Bab 16 🖤

8.1K 142 17
                                    

Mereka tertawa riang sambil menggenggam tangan di antara satu sama lain.

" Don't, " ujar wanita itu sambil tertawa menahan geli.

" Tak nak... " Kashah masih geletek leher wanita itu.

" Kash!, " cebik wanita itu geram. Lalu mereka berdua tertawa kembali.

" I nak ice cream, " rengek wanita itu. Kepalanya dilabuhkan di atas bahu Kashah.

" Pergi beli sendiri. " Kashah mencubit pipi wanita itu geram.

" Sampai hati, " dicubit pinggang Kashah geram.

" Hati ni memang dah lama sampai sehinggakan tak boleh keluar. Sudah dilock. " Kashah melekapkan telapak tangannya pada dadanya sendiri dengan senyuman yang nipis.

Wanita itu menutup wajahnya dengan kedua-dua telapak tangan. Pipinya terasa membahang malu dan suka.

" I will go buy ice cream," ujar wanita itu lalu dia bangun dari duduknya. Senyuman di bibir masih belum lekang.

" Jangan lari pula!, " ujar Kashah dengan matanya yang dijegilkan ke arah wanita itu tanda warning.

" I won't dear, " ujar wanita itu sambil menggeleng perlahan. Mana mungkin dia akan lari dari jejaka itu. Jejaka itulah sinar hidupnya. Kebahagiaan yang tak terhingga.

Dengan riangnya wanita itu berjalan melintasi jalan yang lenggang itu untuk ke seberang jalan.

Kashah menatap wanita itu dari jauh. Sinar matanya penuh dengan rasa bahagia. Dipejam matanya sebentar sambil menghirup udara yang segar itu.

Ponnnnn!

Bunyi hon dari salah satu kenderaan mengejutkan Kashah. Dibuka matanya laju lalu dia menoleh ke arah jalan.

Terasa dunia dia seakan-akan gelap. Terasa kakinya seakan-akan lumpuh. Dia terkaku sementara.

" Sayang!. "  Kashah terus bangun dari duduknya dan berlari ke arah wanita yang sedang terbaring di atas tar jalan itu.

" Sayang, " ujar Kashah lembut. Diangkat kepala wanita itu lalu diletakkan atas ribanya. Air mata sudah tidak mampu ditahan lagi. Ia mengalir bagaikan air terjun. Jatuh air mata jantannya itu.

" No, awak janji tak akan lari tadi, " ujar Kashah sambil menggeleng perlahan.

Wanita itu tersenyum nipis. Telapak tangan kanannya dilekapkan pada pipi Kashah.

" I...i have sai...said I won't ru...run but I didn't say that I won't g...go, " air mata wanita itu juga turut mengalir perlahan.

" You lied to me. " Kashah memandang ke arah wanita itu dengan perasaan yang bercampur baur.

Darah yang banyak mengalir keluar dari tubuh wanita itu dipandang sayu dan rasa tidak percaya. Dia berharap semua ini adalah mimpi.

" I...I lo..ve you, " walaupun dirinya sedang merasa teramat sakit tika itu namun dia tetap ingin mengucapkan kalimat itu kepada Kashah.

-

" Tiara!. " Kashah bangun terduduk dari tidurnya. Mimpi itu kini kembali lagi. Mimpi atau lebih kepada memori yang tersemat di mindanya.

Wajahnya berpeluh. Jiwanya rasa gemuruh. Hatinya merasa tidak tenang. Mengapa ia kembali?

" Tiara.. I miss you, " jatuh jua air mata jantannya membasahi pipi. Tidak mampu menahan lagi. Wanita yang dia sayang sudah meninggalkannya.

Fuck Love !!! [ OG ] Where stories live. Discover now