Part 30. Bertemu teman lama.

91.3K 6.1K 268
                                    

Kini sore menjelang. Nisa,Serkan dan Kania tengah berada di mobil dengan sekretaris Lim yang mengantarkan mereka. Mobil mereka berjalan menuju rumah bunda Serkan.

Hingga Kania melihat swalayan saat mereka dimobil ia merengek minta dibelikan snack snack. Serkan hanya menuruti 'Itu yang akan membuat Kania senang itu yang ia lakukan.'

Mereka berhenti di swalayan tersebut. Turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam. Mengambil troli dan melangkah ke arah rak rak snack. Serkan mendudukkan Kania di troli sementara ia yang mendorongnya. Ia juga merangkul pinggang Nisa. Itu swalayan om bukan taman bermain.!

Mereka mulai mengelilingi rak tersebut dan membeli snack apa saja yang ditunjuk oleh Kania. Mereka juga membeli beberapa buah buahan serta beberapa kardus minuman dingin.

Setelah selesai mereka menuju mobil dan menyuruh sekretaris Lim memasukkan barang barang yang mereka beli. Selesai mereka masuk kedalam mobil kecuali Nisa.

Ia masuk kembali ke swalayan untuk meletakkan troli yang mereka pakai tadi. Namun saat akan kembali ke mobil tidak sengaja ia menambrak seseorang.

BRAK.

"Auuu." Ringisnya. Bokongnya mencium lantai swalayan yang dingin.

Saat melihat ke atas ia melihat seseorang yang tadi ia tabrak menjulurkan tangannya. Namun tidak ia terima dan ia langsung bangkit.

"Maafkan aku Mr. Aku kurang berhati hati." Ucap Nisa tanpa menyambut uluran tangan orang tersebut. Bukan karna ia sombong yee.

"Tidak apa apa,ini juga salahku karena berjalan melihat hp. Namaku Aaron Barrack Martine panggil saja Barrack/Aaron." Ucap orang yang ditabraknya tadi.

"Danisa Anara panggilnya Nisa." Ujar Nisa.

"BABY." Ucapan dingin dan tegas tersebut keluar dari mulut seseorang yang ia yakini itu adalah Serkan.

Serkan yang awalnya berjarak 5 meter dari Nisa mendekat ke arahnya. Setelah sekitar 1CM lagi ia langsung memeluk pinggang Nisa erat. Nisa saja yang ia peluk kesusahan bernafas.

"Serkananda Sarga Mahendra suami Danisa Anara Mahendra." Ucapnya tanpa ada yang bertanya. Om sehat om?

Laki laki di hadapan mereka menjawab "Aaron Barrack Martine." Dilengkapi senyuman.

"Oke aku duluan ya. Nis,Ser mama sama papa udah nunggu. See you next time Nisa." Setelah mengucapkan itu Aaron pergi meninggalkan mereka dengan senyuman pedih.

"Baby apa apaan sih ngomong sama orang yang ga kenal?" Tanya Serkan. Nisa hanya menanggapi dengan tawaan kecil.

"Ihh tadi di mobil Kania udah marah marah nungguin kamu,lha kamu? Malah enak enakkan bicara sama laki laki yang ga dikenal." Ucap Serkan dengan wajah cemberut. Nadanya juga berubah manja.

"HAHAHAHAHA." Tawa Nisa sudah tidak bisa di tahan lagi.

"Ihh kamu apa apaan sih? Orang juga tadi baru kenal,kamu kan kenalan juga kan? Tadi udah aku naro troli pas mau balik ke mobil ga sengaja ke tabrak. Dianya main hp pas jalan akunya lagi fokus ke tas nyariin tempat jarum pentul." Nisa menjelaskan namun wajah Serkan sama saja tidak berubah.

"Unchh udah dong udah ga malu apa sama Kania?" Ucap Kania saat mereka sampai di mobil.

Serkan segera merubah raut wajahnya. Nisa benar ia harus menjaga imagenya dihadapan Kania.

Mereka naik kemobil kemudian sekretaris Lim menjalankan mobilnya. Di dalam mobil Kania terus saja menanyai Nisa.

"Mommy cenapa lama didalam?" Tanya Kania.

"Ouh itu tadi mommy ga sengaja ketabrak sama orang jadi harus minta maaf dulu." Ucapnya.

Kania mengangguk anggukan kepalanya. Hingga beberapa saat terjadi keheningan antara mereka.

Nisa tengah melamun memikirkan laki laki tadi. Wajahnya sedikit tidak asing,seperti seseorang yang sudah lama ia kenal. Serkan juga sedang dalam mode ngambek dan Kania tertidur di pelukan Serkan.

Sementara di tempat lain Aaron tersenyum bahagia,namun hatinya perih.

Sang pujaan hati saat ia masih SMA kembali bertemu dengannya. Danisa Alexandra pujaan hatinya saat mereka masih masa masa remaja.

Ia bahkan pernah menyatakan cintanya pada perempuan itu namun ia tolak halus dengan kata kata "Maaf aku ga diizinin pacaran sama orang tua."

Kini mereka bertemu dengan status yang berbeda. Ia masih lajang sementara Nisa sudah menikah dengan orang yang berpengaruh besar di negara ini.

Ia hanya seorang dokter spesialis jantung yang bekerja di salah satu rumah sakit milik keluarga Wijaya. Ia juga gemar melukis bahkan ada puluhan wajah Nisa yang ia lukis.

Ia mendam perasaannya saat ia di tolak sampai kini. Rencana awal kemarin ia ingin melamar Nisa saat mereka lulus kuliah namun takdir berkata lain.

Saat ia sedang menjalankan pelatihan di salah satu ibu kota ternyata sang pujaan hati lebih dulu menikah.

Ia bahkan bercerita pada kedua orang tuanya,bahwa ia ingin melamar Nisa saat lulus kuliah. Dan kedua orang tuanya menyetujui.

Kenapa Nisa tidak mengenali dirinya tadi? Karena saat SMA dan saat ia sekarang,dirinya berubah 360°.

Dirinya yang dulu gendut,kucel,item,jelek,jerawatan namun Nisa menolaknya bukan karena memandang fisik. Ia menolaknya karena ia benar benar tidak diizinkan berpacaran.

Aku yang dulu bukanlah yang sekarang.
Dulu ku jelek sekarang aku ganteng.
Dulu dulu dulu ku jerawat sekarang aku glowing.

"B E R S A M B U N G 🌚"

Haii haii. Maapkeun author yang sempat php wkwk.

Authot bnr² sibuk dan ga bisa ditinggalin.

Jangan lupa vote><.

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Where stories live. Discover now