Part 17. Kembali tersakiti.

100K 7.1K 299
                                    

Waktu menunjukkan pukul 10.00 AM. Kania sudah pulang dari rumah sakit pukul 7 pagi tadi. Kini ia berada dirumahnya sendiri.

Nisa sedang berada di mansionnya. Rencananya ia akan pergi ke kantor Serkan mengantarkan makanan,toko kue miliknya tidak buka karena kekurangan karyawan. Ada yang pulang kampung karena ibunya sakit,ada yang sakit jadilah hari ini ia menutup toko kuenya.

Kini Nisa tengah bergulat di dapur berperang dengan tepung,telur,margarin dan bahan bahan membuat roti lainnya. Selain ingin mengantarkan Serkan makan siang ia juga ingin membuat roti untuk ibu dan adik iparnya.

Selesai tepat pukul 10.25 tinggal memasukkannya ke oven. Selesai dengan alat tempur rotinya,ia kini bertempur lagi dengan alat alat memasak. Ia ingin memasak ayam kecap,soup bayam,dan beberapa masakan khas dirinya. Karna ia ingin memasak untuk bibi dan pembantu lainnya.

Ting... oven berbunyi ia mematikan kompornya sebentar kemudian pergi mengangkat roti yang ia buat tadi.

"Hmm wangii. Untunglah aku membuat sedikit banyak sehingga aku bisa memberi bibi."

"Bibi" ucap Nisa sedikit berteriak.

"Iya non. Ada apa ya?" Tanya bibi.

"Nisa bi. Ini Nisa ada buat roti banyak,Nisa mau bagi bibi dan yang lainnya. Tapi bentar ya bi Nisa misahin punya Bunda sama punya Serkan. Bibi Nisa minta bantu boleh?"

"Boleh nak sini bibi bantu. Dari tadi minta bantu juga gapapa nak"

"Yaudah bibi bantu Nisa nyalain api kompor bentar abis itu jagain bentar bi ya. Bentar bi Nisa mau misahin ini."

"Siap laksanakan nak."

"Bibi mah ada ada aja."

Setelah itu Nisa memisahkan punya Bunda dan Serkan ke tempat lain kemudian ia masukan ke paperbag. Setelah itu ia juga memisahkan milik bibi dan yang lainnya. Di mansion ini ada sekitar 10 orang. 3 orang pembantu dan 7 penjaga.

Setelah selesai Nisa mendekat ke arah bibi. "Udah bi,bibi bagiin ya maaf Nisa gabisa bagiin langsung Nisa masih masak. Nanti bilang rasanya ya bi enak atau kurang sesuatu biar Nisa tambahin."

"Oalah nak,nak Nisa ni baiknya. Iya nanti bibi kasih tau,makasih ya nak. Bibi bagiin ini dulu bentar nanti bibi bantuin lagi." Setelah itu bibi membagikan roti yang tadi Nisa buat.

Sekarang waktu menunjukkan pukul 11.30 dirinya selesai memasak.

"Bibi" Nisa kembali memanggil bibi.

"Iya nak."

"Bibi Nisa titip ini sebentar ya. Nisa mau mandi dan beres beres,bibi sama yang lain kalo mau makan udah Nisa pisahin di kompor. Oh ya bi ini sekalian pulang ngantar makanan Nisa mau ke supermarket tadi Nisa liat ada beberapa barang yang habis sekalian mau belanja keperluan Nisa. Nanti bibi tolongin Nisa catat apa aja ya bi. Bibi sama yang lain juga kalo ada yang perlu di belanjain sekalian aja gapapa Nisa bawa mobil kok nanti." Ujar Nisa panjang lebar.

"Iya non nanti bibi catat. Tapi keperluan bibi sama yang lain biar belanja sendiri sendiri aja non,gaenak."

"Yaudah Nisa keatas dulu ya bi."

"Iya non."

Nisa ke atas membersihkan setelah selesai ia berpakaian ootd yang dipalainya hari ini adalah celana cargo warna hijau army,kemeja putih dan hijab segitiga warna coksu. Dan mukannya diberi sedikit polesan make up.

Setelah selesai ia kemudian turun kebawah untuk mengambil paperbag yang ia isi makanan dan roti tadi. Setelah itu ia berpamitan pada bibi dan keluar mansion menuju kantor Serkan dengan mobil miliknya. Ya miliknya sendiri yang ia beli dari tabungannya.

20 menit kemudian sampailah dirinya di kantor Serkan. Keluar mobil dan masuk ke dalam kantor,semua yang bertemu dengannya menyapanya dan ia balas dengan senyum tulus.

Berjalan menuju lift karyawan menunggu gilirannya ditemani beberapa karyawan.

Ting... lift berbunyi dan pintunya terbuka. Tidak seperti hatimu eaaa:v.

Nisa menyuruh karyawan itu untuk masuk terlebih dahulu baru dirinya masuk,begitupun setelah semuanya memencet tombol untuk ke lantai tujuan mereka barulah Nisa memencet tombolnya. Lantai 55 lantai tertinggi gedung ini.

Sambil menunggu lift Nisa mengambil sesuatu dari tasnya botol hand sanitizer.

"Mana telapak tangan kalian" ucap Nisa ingin memberi beberapa tetes cairan tersebut.

"Gunakan ini setelah kalian memegang sesuatu oke. Besok aku akan menyuruh sekretaris Lim untuk membagikannya untuk kalian,kalian harus sehat." Selesai berucap ia tersenyum.

"Terima kasih bu" ucap karyawan itu serempak.

"Jangan memanggilku bu/ibu aku bukan ibu kalian,panggil saja aku Nisa oke. Aku bukan orang yang gila jabatan" ucapnya.

"Tapi bu-" ucapan salah satu karyawan itu terpotong.

"Jangan takut,jangan merasa tak nyaman kita sama. Bilang juga pada yang lain jika bertemu denganku jangan memanggilku bu cukup Nisa saja oke" ucap Nisa menjelaskan.

"Baik bu- ehh Nisa" ucap mereka sedikit canggung.

Ting... satu persatu dari mereka keluar dari lift. Kini tinggalah Nisa seorang diri.

Ting..

Lantai tujuannya sampai. Di lantai itu hanya ada 3 ruangan dan Nisa memasuki ruangan  yang bertuliskan CEO (Chief Executive Officer.) SERKANANDA SARGA M.

Tok..tok..tok...

Mengetuk pintu tiga kali tapi tak ada sautan.

Mengetok kembali tiga kali tak ada juga sautan. Kemudian memberanikan diri membuka pintu lagi,lagi dan lagi dia harus melihat suaminya tengah bersetubuh dengan wanita lain.

Suami dan kekasihnya menoleh mendapati Nisa tengah memandang mereka dengan mata yang memerah. Bukan bukan menahan amarah tapi menahan tangisan.

"Maaf menganggu silahkan lanjutkan." Ucap Nisa lalu pergi menutup pintu dengan pelan. Berjalan menuju ruangan sebelahnya ruangan sekretaris Lim.

Tok....tok....tok....

Nisa mengetuk pintu.

"Ya silahkan masuk"

Pintu terbuka dan menampilkan Nisa dengan paperbag di tangannya.

"Aku ingin mengantarkan ini untukmu sekretaris Lim. Awalnya ini untuk tuan Serkan tapi ia sedang ada tamu jadi aku memberimu ini. Silahkan kau makan jika tidak enak buang saja. Aku permisi." Ucap Nisa setelah meletakkan paperbag itu pada meja sekretaris Lim.

Nisa keluar dan berlari menuju lift VIP tak peduli lagi dirinya,ia hanya tak ingin bertemu dengan karyawan lainnya. Menyembunyikan kesedihannya sendirian. Cemburu? Tentu siapa yang tak cemburu melihat suamimu bersetubuh dengan wanita lain?

Setelah sampai lantai dasar ia berlari dengan keadaan mata berair yang siap tumpah kapan saja. Karyawan yang melihat itu tentu tau apa yang terjadi. Karna mereka melihat Mia kekasih Serkan masuk lebih dahulu.

" B E R S A M B U N G 🌚"

INI PART PANJANG DARI YANG LAIN IYA GA? SATU PART LAGI OKE? BESOK KEMUNGKINAN BESAR AUTHOR GA BAKALAN UP. JADI MAAF YA NANTI MALAM AUTHOR UP SATU PART LAGI BONUS CAST NYA JUGA OKEE.

jangan lupa vote dan komen.

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang