Part 22. Terbongkarnya kebohongan besar.

101K 6.5K 275
                                    

Hari ini Nisa memutuskan pergi ke toko kue menggunakan ojek online. Ntah lah dirinya merasa sangat malas,dari pinggang sampai area pahanya sakit. Bukan,bukan karena apa apa hanya saja ini akan memasuki jadwal dirinya datang bulan.

Setelah ojek online tersebut datang ia naik ke motornya dan memakai helm yang diberi oleh driver tersebut kemudian motornya berjalan menjauh dari gerbang utama mansion.

Sekitar seperempat kilometer ada yang mengikutinya dari belakang menggunakan mobil sport hitam. Namun dirinya tak menyadari,hingga beberapa menit kemudian tibalah dirinya di toko kue miliknya. Turun dari motor tersebut dan mengembalikan helmnya.

"Berapa mas?" Tanya Nisa.

"30ribu mbak" ucap sang driver.

Lalu Nisa menyerahkan uang yang berwarna merah. Ia tidak sedang membawa uang pas.

"Ini mas sekalian tipnya." Ucap Nisa sambil menyerahkan uang tersebut.

"Wess mbak,ini kebanyakan toh. Tapi makasih ya mbak,jangan lupa bintangnya." Ucap sang driver.

"Oke mas." Akhir kata dilengkapi senyuman.

Seseorang yang mengikuti Nisa dari tadi sampai sekarangpun merasa panas. "Apa yang ia lakukan? Kenapa ia senyum dengan laki laki lain?" Tanya seseorang tersebut pada orang didepannya.

"Mungkin hanya pencitraan tuan." Ucap orang yang ditanya.

"Kita pergi sekarang tuan?" Tanyanya lagi.

"Ya ya sekrang saja. Tetap awasi dirinya sekretaris Lim jangan sampai ia mempunyai hubungan dengan laki laki lain." Ucap Serkan. Yaps yang mengikutinya tadi adalah sekretaris Lim dan Serkan. Gabut banget ya om?

"Baik tuan" setelah mengucapkan dua kata tersebut sekretaris Lim menjalankan mobilnya meninggalkan toko kue Nisa.

Beberapa menit mobil Serkan pergi datanglah mobil sport lain. Siapakah pemilik mobil sport tersebut?

Jawabanya adalah Iky.

Setelah mobil benar benar terparkir turunlah Iky dan Kania dari pintu penumpang dengan tangan Iky membawa koper besar.

Mereka melangkah mendekati toko kue Nisa dan masuk ke dalam.

Ting.... bunyi lonceng cinta.... ehh gak deng. Bunyi lonceng pintu.

"Assalamualaikum semuanya." Salam Iky sementara Kania terdiam.

"Waalaikumsalam pak." Ucap mereka serempak.

"Bu Nisanya ada?" Tanya Iky.

"Ada pak diruanganya baru nyampek,mau saya antar pak?" Ucap Maya.

"Ah tidak perlu saya bisa sendiri,terima kasih." Ucap Iky sambil tersenyum kemudian pergi dari sana menuju ruangan Nisa.

Mengetok pintu tiga kali. Setelah mendengar suara orang berteriak "masuk" barulah dirinya dan Kania masuk.

"Assalamualaikum Nisa."

"Accalamualaicum mommy"

Nisa menoleh dan tersenyum kemudian menjawab "waalaikumsalam"

"Hallo Kania. Ada apa?"

"Emm Nisa boleh aku berbicara sebentar berdua?" Ucap Iky.

"Oke tunggu sebentar aku akan mengantar Kania ke Maya." Ucap Nisa.

Kemudian dirinya mengantar Nisa keluar dan menitipkannya pada Maya sebentar. Kemudian kembali lagi masuk kedalam ruanganya.

"Baiklah ada apa Iky?"

"Hmm,begini aku akan keluar negri beberapa hari dan Kania tidak ada yang menjaganya. Emm apakah kau bisa membantuku menjaganya?" Ucap Iky.

"Baiklah tidak masalah. Tapi boleh aku bertanya?"

"Boleh silahkan."

"Kemana orang tuamu? Kenapa kau tak menitipkan Kania pada mereka." Tanya Kania pada Iky. Mata Iky perlahan memerah dan berair.

"Jika kau keberatan jangan diceritakan."

"Tidak tidak akan aku ceritakan. Jadi begini beberapa hari yang lalu mereka berlibur ke negri gingseng lalu aku menghubungi mereka namun tak mendapat jawaban. Lalu aku pergi kekamar mereka karena merasa rindu pada mereka,kau tau apa yang aku dapatkan? Isi lemari mereka tidak ada sama sekali yang tertinggal bahkan beberapa miliar uang mereka bawa. Ternyata mereka bukan orang tua kandungku. Aku menyuruh orang suruhanku untuk menyelidikinya dan memang benar mereka kabur tapi bukan ke negri gingseng tersebut tapi......" ucapanya terjeda.

"Tapi mereka kabur dengan membawa sekitar 15 miliar uangku. Mereka bukan orang tuaku,orang tuaku sudah lama meninggal bahkan saat aku baru berumur satu bulan. Saat itu aku direwat oleh nenek sampai umur satu tahun,lalu saat ulang tahunku yang kesatu aku dicuri oleh mereka berdua. Tenyata selama ini aku hidup dalam kebohongan,kenapa saat aku sukses mereka meninggalkanku dan membawa uang sebanyak itu?" Ucap Iky hampir saja menangis.

"Kenapa mereka melakukan itu hikss... kenapa mereka meninggalkan aku saat aku sukses? Mengapa mereka menyembunyikan semua kebenaran ini? Kenapa Nisa kenapa?" Ucap Iky sambil menangis. Bukan yang naingis kejar kejar kayak orang gila tu yaa. Nangis cowok gitulah intinya.

"Sabar Iky sabar." Ucap Nisa.

"Semua pasti berlalu mereka pasti memiliki alasan untuk ini." Kemudian Nisa mengambil tissu dan menyerahkannya pada Iky. Lalu mengambil air mineral yang ada disebelah sofa tempat duduknya.

Membiarkan Iky seperti ini selama beberapa menit. Membiarkan dirinya tenang. Kagak berpelukan yee.

Setelah memastikan Iky tenang. Nisa bertanya "Sudah lebih baik?" Iky hanya mengangguk.

"Baiklah. Kau harus kuat oke. Terima kenyataan ini dengan lapang dada,kau harus terus berusaha dan jangan pernah membiarkan seseorang yang telah menyakitimu kembali datang padamu oke." Ucap Nisa menyemangati.

"Oke." Setelah itu mereka berbincang sesaat. Iky melihat jam ditanganya setengah jam lagi pesawatnya take-off .

"Baiklah aku rasa aku harus pergi sekarang. Aku akan menemui Kania sebentar setelah itu aku akan pergi. Aku titip Kania padamu."

"Serahkan saja padaku."

Setelah itu mereka keluar dan menemui Kania yang sedang bercanda ria dengan karyawan Nisa.

"Oke sayang daddy pergi. Kania jangan nakal ya. Nanti pulang daddy beliin mainan yang Kania bilang tadi deh."

"Oce daddy"

"Kiss dulu dong" kemudian Kania mencium semua wajah Iky. Dan Iky juga melakukan sebaliknya. Setelah itu Iky pamit pergi.

"B E R S A M B U N G 🌚"

Holla gimana kabarnya?
Disini aku mau nanya nih. Gimana kalo aku buat cerita? Tapi tentang geng motor gitu,atau cerita lain ada yang mau request? Mumpung otak aku lagi banyak skenario☺️

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Where stories live. Discover now