8

705 127 21
                                    

"serim"

Bruuggg

Woobin memeluk sahabat baiknya itu, serim yang tiba tiba di peluk terkejut

"ehh, kau ini kenapa bin? " serim melepaskan pelukan woobin yang sangat erat

"mengapa kau tak jujur padaku, aku kira kita sahabat tapi hal sebesar itu kau sembunyikan pada ku? "

"hey, bicara apa kau ini, hal apa?"

"ini milikmu kan? "

Serim terkejut, mata sipitnya melebar melihat apa yang di tunjukan oleh woobin

"dimana kau menemukan ini? "

"aku tak sengaja menemukan ini semalam di  meja ruanganmu, bukan maksud ku lancang tapi ada barang yang tertinggal disana tapi yang ku temukan ini"

Serim diam, dan hanya mengangguk tak marah karena memang benda itu akan di berikan kepada sahabat nya itu

"kau tidak papa kan? "

"apa maksud mu? Aku sehat"

"sejak kapan kau mengonsumsi obat ini?"

"e-ehh itu bukan milik ku"

"jangan berbohong serim, jujur saja padaku aku akan membantu mu menemukan dokter yang bisa mengobati mu"

"dokter? I-ini obat apa? "

"hah? Kau ini jangan pura pura tidak tau, AYO LAH SERIM INI OBAT PENCEGAH PENYEBARAN VIRUS KANKER"

"k-kanker? B-benarkah?"

serim mendadak lemas,  kaki nya seakan tak mampu menopang berat tubuh nya itu, akhirnya pun dia terduduk lemah

"aku akan membantu mu mencari dokter spesialis kanker"

Serim terisak tak mampu menahan cairan di matanya yang tiba tiba turun tanpa kendali

"tenang lah, nanti aku akan mencari dokter kanker terhebat, kau jangan khawatir"

"katakan itu tidak benar kan bin hikss, seongmin adik ku tak mungkin terkena penyakit sialan itu kan? "

Serim menghadap woobin yang terkejut

"jangan bilang ini milik adik mu"

"tapi memang begitu kenyataannya bin hikss, katakan aku hyung yang bodoh"

Woobin menarik serim ke dalam pelukannya, sambil mengusap usap pungguh bidang milik serim

"aku akan membantu mu kau jangan khawatir"







Seongmin terbangun, sambil mengerang memegangi kepalanya dan segera bangkit untuk membersihkan tubuh dan kamar nya yang sudah tak berbentuk

Setelah semua selesai, seongmin pun keluar kamar, di lihat nya jam dinding menunjukan pukul 07.00 malam

Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia segera menuju dapur untuk mempersiapkan makan malam

Saat sedang asik memasak, ia merasa perutnya seperti di aduk aduk, sesegera mungkin dia pergi ke kamar mandi

Hyeongjun yang baru saja turun dari kamar nya hendak keluar, tiba tiba mencium bau menyengat dari arah daur, kemudian dia berlari ke dapur dan mendapati penggorengan yang sudah terbakar

Dengan sigap kemudian dia mengambil apar dan mengeluarkan isinya, bersyukur lah dia tepat waktu

Seongmin yang berada di kamar mandi setelah mengeluarkan isi perut nya kemudian keluar dengan wajah pucat, baru saja dia makan pagi nya sore sudah keluar dari mulutnya tak tersisa

"astaga, aku lupa mematikan kompor"

Dengan tergesa gesa dia kemudian menuju ke dapur, dan mendapati hyeongjun yang duduk di salah satu kursi meja makan dengan apar di sebelah nya

Seongmin melihat ke arah kompor, terlihat penggorengan yang sudah hitam karena gosong tersebut

Hyeongjun menyadari kedatangan seongmin, segera berdiri dan berjalan ke arah seongmin

PLAKKK

tamparan itu mendarat di pipi tirus nya, sukses membuat seongmin terdiam dan menunduk tak berani menatap hyung nya itu

"KAU SENGAJA YA INGIN MEMBAKAR RUMAH INI"

hyeongjun yang di rundung rasa emosu itu kemudian menarik rambut seongmin

"tidak hyung"

"LALU BAGAIMANA ITU BISA TERJAFI HAH? "

hyeongjun semakin keras menarik rambut seongmin, yang punya hanya meringis kesakitan

"ta tadi seongie ke kamar mandi lupa mematikan..... akkhh"

"PEMBOHONG, DASAR PEMBOHONG LO SENGAJAKAN INGIN NGEBAKAR INI RUMAH? SUPAYA LO BISA BEBAS DRI SIKSAAN GW KAN? DASAR ANAK PUNGUT, PEMBUNUH, PEMBOHONG MATI AJA LO SANA"

"ada apa ini hyung? "

Taeyoung yang mendengar keributan dari bawah kemudian turun untuk melihat, tak di sangka nya hyung itu sedang menarik narik rambut seongmin

Terdapat banyak sekali rambut yang berserak di lantai yang ia yakini itu milik seongmin

"sudah hyung hentikan!!"

Taeyoung kemudian menarik tangan hyeongjun dari kepala seongmin, pemiliknya hanya diam pasrah tak memberikan perlawanan, perkataan hyeongjun tadi sudah cukup menusuk

"lepaskan tae-ah, biar ku bunuh anak pungut ini"

SREETT

tangan hyeongjun lepas dari kepala seongmin, pemilik nya pun segera pergi dengan memegangi hidung nya, terdapat tetesan darah di lantai

Hyeongjun membeku di tempat begitu pula dengan taeyoung, di lihat nya di tangan milik hyeongjun terdapat rambut seongmin yang rontok cukup banyak

Taeyoung pun menyadari akan tetasan darah di lantai yang di yakini itu milik seongmin, dia mun menatap nanar ke arah kamar seongmin yang di tutup dengan kuat oleh pemiliknya

"h-hyung ini rambut seongmin? "

Hyeongjun tak menjawab dia terdiam dan membeku, lidah nya tiba tiba kelu hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan adik kesayangannya itu

Tiba tiba setetes cairan bening turun di pipi gembil milik hyeongjun


TELL ME WHY || AHN SEONGMIN Where stories live. Discover now