Chapter 21

778 137 20
                                    

Author is back......
Ada yang kangen?....
Ceritanya maksudnya...








































































































Happy Reading!










































































Menjelang malam Yuri masih setia duduk di kursi bergelut dengan buku dan pena, menuliskan semua jawaban soal tugasnya.


Ia melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 20.15, Yuri jadi teringat dengan yogurt yang rencananya akan ia makan setelah makan malam.


Yuri memutuskan untuk menyimpan terlebih dahulu tugasnya lalu keluar kamar, di luar ia melihat Yena berjalan menaiki tangga membawa sekantung cemilan.


Ia sudah berfeeling bahwa itu untuknya yang aneh adalah Yena datang melewati pintu, karena biasanya ia  akan menerobos masuk ke kamar melewati balkon.


" Yena, kenapa lewat pintu? " Tanyanya.


" Agar sopan "



Agak tertegun karena Yena sangatlah dingin dan datar padanya.


" Kenapa ku dingin sekali? Itu untukku kan? "


" Untuk apa? Bukankah kau sedang senang dan puas setelah menyakiti adikmu sendiri? "


Yuri terdiam melihat sikap Yena yang sepertinya sedang membela Wonyoung, pemuda itu sedikit lebih mendekat namun masih berjarak. Memandang dingin Yuri yang lebih pendek darinya, tak ada Yena yang ramah dan hangat.


Hanya ada tatap kesal dan kecewa dalam pandangannya, Yuri tau jika Yena kecewa ia akan bersikap seperti orang asing bahkan pada Yuri.


" Kau merasa lebih baik setelah menampar adikmu? "


" Tapi Yena dia— "


" Kau sudah mendengar penjelasannya? "


" Dia menyakiti Yujin dan kau "


" Aku tanya, kau sudah mendengar penjelasannya? Mendengar alasan kenapa ia melakukan hal itu? "


" Belum "


" Kau bodoh "


Yena melanjutkan langkahnya untuk menuju kamar Wonyoung, namun bahunya di tarik Yuri hingga membuatnya berbalik dan berhadapan kembali dengannya.


" Kenapa kau menyalahkanku? "


" Karena kau memang salah, berkaca lah "


" Kau tak ada hak menyalahkanku "



" Oke, aku tidak akan menyalahkanmu, tapi aku hanya membela orang yang memang pantas di bela. Aku yakin kau juga melakukan itu bukan hanya karena terpengaruh Yiren, tapi perasaan cemburu kau juga ikut sertakan "


" Aku sesalah itu dimatamu? "


" IYA, kau tega menampar adikmu sendiri, orang yang jelas-jelas menjauhkanmu dari kepura-puraan Yujin hanya karena 3 orang ular yang tak berguna. Yuri, aku benar-benar tidak mengenalmu sekarang, kau bukan Joyullku. Aku ikut kecewa padamu "


GLOW UPWhere stories live. Discover now