7

727 128 22
                                    



"chaa sudah selesai" ucap serim sembari membereskan perban dan perban itu ke dalam kotak p3k milik nya

"heyy, seongie"

"e eh iya hyung" seongmin menunduk tak berani menatap serim

"jangan menunduk, coba lihat hyung" serim kemudian mengangkat dagu seongmin, dilihatnya seongmin yang sedang menangis

Seongmin tak berani menatap serim, walau wajah nya sudah tegak namun sorot matanya melihat ke arah lain

GREEPP

serim memeluk seongmin, dan isakan seongmin semakin deras

"apa seperti ini rasanya di perdulikan lagi" batin seongmin

"maafkan hyung, hyung belum bisa jadi hyung yang baik untuk mu" serim semakin erat memeluk seongmin

"hhhhh, h hyung s-sesak" ucap seongmin tersengal

Serim kemudian melepaskan pelukan nya itu, dan kemudian tersenyum menampilkan barisan gigi rapinya sambil menggaruk kepala belakangnya

"ehehe kamu istirahat ya" serim merebahkan seongmin dan kemudian menyelimuti tubuh nya dengan selimut tebal, serim kemudian memasang infus lagi di tangan seongmin

"hyung kenapa di infus lagi? "

"kau masih belum cukup sehat"

"tap.. "

"sssttt tak ada bantahan oke, setelah air infus ini habis hyung janji akan melepaskan" serim menutup bibir seongmin dengan jari telunjuknya dan segera menyelesaikan pemasangan infus nya

"janji? "

"iya seongie, duh gemes banget sih"

"seongie memang menggemaskan" ucap seongmin, serim yanh mendengarpun tersenyum gemas sembari mengacak rambut seongmin

"Hyung baru tau kau se-pd itu seongie wkwkwkwk, sekarang tidur lah" serim kemudian berdiri dan keluar kamar, Seongmin tersenyum memperhatikan punggung serim yang menghilang di balik pintu kamar

Setelah kepergian serim, seongmin membuka ponsel nya, ayolah dia sudah seminggu belum membukan ponsel nya itu

Begitu iya buka dan menghidupkan data selulernya, dan benar saja banyak sekali pesan yang masuk

Minhee (15)
Tengil, kemana aja lo?

Wonjin (5)
Lo dimana sih, gw tanya young......

Grub9squad (2056)
Besok libur geys, soal nya hari lib....

Paman Hendry (99)
Woylah TOKO KAGA ADA YANG.......

Ya begitu lah kira kira daftar teratas pesan yang masuk di aplikasi garis miliknya

dia pun terkikik melihat pesan dari paman hendry, ya paman hendry adalah pemilik toserba dekat sekolahnya tempat dia bekerja untuk membayar keperluan sekolah

Semenjak kematian bundanya, semua hak akses seongmin di ambil, jadinya dia bekerja part time untuk membayar uang sekolah

beruntung paman hendry mau menerima bocah SMP untuk mempekerjakan nya, walau sempat menonak takut di tuntut karena mempekerjakan bocah di bawah umur itu

Paman hendry

Woylah TOKO KAGA ADA YANG JAGA, LU KEMANA AJA SIH SEMINGGU KAGA KESINI, LU DI SEKAP YA GW MALES NYARI PEGAWAI LAGI, SET DAH CAPSLOCK JEBOL

ehehe, maaf paman seongmin sibuk banget, besok seongmin bakal balik ke toko

Setelah membalas pesan paman hendry,  seongmin pun scroll dan mendapati sebuah pesan misterius dengan nomor tak di kenal

+10(95634)
Jika kau ingin ayahmu selamat datanglah besok pagi di gedung dekat pabrik rokok, kau pasti ingatkan tempat itu, dan aku peringatkan kau untuk datang sendiri jika tidak aku tak akan segan untuk segera memotong kepala ayah tersayang mu, dan ya sayangnya dia membencimu, anak yang malang

Tubuh seongmin mendadak membeku setelah membaca pesan dari no yang tak di kenal itu, terlebih mengingatkannya pada peristiwa dulu, kepalanya mendadak sakit

Seongmin tak kuat merasa sakit itu memukul mukul kepalanya dengan kuat, potongan klise itu berputar di kepalanya bagikan kaset rusak

"ku mohon jangan sakiti aku,,,  aaaakhhhhh bundaaa tolong seongmin bundaaa aarrgggh"

PRAAANGG

Gelas yang berada di nakas pun terjatuh akibat senggolan tangan nya itu, tiba-tiba darah keluar dari hidung nya

Hyeongjun baru saja tiba di rumahnya mendengar suara berisik dari arah kamar seongmin itu pun merasa aneh, dia pun segera kesana

Dibukanya pintu kamar itu pelan, dan dia melihat kamar itu sudah berantakan dan dia melihat seongmin yang terduduk di pinggir ranjang nya

Hyeongjun pun segera masuk dan mendekat

BUUUGHH

hyeongjun melayangkan pukulan ke badan seongmin yang memang sudah tak berdaya itu sambil memegang kepalanya

"ini balasan untuk pukulan serim hyung"

Hyeongjun menarik kerah baju seongmin dengan kuat sehingga dengan cepat seongmin berdiri

"aku tau ini hanya akal akalan lo ajakan biar dapet perhatian dari serim hyung"

Seongmin hanya diam, dia tak bisa melawan hanya pasrah setidak nya itu tak akan membuatnya semakin di siksa

"akting yang bagus, dapat dari mana lo pewarna merah ini?"

Hyeongjun memegang darah yang berada di bawah hidung seongmin

"bisa ngomong ga sih lo, selain gila lo tu bisu ternyata"

Hyeongjun kemudian mendorong tubuh seongmin ke lantai

DUKK

seongmin akhirnya tidak merasakan lagi sakit di kepalanya, gelap yang mendominasi saat kepalanya beradu dengan lantai berbahan marmer itu

Hyeongjun tak perdulikan hal itu dan memilih untuk segera keluar dari kamar milik seongmin dan menutup pintu itu dengan sarkas, emosi yang membuncah membuatnya kalap seperti itu

Youngtae yang memperhatikan dari balik dinding hanya tertegun saat melihat kejadian itu, ada sedikit rasa iba melihat adik yang tak di anggap nya itu mendapat siksaan dari hyungnya

TELL ME WHY || AHN SEONGMIN Where stories live. Discover now