Part 15. Kania sakit

97K 6.7K 348
                                    

Di mansion.

Malam ini Kania menginap di masnion Serkan. Setelah kejadian di mall tadi,Kania tertidur dalam perjalanan pulang di pangkuan Serkan. Jadilah sekarang ia tertidur di kamar Serkan.

Nisa juga sudah masuk ke dalam kamarnya sendiri. Kini tinggalah Serkan seorang diri. Ia berjalan menuju balkon menghidupkan hpnya melihat notifikasi beruntun yang dikirimkan oleh kekasihnya. Chat paling atas karena ia sematkan.

My honey❤

Serkan kau sedang apa? 2.48 PM

Serkan kau dimana? 2.55 PM

Serkan apakah kau jadi menginap disini? 3.00 PM

Serkan aku tadi ada syuting mendadak jadi terpaksa tidak datang ke kantor mu. 3.08 PM

Maaf ya. Besok aku akan ke kantormu 3.15 PM

Serkan tidak membalasnya,ia hanya melihatnya saja. Kemudian ia membuka aplikasi sosmed lainnya. Dan tanganya terulur menekan aplikasi Instagram. Mencari Id Ig Nisa istrinya. Untung dia pernah menanyakannya pada sekretaris Lim.

Menscrol dan terus men scrol hingga dirinya menemukan foto Nisa dengan laki laki lain. Sepertinya itu foto saat kelulusan sekolahnya,menggeser fotonya sampai slide terakhir menemukan foto Nisa digendong oleh laki laki lain.

Degg.

Jantung Serkan seperti marathon matanya merah,rahangnya mengeras seperti mrnahan amarah. Ntahlah dirinya merasa marah melihat Nisa berfoto digendong laki laki lain. Apakah ini mantan pacar Nisa?

"Mommy" ucap Kania serak serta lemah.

"Mom  my"ucapnya lagi.

Serkan tak terlalu mendengar,tetapi ia tetap beranjak kearah kasur tempat ia menidurkan Kania.

"Hallo Kania kenapa bangun?"tanya Serkan setelah duduk di sisi kasur.

"Mommy,Om Celllllkkann hiks"

"Eh eh Kania kenapa nangis?" Kemudian dirinya mendekat ke arah wajah Kania dan memegang dahinya.

Panas itu lah yang ia rasakan.

"Astaga kau panas Kania. Tunggu sebentar ya Om Serkan panggilin mommy."

"Hiks hiks om,mommy"

"Iya iya sebentar ya." Kemudian Serkan melangkah keluar menuju kamar Nisa.

Dor..dor..dor..

Bukan bukan mengetuk tapi menggedor. Nisa yang baru selesai sholat isya pun tergelonjak kaget,ia membuka pintu dengan mukenah masih melekat di tubuhnya.

"Iya tuan ada yang bisa saya bantu?"

Serkan terdiam,terpaku menatap jelmaan malaikat di depannya Nisa keluar dengan menggunakan mukenah membuat wajahnya lebih berseri.

"Emm... itu.. emm... Kania... itu... Kania...." Ucap Serkan canggung. Serkan yang dingin bisa canggung juga guys.

"Ada apa dengan Kania?" Tanya Nisa.

"Emm....itu Kania sakit badannya panas." Akhirnya ia bisa menyelesaikan kata-katanya.

"Hah? Apa Kania panas? Sakit?" Otaknya sedikit bekerja lambat.

"Astagfirullah Kania"Nisa berlari meninggalkan Serkan sendirian di depan kamarnya. Berlari masuk ke dalam kamar Serkan tanpa mengingat peringatan Serkan tempo hari.

Setelah masuk ke dalam kamar Serkan badan Nisa mematung. Segera ia berlari menghampiri Kania. "Iya Kania kenapa? Ini mommy,mommy disini. Kania sakit ya? Kita keruma sakit ya? Badan Kania panas mommy takut." Ucap Nisa yang hampir menangis.

"Mommy hiks..hikss akit mom..."

"Iya sayang iya dimana yang sakit. Kita kerumah sakit sekarang ya?"

Kania menggelengkan kepalanya membuat Nisa frustasi. "Kania ga mau ke rumah sakit?" Tanya Nisa dan dijawab gelengan kepala oleh Kania.

"Sini mommy gendong kita kebawah ya nyari Bye-Bye fever." Setelah memastikan Kania nyaman dalam gendongannya Nisa bangkit dan langsung berjalan keluar. Tapi langkah kakinya terhenti kala melihat Serkan berdiri di tengah tengah pintu. Pamali om.

"Sini biar saya saja yang menggendongnya." Ucap Serkan.

Nisa memberikannya dengan berat hati,Kania sempat menggeliat pelan tapi tetap tenang. Kania juga masih menangis.

Mereka berdua berjalan ke dapur mencari bye bye fever. Dirumah Serkan mempunyai benda itu karena salah satu artnya mempunyai anak untuk berjaga jaga katanya.

Mereka ke dapur dan mencarinya di kulkas namun tak ketemu.

Akhirnya mereka mengompres dahi Kania menggunakan air dingin dan kain. Setelah hampir setengah jam mengompres tak kunjung turun,mereka memutuskan untuk membawa Kania ke rumah sakit. See Serkan bahkan sampai melupakan dia punya dokter pribadi. Dan mereka melupakan ayah kandung gadis itu.

Kali ini Serkan menyetir sendiri karena tak memungkinkan dirinya menelpon sekretaris Lim. Sesampainya dirumah sakit mereka langsung keluar dari mobil dan pergi ke ruangan periksa anak. Tanpa memarkirkan mobil pada tempatnya. Sultan mah bebas.

"B E R S A M B U N G 🌚"

hallo author kembali bakalan triple up ga?

Author juga disini mau bila cerita DEPRESSION di lapak sebelah bakalan author hapus dan author ganti dengan cerita baru jadi tunggu kabarnya yaa.

Jangan lupa vote dan komen.

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Where stories live. Discover now