» OO5

94 70 61
                                    

Take care of yourself well, Don't mind me, I've been fighting hard until this second!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Take care of yourself well,
Don't mind me, I've been fighting hard until this second!

- Qian Kun

─────────────────

"HEI BOCAH, APA-APAAN INI?!"

"Sreek!"

Winwin siuman. Dengan sigap, Winwin tarik Aletta menuju bawah ranjang UKS.

"Hei dimana kalian, bocah tengil?!"

"Tap.. tap.." terdengar suara seperti sepatu bot yang dihentakkan dilantai keramik.

"Hei bocah kemana kamu bersembunyi, huh?!"

"Tap.."

"Tap.."


Suara itu semakin mendekat. Winwin berusaha menutup mulut, begitu juga dengan Aletta. Winwin mengenggam tangan Aletta begitu kuat.

Aletta menutup matanya.

Suara langkah itu terhenti,

"KETEMU!"

"Kemari kau, anak nakal!" Seorang pria kekar lainnya datang dari arah belakang pria bertopeng. Mereka berdua menarik Aletta dan Winwin secara kasar. Mereka membawa Aletta dan Winwin keluar UKS dan mengarahkannya ke sebuah tiang untuk diikatkan disana.

"Ukh! Lepaskan!"

Pria itu sama sekali tak mengacuhkan teriakan Aletta. Ia sangat sibuk pada lilitan tapi rotan yang diikatkan pada kedua tangan Aletta dan Winwin.

Disisi lain, ada beberapa murid yang terbangun dan melihat kejadian itu dari kejauhan. Mereka seperti sedang menonton hukuman mati yang akan dijatuhkan pada Aletta dan juga Winwin.

Pria bertopeng menjauhkan jarak dari mereka berdua. Dia mengeluarkan sebuah senapan panjang dan mengarahkannya pada Aletta.

Seseorang berteriak,

"JANGAN BUNUH DIA!"

Pelatuk diluncurkan,

"DOR!"

Pemilik suara itu berlari dengan kencang,

"Akh!" Lelaki itu berlutut menahan rasa sakit. Kemeja putihnya sudah berubah total menjadi merah darah akibat banyaknya darah yang keluar dari hasil tembakan yang tepat mengenai perutnya.

"QIAN KUN!"





Semua mata terbelalak. Tak menduga bahwa lelaki bernama Kun itu mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Yukhei dan Dejun berlari kearah Aletta dan Winwin lalu mencoba melepaskan mereka dari lilitan tali.

Disisi lain, seseorang yang diduga sebagai pelaku penembakan hanya terdiam dan tersenyum sinis.

Perfect Innocent || WinwinWhere stories live. Discover now