16

633 113 25
                                    










Operasi pengangkatan tumor di kepala seongmin akan segera di mulai, jungmo sebagai asisten allen kini ikut ambil bagian dalam pekerjaan ini, dengan senang hati jungmo akan membantu allen sebisa kemampuannya

Waktu menunjukan pukul 7 malam, efek bius dari operasi sebelumnya sudah habis, jika saja kesehatan seongmin normal maka ia akan segera sadar, namun kondisinya sekarang sangat tidak memungkinkan baginya untuk sadar

Jeongin sebagai dokter anestesi bertugas untuk memberikan cairan bius melalui mesin anestesi, agar seongmin tidak akan merasakan sakit saat operasi berlangsung

Dalam operasi ini allen menggunakan teknik fluoresensi intraoperatif, yaitu teknik dengan memancarkan sinar oleh suatu zat yang telah yang telah menyerap sinar atau radiasi elektromagnet lain.

Sehingga allen dapat melihat jaringan tumor yang bersarang melalui mikroskop yang di pasangi dengan sebuah kamera

jadi saat alat tersebut di pasang maka cairan yang di masukan ke dalam pembuluh darah Seongmin akan menampilkan warna kuning yang menandakan bahwa itu merupakan jaringan tumor yang berada di kepala seongmin

Dengan menggunakan alat bernama laser surgical,  allen mulai melakukan tahap pembedahan guna mengangkat tumor yang sudah terlihat di mikroskop yang telah ia pasang

Jeongin sedang mengontrol kestabilan seongmin, jungmo membantu dengan memberikan alat alat yang di perlukan oleh Allen, hyunjin membantu dalam pengangkatan dan mengarahkan Allen saat dirinya melihat letak tumor melalui mikroskop

Pikiran serim sudah tak karuan, bahkan dirinya kini terlihat sedang berjalan mondar mandir sambil memnggengga kedua tangannya sendiri

Operasi sudah di mulai sekitar 1 jam, namun belum ada tanda tanda berakhirnya operasi, karena tumor nya sudah menyebar, sehingga membuat Allen dan Hyunjin sedikit kesusahan

Akhirnya setelah melalui beberapa jam, proses pengangkatan tumor yang bersarang di kepala seongmin sudah selesai, para dokter nampak sekali kelelahan

hyunjin membawa sebuah toples yang berisikan tumor yang sudah di angkat dari kepala seongmin, sambil tersenyum menatap ke arah Allen, begitu juga Allen senyumannya tak henti hentinya merekah

Serim yang melihat itu sedikir lega, bahkan air mata bahagianya sudah turun sejak sebelum operasi selesai, tak henti hentinya serim mengucapkan syukur kepada tuhan

Namun saat hendak menjahit bekas operasi

"dokter, pasien mengalami pendarahan"

Jungmo yang bertugas untuk menjahit bekas operasi tersebut terkejut saat darah mengucur dengan deras dari tempat tumor tersebut diambil

"cepat ambil kain kasa"

Allen terlihat sangat panik, kemudian bergegas untuk menghentikan pendarahan tersebut, walau sudah menggunakan teknik fluoresensi intraoperatif namun karena ada sebuah kelalaian hal ini terjadi

"Dokter tenang lah, kita pasti akan bisa melawati ini"

Ucap Hyunjin yang menyadarkan Allen, karena terlihat sekali kepanikan nya dalam menghentikan pendarahan tersebut

"ya Tuhaan, bantu aku"

"Dokter, nafas pasien semakin melemah denyut nadi nya tak normal" Ucap jeongin

"Tuhan ku mohon jangan bawa seongmin dulu, seongmin ahh bertahan lah"

Allen terisak di tengah tengah penghentian pendarahan tersebut, katakan bahwa ia sangat cengeng, walaupun seongmin bukan adiknya namun ia merupakan pasien kesayangannya, lagi pula seongmin adalah teman adiknya

"Tuhan, biarkan dia bahagia untuk kali ini saja, jangan bawa dia dulu tuhan ku mohon"

Setelah hampir 45 menit, pendarahan sudah bisa di hentikan, Para dokter bernafas lega. Serim yang melihat dari kaca bingung apa yang sedang terjadi sebenarnya

"pendarahnnya sudah berhasil berhenti dokter, namun jantung nya masih lemah dan denyut nadinya sudah mulai normal"

"sepertinya pasien kekurangan darah dokter, stok darah kita bawa sudah habis untuk operasi ini dok, sebaiknya kita segera meminta 2 kantung darah untuk pemulihan"

Allen hanya mengangguk menanggapi perkataan Jeongin yang kini tengah sibuk dengan mesin anestesinya itu, membantu agar seongmin tetap berada di zona aman

"Jungmo, cepat ambilkan 2 kantung darah, segera dan datang ke ruang rawat inap, kita akan segera memindahkan pasien"

"siap. Dokter"

Jungmo segera keluar dari ruang operasi, sedangkan hyunjin dan Allen menyelesaikan jahitan dari bekas operasi tersebut

Lampu ruangan tersebut padam, menandakan bahwa operasi benar benar selesai di laksanakan

Para dokter segera meninggalkan ruang operasi, sedangkan seongmin di bawa oleh beberapa suster untuk di pindahkan. Operasi berhasil di lakukan dengan kurun waktu 5 jam

Serim kemudian berlari menemui Allen

"Allen bagaimana? "

"Semua akan baik baik saja, operasi berhasil berjalan dengan lancar namun tadi saat hendak menutup lukanya ia mengalami pendarahan cukup banyak dan mem..... "

"dokter hufft hahhh hahhh itu persediaan haaahh"

"jungmo netral kan nafasmu baru bicara"

Jungmo pun mulai untuk menetralkan pernafasannya, berlari membuatnga ngos ngos an seperti tadi

"kalau sudah cepat katakan"

"stok kantung darah untuk pasien habis dok, dan yang kita pakai tadi merupakan kantong darah terakhir"

"lalu apa yang harus kita lakukan, kita harus cepat menemukan pendonor nya"

Kepala allen sangat sakit memikirkannya, belum lagi dirasanya operasi yang lama membuat nya sangat kelelahan

"apa yang terjadi len? "

"kami kehabisan stok kantung darah yang sama dengan seongmin"

"cepat ambil darahku allen"

"tapi apa kau tau apa golongan darahnya? "

Serim yang mendengar itu hanya menggeleng, menandakan bahwa dirinya tidak tahu

" O - "

" o-? "

Allen hanya mengangguk lemah, serim hanya memandang kosong kedepan, pasalnya ia sangat tau jika golongan darah o- itu sangat langka, karena hanya 2.55 persen masyarakat yang memilikinya

Dikeluarganya hanya seongmin dan bundanya yang memiliki, sekarang apa yang harus ia lakukan hancurlah sudah harapannya melihat seongmin sadar dengan cepat

"hyung, siapa yang perlu darah o-? Aku kira aku bisa mendonorkkannya"























"wo -wonjin? "





















Semakin gaje aja ini ff, kalo kalian bosen mending ga usah di teruskan ya.














Bocoran 2 eps menuju end

TELL ME WHY || AHN SEONGMIN Where stories live. Discover now