2

939 150 10
                                    

"ngghhhhhh"

Seongmin mulai membuka matanya, melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 5 pagi, dia segera bangun namun kepalanya terasa berat

"kenapa harus sakit sih, akhhh menyusahkan"

Seongmin perlahan bangun menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dengan sisa tenaga yang dia punya

Setelah selesai mandi dia kemudian menuju dapur untuk menyiapkan sarapan

"krruuukkk"

Suara perut seongmin, dia sadar jika semalam tidak ada makanan sedikitpun masuk ke perutnya

"pantas saja sakit" Gumam nya

Akhirnya dia pun mengambil roti di dalam kulkas dan kemudian memanaskan nya kemudian mengoleskan dengan selai strawberry kesukaannya

"hooo baguss, jadi gini ya kelakuan kamu dasar anak pungut, siapa yang menyuruhmu makan hahhh?? " teriak jaehyun

Seongmin terkejut saat iya hendak memakan sepotong roti itu, yang  kemudian di ambil paksa oleh jaehyun dari tangannya kemudian di lemparkan ke lantai

Seongmin melihat roti yang sudah tergeletak di lantai itu dengan nanar, belum lagi sakit kepala dan perut menyerang, di tahannya dengan menggigit bibir bawahnya, dia tidak perduli apakah akan terluka

"baguss, bukannya menyiapkan sarapan kau malah makan duluan"

"maafkan seongmin ayah"

"maaf kata mu?" rahang jaehyun mengeras dan

PLAAAKKK

tamparan keras jaehyun itu mengenai pipi kanan nya, karena saking kerasnya seongmin pun tak dapat menahan dirinya dan akhirnya dia pun terjatuh dan kepalanya membentur ujung meja makan

"banguun dasar lemahh"

BUUGH

BUGGH

BUUGHH

"TUAANNN CUKUP TUANN KASIAN  SEONGMIN" bibi irene pun berlari setelah mendengar keributan

"jangan mengganggu, atau kau ku pecat"

Irene pun hanya bisa berdiri dan diam, dia bingung apa yang harus dia lakukan sisi lain dia tidak tega melihat seongmin di siksa, dan di sisi lain dia tidak ingin di usir karena ada beberapa sebab

Mendengar keributan di bawah, semua anak jaehyun keluar dan mendapati pemandangan yang tidak mengenakan

"ayah cukup, ayah bisa membunuhnya nanti" ucap sang sulung serim

"kau sudah mulai membelanya? " jaehyun menghentikan kegiatan memukul dan menendang  seongmin sedangkan seongmin sudah mulai batuk darah

"bukan begitu ayah, aku hanya tidak ingin punya keluarga seorang pembunuh" Setelah mengatakan itu serim kemudian pergi menyisakan mereka, di susul oleh jaehyun dan yang lainnya tersisa seongmin dan irene

Melihat itu irene kemudian membawa seongmin menuju kamar nya di bantu oleh suho

"apa yang terjadi dengan seongmin? "

"hikss, a-aku tidak tau tiba tiba tuan jaehyun memukul dan menendangnya, hikss a-aku takut"

Irene terus menangis melihat seongmin terbaring tak sadarkan diri dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, bibir robek, luka lebam di perut dan punggung, belum lagi plipisnya yang terkena ujung meja

"sudah jangan menangis, dia anak yang kuat"

"a-aku takut tidak bisa mengabulkan permintaan mendiang nyonya"

"aku akan membantumu, kau tenang saja"

"bundaa bundaa seongmin ingin Ikut bunda"

irene dan suho terkejut mendengar suara gumaman seongmin yang matanya masih terpejam, namun kemudian perlahan terbuka

"bibi paman"

"iya sayang, mana yang sakit emm?"

Seongmin hanya menggeleng dan tersenyum

"kalian terlihat sangat serasi"

Rasanya ingin irene tabok seongmin jika saja anak itu tidak dalam kondisi mengenaskan seperti ini

"heh kalo ngomong ya, ayo cepat makan, ini bibi buatkan bubur"

"ta-tapi bi, seongmin ga boleh makan sama ayah"

"sssttttt, ayah mu sedang tidak di rumah cepat makan" seongmin hanya mengangguk lemah dan kemudian dia mulai melahap bubur itu

"aaakhhhh bibi" seongmin memegangi kepalanya dan tiba tiba darah keluar dari hidungnya

"seongmin kenapa?"

Belum sempat seongmin menjawab tiba tiba dia kehilangan kesadarannya

Kemudian suho dan irene segera membawa seongmin pergi ke rumah sakit

TELL ME WHY || AHN SEONGMIN Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon