12

693 121 39
                                    



"baiklah, jeno Ambilkan brangkas itu cepat, dan renjun lepaskan ikatan di tangan seongmin sakarang"

"baik nyonya" ucap jeno dan renjun bersamaan

Irene tersenyum dengan lembut sambil menatap ke arah seongmin yang masih menangis

"jangan nangis seongie ya, maafkan bibi, apa tangan mu sangat sakit? "

Seongmin yang di tanya hanya menggelengkan kepala dengan lemah, lagi lagi sakit kepala nya menyerang seakan pecah

"a-pa yang harus aku lakukan bi?"

"jeno, pisau nya"

Jeno kemudian menyerahkan sebuah pisau kecil namun sangat tajam, lalu irene menerima nya

"bibi hanya perlu sedikit darah mu seongie ya"

Irene menyerahkan pisau itu, seongmin bingung mengapa irene meminta sedikit darah dari nya

"u-untuk apa bi?"

"KAU GILA, BRANGKAS ITU TAK TERBUKA BODOH" ucap jaehyun lantang

"hahahahahha apa kau belum menyadarinya jaehyun, bukan aku yang bodoh tapi kau lah yang bodoh"

"biar aku beri tau satu rahasia, yang selama ini istrimu simpan, yahh dan aku senang karena ia mempercayakan kepadaku tentang ini"

"kau tau kenapa?"

"KARENA KAU ITU TAK LEBIH DARI SEORANG YANG GILA AKAN HARTA"

"apa bedanya dengan kau? "

"KITA SAMA SAMA PENGGILA HARTA JAEHYUN, DAN AKU SEKARANG AKAN MENGAMBIL SEMUA ITU, YA BENARR HARTA ISTRIMU"

Jaehyun hanya terdiam, semua yang di katakan irene memang lah benar, dimenikah dengan rose hanya untuk menguasai harta keluarga nya,

namun saat itu saat di awal setelah mereka menikah, dia benar benar mencintai sosok wanita dengan paras cantik dan menawan itu

"cepat seongie sayang berikan darah mu"

"Kau bodoh irene, mana mungkin darah bocah itu bisa membuka brangkas itu"

"baiklah, mari kita buktikan!!"

Seongmin bingung dengan semua ini, apa yang telah terjadi selama ini, ia pun akhirnya menuruti perkataan irene yang di iming imingi dengan kebebasan ayah nya

Sreettt

Darah itu keluar dari ujung jari tangan seongmin, ia hanya bisa meringis saat darah segar itu keluar melalui sayatan di tangannya

Lalu irene menarik tangan seongmin, dan menempelkan jari tangan yang terluka itu ke arah scan yang terdapat di brangkas tersebut

Klikkk

Tiba tiba brangkas itu terbuka, jaehyun yang melihat itu hanya terdiam, tak menyangka bahwa fakta nya itu

"m-mana mungkin"

Air mata Jaehyun pun melolos begitu saja, badannya pun lemas tak berdaya.

"kau lihat sendiri kan jaehyun? "

"baiklah sekarang aku akan mengatakan faktanya"

"kau pasti tau betul kan tentang kunci rahasia brangkas ini?"

"kunci rahasia yang di buat oleh ayahmu dengan menggunakan darah anak terakhirmu"

"tapi kau bodoh jaehyun, tak menyadari ini, menyadari bahwa SEONGMIN ADALAH ANAK KANDUNG MU, DIA ADALAH SAUDARA KEMBAR DARI TAEYOUNG"

"padahal aku sudah memberikan mu sedikit kesempatan untuk menyadari semua perkataanku sejak awal, tapi betapa bodohnya anak yang selama ini kau cari ternyata kau siksa dan sakiti"

Duggh

Pisau yang ada ditangan seongmin terjatuh, perasaannya campur aduk antara senang dan sedih

Senang karena mengetahui fakta bahwa ayah nya yang mengadopsi nya itu

"tidak, ini tidak mungkin"

Seongmin menjerit, kepalanya tiba tiba terasa sangat nyeri dan darah mulai mengalir dari hidung bangirnya itu

Sedangkan disisi lain, hyeongjun hanya menutup mulutnya dengan kedua tangannya, terlalu mendadak mengetahui fakta ini

Rasa bersalah semakin merenggut di benak nya, air matanya lolos dengan derasnya, hyeongjun memukul mukul dadanya terasa sesak

Irene kemudian mengambil semua isi brangkas itu, namun sebelum nya ia menyuruh jisung untuk melepaskan jaehyun

"jisung, lepaskan pria bodoh itu, dan kita harus pergi sekarang, dan renjun bawa seongmin bersama kita, aku tak mau dia bersama dengan pria bodoh itu yang tega menyiksa anak kesayanganku"

Renjun kemudian berjalan dan menarik tangan seongmin

"a-aku tidak mau bibi"

"seongie sayang, ikutlah dengan bibi ya, bibi ga mau kau terluka lagi"

"Jeno angkat bocah itu, dia harus ikut dengan kita"

Jeno kemudian bersiap untuk menggendong seongmin, namun sebuah teriakan menghentikan nya

"jangan bawa anak ku irene"

"sadar kau sekarang jaehyun? Aku tak akan membiarkan kau menyentuh nya sedikit pun"

Jaehyun pun berlari dengan sisa tenaga yang dia punya, jaehyun ingin meminta maaf kepada seongmin yah walau ia merasa sangat terlambat untuk mengatakannya

"seongie, maafkan ayah"

Satu kalimat itu lolos dari bibir seorang jung jaehyun, seongmin hanya diam dan menangis saat kalimat itu terdengar di kedua telinga nya

"cepat bawa seongmin, jeno"

Saat jeno akan menggendong nya, seongmin menghentikannya, biarkan kali ini ia egois dengan perasaannya

"a-aku bisa berjalan sendiri"

"tidak seongie jangan tinggalkan ayah"

Jaehyun hanya menunduk, kakinya tak mampu lagi untuk berjalan begitu lemas, namun tiba tiba

DORRRR

suara tembakan yang memekakkan telinga, terdengar di penjuru gedung tersebut

"BIBIIIIIIIIIIIII"

Akkhhh

"s-seongmin.."


TELL ME WHY || AHN SEONGMIN Where stories live. Discover now