3

896 150 7
                                    


Diruangan salah satu rumah sakit terlihat seongmin yang tengah terbaring lemah di temani irene

Mata irene tak kuasa menahan tangis saat teringat perkataan dokter beberapa saat yang lalu

"kau harus kuat nak, bibi yakin kau akan menemukan kebahagiaan mu kembali"

Tak henti hentinya irene merapalkan do'a untuk kesembuhan seongmin, terlihat tangannya yang terus menggenggam tangan kurus milik seongmin yang tertusuk jarum infus itu

"eeengghh bibi, aku dimana"

"nak seongmin,syukurlah kau sudah bangun, bibi akan memanggilkan dokter"

Seongmin hanya mengagguk lemah dan sesegera mungkin irene menuju ruang dokter yang menangani seongmin

Irene berlari menuju ruang dokter yang sangat ia kenal itu

"dokter dokter hosh hoshh"

"ada apa bi? Tarik nafas dulu"

"anu itu"

"iya kenapa bi?"

" nak seongmin sudah sadar"

Dokter itu kemudian segera memakai seragam kebanggannya itu sengan segera mungkin

"jungmo?"

"ya hyung? "

"mari ikut saya"

"baik dokter"

Kemudian mereka dengan cepat menuju ke ruangan seongmin

Beberapa saat kemudian datanglah dokter diikuti dengan irene dan seorang perawat masuk ke ruangan seongmin

"apa ada yang sakit? "

Tanya dokter yang sedang memeriksa seongmin dengan stetoskop yang diarahkan ke tubuh seongmin

Seongmin yang di tanya hanya menggelengkan kepalanya

"baiklah"

"bagaimana dok, apa nak seongmin masih harus di rawat? "

Tanya irene kepada dokter muda itu yang bernametag "Allen Ma", irene tau betul siapa dokter itu

"saya rasa besok dia sudah bisa pulang bi, ahh iyaa kemana paman jaehyun dan yang lain kenapa tidak terlihat"

Wajah irene berubah jadi linglung, ia bingung harus menjawab apa dan malah melamun

"bi? Bibi irene? "

"e ehh itu tuan jaehyun sedang dinas luar kota dan yang lain sibuk sekolah kalau nak serim kau pasti tau kan"

Irene hanya tertawa tawa saat menjawab pertanyaan dokter muda allen itu, tanpa curiga allen hanya mengangguk paham

"kalau begitu saya pamit, nanti perawat jungmo akan menggantikan infus seongmin"

Setelah kepergian dokter allen kini tersisa perawat jungmo yang masih sibuk dengan cairan infus milik seongmin

"apa kau perawat baru disini?"

"eh, iya saya baru saja bekerja disini seminggu lalu sebagai asisten dokter allen"

"baiklah, saya harus kembali ke rumah, dan bisakah kau menjaga seongmin? "

"dengan senang hati saya akan menjaganya nyonya"

"panggil bibi aja, jangan canggung"

"i iya bibi"

Jungmo hanya menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal itu

"nak, bibi pulang dulu ya kalau ada apa apa bilang sama perawat ini, besok bibi akan kembali menjemputmu"

"iya bibi"

Irene pun bergi meninggalkan ruangan seongmin dirawat

"chaa sudah selesai"

"perawat jungmo"

"iyaa kenapa? Ada yang sakit? "

"eehh lapar"

Jungmo hanya bisa tersenyum saat memerhatikan wajah gemas seongmin yang katanya sedang lapar itu

"sebentar ya, saya ambilkan eh iya panggil hyung aja oke? "

"baik hyung"

Jungmo pergi untuk mengambil bubur untuk seongmin

🍂🍂🍂

"beberapa hari ini aku tidak melihat seongmin, kemana dia? "

"aku tidak tau, kau jangan menanyakan dia, kau tau aku sangat membenci nya"

"tapi kau dulu sangat dekat wkwkwkwk"

"berhenti meledek ku, ya itu benar sebelum dia jadi pembunuh ibuku"

"hahaha santai men, apa kau yakin dia yang membunuh ibu mu? "

"tentu saja, aku melihatnya di sana saat ibu sudah tergeletak di lantai dengan darah yang mengalir"

"aku merasa jika dia tidak tau, kau tau kan betapa sayangnya anak itu dengan ibu mu"

"sudah lah wonjin, aku tidak mau membahas anak pungut yang sialnya adalah pembunuh"

"heyy kau mau kemana taeyoung, aku belum selesai bicara"

"terserahh"

Wonjin segera mengejar taeyoung yang berjalan keluar kelas dan menuju arah kantin

"apa benar seongmin yang membunuh ibunya?"

Gumam seseorang yang sedang rebahan di pojok belakang

"ahhh aku tidak percaya, lebih baik aku kembali tidur"

TELL ME WHY || AHN SEONGMIN Where stories live. Discover now