» OO6

49 56 10
                                    

Winwin mendorong pintu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Winwin mendorong pintu. Pintunya terbuka penuh. Gelap seakan-akan memakan ruangan itu. Tidak ada yang terlihat jelas oleh mereka. Keempat remaja perlahan melangkah masuk ke dalam gudang diujung sekolah.

Dejun mengeluarkan senter yang ia dapatkan disekitar sana untuk penerangan. Pintu besi berkarat itu dipaksa tutup oleh Winwin, mereka semua masuk. Seluruhnya gelap. Menggunakan senter yang Dejun pegang, lelaki itu mencari papan saklar. Setelah beberapa saat akhirnya dia menemukan papan dan menyalakan lampu.

Mereka melihat isi gudang itu dan kaget. Itu adalah gudang besar dengan tangga dipojokan nya. Mereka menemukan meja makan besar di satu sisi lain. Ada bangku kecil tempat telepon ditempatkan. Yukhei bergerak ke arah telepon dan mencoba menelepon tetapi jalur sinyal terputus. Dejun berkeliaran di dalam gudang. Dia berjalan melewati bagian didekat tangga menuju arah bawah.

Sebelum turun melalui tangga, Dejun menemukan secarik kertas bertuliskan, "mati." Dia bergidik ngeri dan membuang kertas itu ke sembarang tempat, lalu melupakannya

Dejun berbalik dan hendak kembali ke atas. Tapi dia mendengar beberapa suara dari bawah dan suara itu segera berhenti. Dia mendongak tetapi tidak ada yang terlihat di sana. Dia perlahan melangkah menuju tangga. Dia pikir itu hanya suara jendela. Dia berbalik dan kembali ke kamarnya.

Tiba-tiba seseorang melewati punggungnya. Dia langsung berbalik. Tapi tidak ada orang disana. Dia berpikir bahwa dia hanya membayangkan bahwa ada seseorang yang berkeliaran di sini karena dia terlalu lelah bersembunyi.

Dejun merasa kaget bahwa siapa yang membuka mematikan lampu senternya?

Dia melihat sekeliling apakah ada seseorang atau tidak. Tapi dia tidak menemukan siapa pun di sana. Dia tidak dapat memahami apa yang terjadi di sana. Semuanya sunyi. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah atas. Dia menjadi takut dan keluar dari ruang bawah tanah. Dia mencari di koridor tetapi tidak ada orang di sana.

Dia mencari di koridor ruang bawah tanah, tetapi tidak ada orang di sana. Jadi dia akan kembali ke atas. Dalam perjalanan dia kembali mendengar suara yang sama dengan seseorang yang berteriak keras. Dia naik ke atas dan mencari tempat dari mana suara itu datang. Dia meraih. Dia sedikit takut. Dia berjalan perlahan di menaiki tangga.

Ada empat bilik kecil di lantai bawah menuju tangga. Dejun membuka bilik pertama yang gelap. Dia menggeledah seluruh ruangan. Tidak ada orang di sana. Dia keluar dari kamar dan menutup pintu. Lalu dia perlahan melangkah menuju kamar kedua. Dia memegang kunci pintu, memutarnya dan membukanya perlahan. Pintunya terbuka.

Semuanya gelap. Tidak ada yang terlihat olehnya. Dia mengira tidak ada orang di sini, jadi dia keluar dan menutup pintu.

Dejun tidak bisa memahami apa yang terjadi di atas sana. Sepertinya itu suara Aletta, tetapi kenapa suaranya terdengar nyaring?

Dan parahnya lagi,sekarang Dejun tersesat diruang bawah tanah. Dia sangat tegang. Setelah itu dia melihat seseorang berlari sangat cepat di lantai bawah. Dia buru-buru lari dan mencari siapa yang lari. Dia mencari di seluruh koridor tapi tidak ada orang di sana. Dia menggeledah bilik tapi tidak ada orang di sana. Sekali lagi dia mendengar suara teriakan yang sama.

Dimana Dejun sekarang?

Kenapa ada suara orang berteriak? Apa itu hanya halusinasi belaka?

Dan kenapa..

kenapa ruangan bawah tanah ini sangat luas?







Dejun menemukan sebuah pintu besi, dia ingat kalau pintu ini pernah dia lihat sebelumnya. Dia mendorong pintu sedikit. Ruangan itu gelap. Dejun membuka pintu sepenuhnya. Dia perlahan melangkah ke dalam ruangan.

Ruangan itu sejuk. Dejun menyalakan sakelar tetapi tidak ada lampu yang menyala. Akhirnya sebuah bohlam kecil menyala. Dalam kilat itu beberapa hal terlihat olehnya. Dia melangkah ke dalam ruangan dan membiarkan pintunya terbuka. Dia perlahan melangkah masuk. Pintunya masih terbuka. Dia masuk ke dalam ruangan dan menemukan tangga utama menuju gudang yang berada diatas.

"Akhirnya.." gumam Dejun.

























"Hey, Jun! Kamu kemana saja?" panggil Winwin.








"Siapa tadi yang teriak? Al—"








"Ada mayat!"







"Hei, tenang Al! Dia bukan mayat, dia masih hidup.."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Perfect Innocent || WinwinOn viuen les histories. Descobreix ara