Chapter 14

891 156 53
                                    





















































Happy Reading!








































































Di pagi hari yang belum terdengar suara bell masuk kelas, Yena dan Yuri sedang asik-asiknya bermain adu jempol.


Siapa yang kalah harus membayar 5000won sebagai taruhan, sejak tadi Yena sudah mengantongi 15000won karena berhasil mengalahkan Yuri sebanyak 3 kali.


Bukannya menyerah Yuri malah tak ingin terus bermain dan terus mencoba agar menang, Yuri terus berusahan fokus mengalahkan Yena ynang malah terlihat santai dan mudah mengalahkan Yuri.


" Masih belum mau menyerah? "


" Belum "


Wajah serius Yuri malah terlibat begitu menggemaskan, ia seperti hamster yang mengincar makanannya.


Akibat terlalu percaya diri Yuri malah harus kembali menahan kekalahan karena kalah cepat dengan Yena, ia menghela nafas merogoh saku seragamnya.


Mengeluarkan uang dan menyodorkannya pada Yena.


" Uhuhuuu... 20000won  "


Yena menggoyang-goyangkan lembaran uang di tangannya pada Yuri yang cemberut karena terus mengalami ke kalahan, terlihat cemberut melihat uang miliknya di pegang Yena.



Yena merasa terhibur melihat Yuri yang cemberut karena kalah, ia meraih tangan Yuri dan memberikan 10000won pada Yuri.


" Kenapa di kembalikan? "


" Itu untukmu, karena aku menang aku mentraktirmu. Aku menang untukmu "


Yuri tersenyum karena tersentuh dengan perlakuan Yena, karena kedekatan yang sudah di jalin sejak lama membuat Yena selalu ingin berbagi dengan Yuri.


Ia jadi ingat hari-hari dimana ia baru saja pindah ke rumahnya, saat itu Yuri baru saja dari minimarket dan Yena sedang di luar membawa sebuah bungkusan berisi kue ikan.


Yena tersenyum dan melambaikan tangan pada Yuri menyapa selayaknya ingin berteman, tak sampai disitu Yena menghampiri Yuri dan memberinya 2 buah kue ikan.


Itulah awal-awal perteman mereka, hingga lama-kelamaan Yena semakin akrab bahkam sering membelikan Yuri permen jelly.


Sampai sekarang Yena masih jadi Yena yang rendah hati dan perhatian, semua yang ia lakukan harus selalu melibatkan Yuri.


" Yena terimakasih "


" Untuk uangnya? "


" Bukan, untuk segalanya "


" Eh? Tumben "


" Terimakasih sudah selalu di sampingku "


" Aku akan melakukannya terus "


" Benarkah? "


" Tentu "


Mereka saling berbalas senyum , hingga Yena mengusap kepala Yuri dengan lembut. Sampai kapanpun ia tak akan pernah meninggalkan Yuri, entah itu Yuri akan berakhir bersamanya atau dengan orang lain ia akan terus di sampingnya.


GLOW UPWhere stories live. Discover now