Start

5.5K 316 45
                                    

Jangan lupa vote dan komen chagii..
Beri semangat agar ceritanya berlanjut..

























Happy Reading!


























Udara sejuk pagi tak di lewatkan orang-orang untuk memulai paginya, seperti 2 murid sekolah yang berboncengan menaiki sebuah sepeda.


Salah satunya adalah seorang gadis yang gempal dengan pipi Chubby, memeluk si pembonceng yang yang merupakan pemuda yang tak hentinya tersenyum.


" Aisshhh, aku lelah "


" Maaf kalau aku berat karena gemuk "


" Tidak masalah, pegangan yang erat aku akan mengayuhnya lebih cepat "


" Aaaaccckkkk "


Yuri berteriak karena Yena mempercepat laju sepedanya.


Mereka sampai di area sekolah dan memarkirkan sepeda mereka, Yuri turun terlebih dahulu di susul Yena.


Yena berbalik menarik Yuri agar lebih mendekat, tangannya bergerak merapikan rambut Yuri yang berantakan karena tertiup angin.


" Ayo ke kelas "


" Ayo "


Mereka pun saling bertautan tangan memasuki gedung sekolah, Yuri sangat dekat dengan Yena karena mereka bersahabat rumah merekapun bersebelahan.


Bisa di katakan hanya Yena yang mau menemaninya dan berteman dengan Yuri, karema semua teman sekolahnya tak pernah menganggap Yuri.


Mungkin penampilannya lah yang membuat mereka enggan berteman atau bergaul dengannya, Yuri memiliki tubuh yang gempal serta chubby.


Di tambah ia pendek dan tidak terlalu suka merias wajah, bahkan ia kalah dengan adiknya Wonyoung.


Adiknya bisa terlihat cantik dan langsing bak model walau ia baru berusia 15 tahun, tapi itulah yang Yuri jalani mensyukuri apa yang tuhan berikan atas dirinya.


" Yuri "


" Hm? "


" Aku baru dapat voucher makan di kedai ramyeon, kau mau ikut "


" Waaahh.... Itu terdengar enak, apa kita bisa makan banyak? "


" Tentu saja "


Yuri tersenyum bahagia, mendengar kata makanan ia akan sangat antusias. Mungkin itu sebabnya ia menjadi gempal, makan adalah hobbynya.


Saat mereka berjalan di koridor, langkahnya terhenti dengan memandng lurus kedepan. Yena menoleh ke arah belakang memastikan kenapa Yuri berhenti.


" Yuri, kenapa berhenti? "


Yena memutar kepalanya mengikuti arah pandangan Yuri, disana terlihat seorang pemuda tinggi nan tampan berjalan bersama teman-temannya menuju arah mereka.


Yuri terus menatap pemuda tersebut, Ahn Yujin ketua club baseball yang terkenal tampan dan berbakat di sekolah. Ia juga populer di kalangan para gadis sekolah, postur tinggi, badan atletis dan juga pintar mampu menjadi rebutan sekolah.


Tak terkecuali Yuri, ia juga menyukai pria itu sejak pertemuan mereka di kelas 1 SMA. Yuri hanya bisa jadi pengagum Yujin dari jauh, tanpa bisa benar-benar dekat dengannya.


Ia sedikit tahu diri dengan penampilannya yang jauh dari kata cantik, melihat siapa saja yang dekat dengan Yujin membuat Yuri tak cukup memiliki harapan.


" Ck, kau masih menyukainya samapai sekarang? "


" Siapa yang bisa berhenti mengaguminya Yena, eeuungg—, tampan pintar dan sempurna "


" Aku juga tampan "


" Cih!! Berkhayal, ah kapan aku bisa berhadapan langsung dengannya? "


" Dekati saja "


" Kau gila? Mana mungkin sekarang. Aku terlalu gugup, aku bisa di hina dan di bandingkan dengan Kim Minju "


" Ah, iya. Gosipnya ia dekat dengan Minju "


" Huaaaa, aku mendengar retakan hatiku "


" Kenapa kau masih mengharapkannya? Kan ada aku "


" Jangan bercanda!! Kita hanya sahabat, dan kau tidak sesempurna Yujin "


Yuri mengambil langkah besar dan pergi meninggalkan Yena, di balik Yuri pemuda itu hanya tersenyum melihat orang yang mencuri hatinya menyukai orang lain.


" Aku akan mendukungmu Yuri "




















Lanjut jangan Chagi?...













Glow Up

GLOW UPWhere stories live. Discover now