Part 21. Akhirnya pergi.

98K 6.5K 441
                                    

Hari ini adalah hari senin. Dimana hari yang penuh dengan kesibukan,begitupun dengan Nisa. Pagi pagi sekali ia sudah bangun menjalankan kewajibanya sebagai umat beragama islam kemudian berdoa kepada sang kuasa. Meminta kemudahan dalam menjalani hidup,meminta kemudahan diakhirat kelak serta meminta ditempatkan disurga firdaus,meminta ketabahan,kesabaran dan keimanan yang kuat,meminta kesehatan,panjang umur dan pengampunan dosa dosa,meminta ketenangan dunia dan akhirat,meminta untuk dipertemukan dengan Rasulullah suatu saat kelak.

Kini Nisa tengah mengadahkan tanganya ke atas sambil berkata "ya Allah ya Tuhanku hanya kepadamu aku meminta dan hanya kepadamu pula aku memohon pertolongan dan perlindungan." Dilanjutkan dengan doa doa lain,hingga di kalimat kalimat terakhir air matanya menetes mengalir deras seperti sungai.

Ia merasa lelah dan tertekan atas apa yang ujian Allah berikan. Dirinya merasa sedikit tersakiti. Di tengah tengah batinya terluka ia tetap harus tersenyum. Diumur pernikahanya yang bahkan belum genap satu bulan ia harus melihat perselingkuhan suaminta dengan wanita lain.

Ia terus mencurahkan isi hatinya pada sang kuasa,menganggap sang kuasa sebagai teman dan tempat untuk ia berbagi cerita. Menceritakan keluh kesahnya hari ini. Bertanya apakah umurnya masih panjang? Bertanya apakah ia masih kuat untuk menghadapi semua ujian ini? Bertanya apakah keimanan nya sudah kuat?

Air mata terus mengalir seperti sungai yang jernih. Di setiap perkataannya mengalirlah satu tetes air mata. Ia meminta kekuatan untuknya menghadapi ujian yang ia jalani sekarang. Setelah selesai ia mengakhirinya dengan kata Aamiin. Membereskan sajadahnya kemudia memakai kembali hijabnya dan turun kebawah,memasak sarapan. Walaupun sudah ada bibi ia masih saja melakukan pekerjaan tersebut sendiri.

Setelah selesai memasak ia naik kembali keatas dan membersihkan diri,mandi kemudian mengganti pakaian. Setelah selesai ia keluar kamar dan berjalan ke kamar sebelahnya,kamar Serkan.

Mengetuk pintu tiga kali.

Tok.....tok....tok.....

Tidak ada sautan tapi pintu terbuka menampilkan tubuh Mia dengan hanya menggunakan kimono. Dengan raut wajah seolah olah mengatakan "apa maumu"

"Tidak ada aku kesini hanya ingin mengatakan bahwa sudah waktunya sarapan" ucap Nisa disertai senyuman.

"Sudah tau Serkan sedang mandi. Akan aku katakan nanti." Ucap Mia ketus,seolah olah dirinya lah istri sahnya disini,dilengkapi raut wajah meledek dan merendahkan?

Dengan mudah Nisa membaca raut wajah itu dan membalas tak kalah pedas. "Baiklah. Jangan lupa katakan padanya. Dan jangan memandangku dengan raut wajah seperti itu,jangan berharap lebih kau tak kan pernah menjadi ratu keluarga Mahendra karena kau TAK KAN PERNAH DIRESTUI. Jangan lupa aku masih disini,aku masih istri sah Serkananda sementara kau hanya kekasihnya yang bisa ia buang kapan saja. Jangan merendahkan seseorang hanya karena kau lebih kaya,karna orang kaya sesungguhnya adalah orang yang tidak pernah merendahkan orang lain dan TIDAK PERNAH MEREBUT MILIK ORANG LAIN." Nisa berujar.

"Apa katamu? Merebut? Kau lah yang merebut aku sudah dahulu mengenal Serkan." Ucap Mia tak kala pedas.

"Ouh benarkah? Lalu kenapa keluarga besar Mahendra tak merestui hubungan kalian? Apakah karena kau seorang bintang film dewasa? Atau karena ahklakmu yang kurang bagus?" Desis Nisa.

Mendengar bunyi pintu terbuka membuat Nisa segera pamit pergi. "Baiklah aku pergi jangan lupa memberi tau tuan Serkan. Aku sudah memasak sarapan,aku juga membuat sedikit banyak jadi kau bisa ikut kami sarapan." Setelah itu ia tersenyum sekilas dan pergi menuju ruang makan.

Setelah sampai ia duduk dan membuka hpnya. Memeriksa beberapa notifikasi yang masuk. Selang beberapa menit ia mendengar suara langkah kaki mendekat,ia meletakkan hpnya kemudian berdiri menyambut sang pemilik mansion duduk. Setelah memastikan Serkan duduk Nisa mulai mengambilkannya sarapan. Sarapan hari ini adalah nasi goreng kecap dengan lauk ayam goreng. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan.

Tim nasgor kecap.

Tim nasgor tanpa kecap.

Mia ia biarkan mengambil sendiri. Setelah itu mereka makan dalam diam,belum setengah makan ponsel Mia berdering ia pamit ingin mengangkat telpon. Beberapa menit kemudia ia datang kembali dengan tujuan pamit pulang.

"Serkan,Nisa aku pamit pulang dulu ya. Tadi manager telpon katanya ada fotografer dari luar negri datang." Pamit Mia kemudian ia mengecup pipi kiri Serkan sekilas tepat didepan mata Nisa.

"Baiklah hati hati ya." Ucap Nisa sementara Serkan hanya berdehem. Kenapa tidak dari tadi sih?

Selesai sarapan Nisa mengantarkan Serkan sampai ke teras mansion kemudian memastikan mobil Serkan benar benar pergi ia masuk kembali kedalam. Untuk membereskan meja makan bekas ia makan tadi.

Setelah selesai ia mengambil tasnya dan pergi menuju gerbang utama. Hari ini ia memutuskan menaiki ojek online. Ojek online tersebut sampai kemudian memastikan Nisa adalah orang yang sama seperti di aplikasi ia memberikan helm pada Nisa.

Nisa naik kemotor tersebut setelah itu mereka jalan. Beberapa meter dari gerbang utama mansion ternyata ada yang mengikutinya.

"B E R S A M B U N G 🌚"

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Where stories live. Discover now