Chapter 29

892 148 87
                                    






















Happy Reading!


















































































Tak butuh waktu lama untuk kembali berbaikan dengan Rowoon, saat hari pertama bertengkar Rowoon benar-benar mengabaikan Yuri selama seminggu.


Tak ada pesan, kabar atau apapun ia benar-benar membuat gelisah dan serba salah, namin demi membuat Rowoon membaik Yuri rela untuk pergi ke Seoul dan memberinya kejutan sebagai permintaan maaf.


Ia merelakan sebagian uang tabungannya untuk membelikan Rowoon sepasang sepatu yang di idam-idamkan dan benar itu berrhasil membuar Rowoon kembali seperti semula bahkan mengantar Yuri pulang setelah mereka berte.u dan menghabiskan waktu bersama.


Bahkan sekarang ia kembali menemani Yuri ri akhir pekan, membawa gadis itu jalan-jalan ke sebuah pantai, mereka berjalan di tepian dengan bertelanjang kaki saling bertautan tangan tanpa ingin terlepas.


Melihat Yuri yang merasa silau karena sinar matahari Rowoon menghalangi sinar itu sebut dengan tangannya agar tak menyilaukan Yuri.


" Telapan tanganmu besar "


" Karena harus memegang tanganmu dengan erat "


Yuri tersenyum mendengar Rowoon yang mulai merayunya, ia kembali menjadi Rowoon yang membuatnya nyaman dan bahagia.


" Yuri aku belikan air kelapa ya? Kau pasti kehausan "


" Boleh "


" Ayo kemari "


Rowoon membawa Yuri ke arah kursi pantai dam menyuruhnya menunggu, ia beranjak pergi untuk mrmbeli apa air kelapa. Yuri tersenyum senang karena Rowoon pria yang sangat peka terhadap sesuatu, walau memang terkadang pencemburu dan emosional namun sebenarnya Rowoon adalah pemuda yang lembut dan penuh perhatian.


" Yuri "


Merasa di panggil Yuri menoleh dan langsung tercengang melihat seseorang yang sudah lama tak ia lihat kini tak sengaja bertemu.


" Hyeyoon? Aaaa.....aku merindukanmu "


Yuri berdiri lalu memeluk teman saat masih di Busan, Kim Hye Yoon kawan karib Yuri saat masih di SMP dulu.


Mereka dulu begitu dekat dan sering menghabiskan waktu bersama, bermain bahkan menggosip. Bisa di bayangkan seberapa rindunya Yuri pada teman yang bisa di bilang sangatlah dekat.


" Huaaa...Hyeyoon akhirnya kita bertemu lagi "


" Iya, aku sangat merindukanmu Yuri. Saat kau pindah aku terus menangis karena kehilangan "


" Hnnngg~ kau manis sekali "


Mereka melepas pelukan namun masih saling berpegangan tangan, saling melempar senyum lalu terkekeh.


" Yuriku sekarang cantik sekali "


" Kau lebih cantik Hyeyoon "


" Kemana pipimu yang gempal? Aku ingin memainkannya "



" Pipiku masih gempal padahal "


Mereka saling tertawa setelah melempar sebuah candaan, karena asik berbincang Yuri tak menyadari kedatangan Rowoon membawa 2 buah kelapa.


GLOW UPWhere stories live. Discover now