang pemilik toko kue.

Setelah dua hari tidak pergi ke toko kue karena pindah mansion,kini dirinya sudah kembali ke aktivitas awalnya.

"Assalamualaikuk semuanya"ucap salam Nisa.

"Waalaikumsalam mbak"ucap semuanya serentak.

"Mbak kemana aja? Honeymoon yaa. Hihihihi pengantin baru mah bebass"ucap salah satu dari mereka sambil menggoda Nisa.

"Apaan sih kalian ini,mbak gak kemana-mana kok cuman kemaren habis pindah mansion jadi ya mbak gak kesini 2 hari." Ucap Nisa.

"Oh ya mbak kemaren ada abang-abang,ehh abang-abang apa bapak-bapak pokoknya gitulah datang kesini bawa anak perempuan. Malah ganteng banget bapaknya anaknya juga imut bangett" Ucap Maya melapor.

"Hmm,bapak-bapak?" Nisa bertanya-tanya siapa bapak-bapak itu.

Selang beberapa detik... Tingg..... bunyi pintu toko kue itu terbuka menandakan seseorang datang dan masuk.

"Hallo,assalamualaikuk Nisa" Ucap seseorang sambil menggandeg tangan anak kecil.

"Accalamualaicum mommy" Ucap anak kecil yang ada di sebelahnya.

"Nah itu mbak kemaren nanyaiin mbak. Bapak-bapak bawa anak perempuan." Ucap Maya lagi.

Nisa terdiam mencoba mengenali suarannya. Selang beberapa menit barulah ia sadar dan berbalik badan.

"Waalaikumsalam Iky,waalaikumsalam juga Kania." Ucap Nisa sambil tersenyum hangat.

Nisa berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Kania.

"Hallo Kania apa kabar? Lama ga ketemu sama mommy" Ujar dirinya.

"Cania baic oc mom. Mommy apa cabar?"

"Mommy juga baik. Apa kabar Iky?"

"Baik,Nis. Emm apakah boleh aku menitipkan Kania padamu? Aku ada sedikit urusan dikantor dan Kania tidak ada teman,babysitternya sedang cuti,orang tuaku sedang keluar negri. Jadi apakah boleh aku menitipkannya sebentar? Mungkin nanti malam aku akan menjemputnya." Ucap Iky sedikit tak enak hati.

"Tidak apa-apa,aku malah senang kau menitipkannya padaku. Akan aku jaga kau tenang saja,apa kau bawa perlengkapannya?" Kata Nisa dilengkapi pertanyaan.

"Tentu aku membawanya tapi di mobil. Tunggu sebentar akan aku ambil."

Iky pergi keluar toko kue Nisa dan berjalan mendekati parkiran mobilnya. Tidak sampai 2 menit ia sudah kembali masuk.

"Ini,maaf merepotkanmu"

"Tidak masalah. Baiklah Kania kau akan bersama mommy seharian ini"

"Kania daddy pergi sebentar. Nanti daddy akan menjemputmu,nurut-nurut sama mommy oke" Iky berucap setelahnya ia mencium pipi kanan,kiri,dan dahi Kania.

"Ocee,hati-hati daddy

"Aku titip Kania,Nisa"setelah itu Iky pergi dari sana dengan terburu-buru.

"Ini anak kecil yang hadir acara pernikahan mbak toh,yang teriak manggil mbak mommy bukan sih?" Tanya maya.

"Iya May. Yasudah silahkan lanjut mbak ke atas dulu ya. Dadah semuanya,ayo Kania."

"Adaaa Aunty,Uncle"

"Dadahh Kania."

Selang beberapa jam. Kini hari menunjukkan waktu makan siang Nisa berencana mengajak Kania makan diluar.

"Kania ayo kita makan siang diluar. Sudah waktu makan siang,Kania gak boleh telat makan ayo" ajak Nisa.

"Oce,ayooo. Kita makan dimana mommy?"

"Di restaurant ala-ala korea mau? Kimchi mau? Atau ramen? Atau Kania mau makan apa?" Tanya Nisa.

"Cania mau makan yang di makan mommy." Ucap gadis Cilik itu.

"Baiklah bagaimana jika kita makan kimchi dan ramen mau? Kania bisa pakai sumpit kan? Atau mau mommy suapin?" Tanya Nisa lagi.

"Cania mau mommy yang cuapin oleh mommy" ucapnya antusias.

"Baiklah ayo kita ke sana"

Pergi meninggalkan toko kuenya dengan mobil yang ia pakai tadi pagi. Nisa berkendara dengan hati-hati,takut terjadi apa-apa. Selang beberapa saat setelah melewati beberapa gedung pencakar langit mereka sampai di sebuah restaurant korea.

Mereka masuk dan mencari tempat duduk. Ketemu pilihan Nisa jatuh pada tempat duduk di pojok sebelah kanan menghadap jendela yang pemandangnganya langsung danau buatan.

Mereka duduk disana dan tidak lama pelayan datang dengan satu buku menu, satu buku untuk pesanan dan satu pulpen.

Nisa menyebutkan pesananya dan sang pelayan menyatatnya. "Dua ramen,tapi satu tidak pedas,2 kimchi,satu juga sama tidak pedas,minumnya satu honey citron sparkling iced tea dan satu watermelon punch."

"Sudah itu saja nona tidak ada tambahan?"tanya pelayan.

"Tidak ada."

"Baiklah saya akan mengulangi pesanan anda dua ramen,satu tidak pedas,dua kimchi satu tidak pedas,minuknya satu honey citron sparkling iced tea dan satu watermelon punch." Ucap pelayan sambil tersenyum di akhir kata. Nisa mengangguk.

"Baiklah saya permisi,silahkan tunggu sebentar nona."

Pelayan itu meninggalkan Nisa dan Kania berdua. Tenggelam dalam penbicaraan diselingi canda tawa. Tidak lama ada sepasang kekasih masuk ke dalam restaurant itu dan Nisa melihatnya karena posisi mereka duduk tidak jauh dari pintu masuk.

Lagi,lagi dan lagi Nisa harus tersenyum kecut. Hatinya kembali patah melihat siapa yang masuk,setetes air mata keluar dari matanya.

Serkan dan Mia. Mereka yang masuk ke restaurant ini,memesan ruangan VVIP tanda mereka tak ingin terganggu.

Nisa masih diam air mata kembali jatuh saat suaminya melihatnya namun tak menyapanya,berlalu begitu saja seperti orang asing.

"Mommy cenapa?" Tanya Kania,membuyarkan kefokusan Nisa.

Cepat cepat ia menghapus air mata itu dna berkata "tidak apa apa,tadi ada debu masuk ke mata mommy."

Tidak lama setelahnya pelayan datang mengantarkan makanannya. Mereka makan dengan nikmat,walaupun Nisa harus rela ramen dan kimchi miliknya menjadi dingin.

"B E R S A M B U N G🌚"





Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang